terlatih dari UPTLPPMHP Medan. Pengujian tesebut dilakukan dengan menggunakan range skor 1-9, 1 untuk nilai terburuk dan 9 untuk nilai terbaik.
3.2.12. Penentuan Angka Lempeng Total ALT pada Ikan Nila
Pengujian jumlah total bakteri pada sampel ikan Nila berdasarkan SNI 01- 2332.3-2006. Sebanyak 25 g sampel ikan ditimbang lalu dimasukkan ke dalam
stomacher. Sampel ikan ditambahkan 225 mL larutan BFP, dihomogenkan selama 2 menit.Homogenat dipipet sebanyak 1 mL lalu dimasukkan dalam larutan BFP 9
mL, lakukan pengenceran metode cawan tuang. Sebanyak 1 mLhomogenat dari pengenceran 10
-3
, 10
-4
di atas diambil dengan menggunakan pipet, dimasukkan ke dalam petri steril. Sebanyak 12-15 mL media Plate Count AgarPCA dituang ke
dalam cawan petri steril dan didinginkan. Kontrol dilakukan dengan mencampurkan larutan BFP dengan media PCA. Pengujian dilakukan dengan 2
kali ulangan. Setelah media agar memadat, kemudian cawan petri diinkubasi pada inkubator suhu 35 °C dengan posisi cawan terbalik selama ± 48 jam. Koloni
bakteri yang tumbuh dihitung.
3.2.13 Pengujian Total VolatileBase-Nitrogen TVB-N pada Ikan Nila
Uji TVB-N dilakukan berdasarkan SNI 2354.8:2009. Sampel ikan Nila ditimbang sebanyak 10 g menggunakan gelas piala lalu ditambahkan 90 mL asam
perklorat PCA 6. Sampel dihomogenkan menggunakan homogenizer dan disaring ekstrak sampel menggunakan kertas saring. Ekstrak dimasukkan ke
dalam tabung destilasi sebanyak 50 mL lalu ditambahkan beberapa tetes indikator Fenolftalein. Tabung destilasi dipasangkan pada peralatan destilasi uap kemudian
ditambahkan 10 mL NaOH 20. Penampung erlenmeyer diisidengan 100 mL H
3
BO
4
3 dan 3-5 tetes indikator Tashiro larutan berwarna ungu. Larutan didestilasi uap ± 10 menit sampai diperoleh destilat 100 mL, sehingga volume
akhir terdapat 200 mL larutan berwarna hijau kemudian dilanjutkan destilasi larutan blanko dengan mengganti ekstrak sampel dengan 50 mL PCA 6,
pengerjaannya selanjutnya sama dengan sampel. Larutandititrasi terhadap destilat sampel dan blanko dengan menggunakan larutan HCl 0,02 N. Titik akhir titrasi
ditandai dengan terbentuknya kembali warna ungu.
Perhitungan TVB-N sebagai berikut: V
s
– V
b
x N x 14,007 x 2 x 100 TVB-N mg 100g =
W Keterangan : V
s
= volume larutan HCl pada titrasi sampel; V
b
= volume larutan HCl pada titrasi blanko; N
= normalitas larutan HCl; W = berat sampel g;
14,007 = berat atom Nitrogen; 2
= faktor pengenceran.
3.2.14. Analisis Data