Uji Asumsi Klasik Pengaruh Budaya, Gaya Hidup dan Psikologis terhadap Keputusan Berkunjung pada Restoran Shanghai Kitchen Sun Plaza Medan.

4.4 Uji Asumsi Klasik

4.4.1 Uji Normalitas

Uji normalitas dilakukan untuk mengetahui apakah data yang diperoleh dari hasil observasi berdistribusi normal atau tidak, sehingga data tersebut dapat digunakan atau tidak dalam model regresi. Untuk mengetahui apakah data yang diperoleh berdistribusi normal atau tidak, dapat dilakukan dengan analisis grafik dan uji statistik. Salah satu cara untuk melihat normalitas adalah dengan melihat grafik histogram dan grafik normal plot yang membandingkan antara data observasi dengan distribusi yang mendekati distribusi normal. Kriteria pengambilan keputusan: 1 Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi memenuhi asumsi klasik. 2 Jika data tidak menyebar di sekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti arah garis diagonal atau grafik tidak menunjukkan pola distribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi klasik. Hasil dari output SPSS terlihat seperti Gambar 4.1 dan Gambar 4.2 Universitas Sumatera Utara Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.1 Histogram Pada grafik histogram diatas terlihat bahwa variabel berdistribusi normal, hal ini ditunjukkan oleh distribusi data tidak menceng ke kiri atau menceng ke kanan. Universitas Sumatera Utara Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.2 Normal P-P Plot of Regression Standardized Residual Gambar 4.2 menunjukkan bahwa data menyebar disekitar garis diagonal dan mengikuti arah garis diagonal. Oleh karena itu, berdasarkan gambar 4.2maka dapat diambil kesimpulan bahwa data berdistribusi normal. Untuk lebih memastikan apakah data di sepanjang garis diagonal berdistribusi normal maka dilakukan uji Kolmogorv Smirnov 1 sample KS dengan melihat data residual apakah berdistribusi normal. Menentukan kriteria keputusan : a Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka tidak mengalami gangguan distribusi normal. b Jika nilai Asymp.Sig. 2-tailed 0,05 maka mengalami gangguan distribusi normal. Universitas Sumatera Utara Tabel 4.15 One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Unstandardized Residual N 129 Normal Parameters a,b Mean .0000000 Std. Deviation 2.69532304 Most Extreme Differences Absolute .060 Positive .056 Negative -.060 Kolmogorov-Smirnov Z .685 Asymp. Sig. 2-tailed .736 a. Test distribution is Normal. b. Calculated from data. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.15 terlihat bahwa nilai Asymp.Sig. 2 tailed adalah 0,736 dan diatas nilai signifikan 0,050, dengan kata lain variabel residual berdistribusi normal.

4.4.2 Uji Heteroskedastisitas

Heterosdekastisitas terjadi karena perubahan situasi yang tidak tergambarkan dalam spesifikasi model regresi. Dengan kata lain, heteroskedastisitas terjadi jika residual tidak memiliki varian yang konstan. Pemeriksaan terhadap gejala heteroskedastisitas adalah dengan melihat pola diagram pencar scatter plot yaitu grafik yang merupakan diagram pencar residual, yaitu selisih antara nilai Y prediksi dan Y observasi, dan juga melalui model Glejser. Universitas Sumatera Utara a. Diagram Pencar Scatter plot Hipotesis: 1. Jika diagram pencar yang ada membentuk pola-pola tertentu yang teratur maka regresi mengalami gangguan heteroskedastisitas. 2. Jika diagram pencar tidak membentuk pola yang atau acak maka regresi tidak mengalami gangguan heteroskedastisitas. Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Gambar 4.3 Scatterplot Dependent Variable Dari Gambar 4.3 dapat dilihat bahwa diagram pencar tidak membentuk pola oleh karena itu tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara b. Model Glejser Menentukan kriteria keputusan : a Jika nilai signifikansi 0,05, maka tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. b Jika nilai signifikansi 0,05, maka mengalami gangguan heterokedastisitas. Tabel 4.16 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. B Std. Error Beta 1 Constant 4.967 1.042 4.769 .000 Budaya -.033 .047 -.064 -.703 .483 GayaHidup -.053 .058 -.085 -.902 .369 Psikologis -.072 .040 -.170 -1.787 .076 a. Dependent Variable: absut Sumber : Hasil Pengolahan SPSS Dari Tabel 4.14 dapat dilihat bahwa nilai signifikansi dari setiap variabel Budaya, Gaya Hidup, dan Psikologi adalah lebih besar dari 0.05. Maka oleh karena itu, tidak mengalami gangguan heterokedastisitas. Universitas Sumatera Utara

4.4.3 Uji Multikolinearitas

Uji Multikolineritas bertujuan untuk menguji adanya korelasi antara variabel independen. Jika terjadi korelasi maka dinamakan multiko, yaitu adanya masalah multikolineritas. Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi antara variabel independennya. Tabel 4.17 Coefficients a Model Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients t Sig. Collinearity Statistics B Std. Error Beta Tolerance VIF 1 Constant 6.229 1.753 3.554 .001 Budaya -.008 .079 -.008 -.107 .915 .919 1.088 GayaHidup .209 .098 .166 2.128 .035 .840 1.191 Psikologis .452 .068 .522 6.669 .000 .834 1.198 a. Dependent Variable: KeputusanBerkunjung Sumber: Hasil Pengolahan SPSS Pada Tabel 4.17 menjelaskan mengenai besarnya tolerance dan VIF untuk masing-masing variabel bebas. Semua variabel bebas mempunyai nilai tolerance 0,1 dan VIF 5, sehingga dapat disimpulkan bahwa masalah multikolinearitas tidak ada. Universitas Sumatera Utara

4.5 Hasil Analisis Regresi Linear Berganda