Hubungan Antara Infrastruktur Dengan FDI

2.5. Hubungan Antara Infrastruktur Dengan FDI

Pengertian Infrastruktur menurut Moteff dan Parformak (2004) adalah sebagai sarana prasarana dengan karakteristik umum modal yang tinggi dan investasi publik yang intensif di semua tingkat pemerintah. Sedangkan Torrisi (2009) menyatakan bahwa infrastruktur merupakanjumlah material, lembaga, fasilitas pribadi dan data yang tersedia untuk pelaku ekonomi yang berkontribusi dalam pemerataan pendapatan dari alokasi sumber daya pada tingkat kegiatan ekonomi secara maksimal.

Para ekonom dan perencana membedakan jenis infrastruktur menjadi infrastruktur ekonomi dan sosial infrastruktur. Infrastruktur ekonomi didefinisikan sebagai infrastruktur yang mempromosikan aktivitas ekonomi, seperti jalan, jalan raya, rel kereta api, bandar udara, pelabuhan laut, listrik, telekomunikasi, pasokan air dan sanitasi. Infrastruktur sosial (seperti sekolah, perpustakaan, Universitas, klinik, rumah sakit, pengadilan, museum, teater, taman bermain, taman, air mancur dan patung-patung) didefinisikan sebagai infrastruktur yang mempromosikan kesehatan, pendidikan, dan standar kegiatan budaya penduduk baik yang berdampak langsung maupun tidak langsung pada kesejahteraan (Snieska dan Simkunaite, 2009).

Menurut UN-Habitat Report (2011) menjelaskan bahwa infrastruktur ekonomi dapat lebih lanjut dibagi menjadi tiga kategori: utilitas (energi, pipa gas, telekomunikasi, air dan sanitasi, pembuangan kotoran dan pembuangan limbah padat), pekerjaan umum (jalan dan danau tampungan air di bendungan, irigasi dan drainase) dan lainnya transportasi sub-sektor (kereta api, air dan pelabuhan, bandar udara dan sistem angkutan urban). Dalam statistik keuangan nasional ini ditemukan dalam dua sub-judul dari produk domestik bruto (PDB): listrik, gas dan air terletak di Menurut UN-Habitat Report (2011) menjelaskan bahwa infrastruktur ekonomi dapat lebih lanjut dibagi menjadi tiga kategori: utilitas (energi, pipa gas, telekomunikasi, air dan sanitasi, pembuangan kotoran dan pembuangan limbah padat), pekerjaan umum (jalan dan danau tampungan air di bendungan, irigasi dan drainase) dan lainnya transportasi sub-sektor (kereta api, air dan pelabuhan, bandar udara dan sistem angkutan urban). Dalam statistik keuangan nasional ini ditemukan dalam dua sub-judul dari produk domestik bruto (PDB): listrik, gas dan air terletak di

sektor sekunder; sementara transportasi, penyimpanan dan komunikasi ditemukan di sektor tersier.

Secara umum, bentuk dari infrastruktur dapat dikategorikan menjadi infrastruktur keras (hard infrastructure) dan infrastruktur lunak (soft infrastructure). Bentuk infrastruktur mengacu pada struktur fisik atau fasilitas yang mendukung masyarakat dan perekonomian, seperti, transportasi (pelabuhan, jalan, dan perkerataapian); energi (pembangkit listrik, jalur pipa minyak dan gas); telekomunikasi (telepon dan internet), serta kebutuhan dasar (pasokan air bersih, rumah sakit, klinik kesehatan , sekolah , irigasi,dll).

Dalam analisisnya Todaro (2000) menjelaskan bahwa tingkat ketersediaan infrastruktur di suatu negara memilikki peranan yang sangat penting dalam menentukan tingkat kecepatan serta perluasan pembangunan ekonomi.Ketersediaan infrastruktur menjadi salah satu faktor penting bagi investor dalam mengambil keputusan untuk melakukan investasi tidak terkecuali investasi dalam bentuk FDI. Dimana dengan adanya infrastruktur yang baik akan berhubungan positif terhadap besarnya aliran FDI yang masuk ke dalam negeri.

Peran infrastruktur secara luas sangat penting bagi rumah tangga dan perusahaan. Ketersediaan dan kualitas infrastruktur menghasilkan keputusan yang berbeda untuk berinvestasi , migrasi, dan pendirian lokasi bisnis. Ketersediaan layanan infrastruktur secara signifikan mempengaruhi pembangunan daerah dan negara. Hal ini merupakan alasan mengapa tingkat dan kualitas infrastruktur memiliki dampak langsung terhadap produktivitas bisnis dan pertumbuhan investasi (Snieska dan Simkunaite, 2009).

perpustakaan.uns.ac.id digilib.uns.ac.id

Menurut Dermiham dan Masca (2008) dalam penelitiannya menemukan bahwa variabel infrastruktur dengan menggunakan telephone mainlines sebagai indikator, diperoleh hasil yaitu variabel infrastruktur berpengaruh positif dan signifikan secara statistik terhadap FDI yang masuk ke dalam negara berkembang.Hal tersebut juga didukung oleh Catherine dan Rashid (2011) dalam penelitianya menjelaskan bahwa dengan perkembangan infrastruktur yang baik akan berpengaruh positif terhadap peningkatan aliran FDI. Dalam penelitian ini digunakan telekomunikasi sebagai indikator perkembangan infrastruktur.