ParameterResponsibilitas Karakteristik Responden Penelitian

32

4.2.2 ParameterResponsibilitas

Parameter responsibilitas diukur dari beberapa poin yaitu petugas apotek cepat tanggap,pemberian solusi, komunikasi efektif dan informasi obat. Berdasarkan hasil penelitian ini didapat kenyataan bahwa 45 pasien menyatakan responsibility dari apotek BPJS Kesehatan PNS adalah cukup baik, manakala sebanyak 50,72 dari mereka mempunyai harapan bahwa responsibilitas merupakan hal yang sangat penting. Penilaian mengenai kecepatan tanggap dari apotek BPJS Kesehatan pada kenyataannya sebanyak 172 orang pasien 45,2 menyatakan petugas apotek BPJS Kesehatan PNS cepat tanggap terhadap keluhan pasien adalah cukup baik dan 224 orang pasien 59 mempunyai harapan bahwa petugas cepat tanggap terhadap keluhan pasien adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin ini adalah 69 puas. Sebanyak 173 orang pasien 45,5 menyatakan pemberian solusi adalah cukup baik dan 247 orang pasien 65 mempunyai harapan bahwa petugas mampu memberikan penyelesaian terhadap masalah yang dihadapi pasien adalah hal yang penting. Persentase tingkat kepuasan pasien adalah 71,91 puas. Pada poin komunikasi efektif, sebanyak 162 orang pasien 42,6 menyatakan terjadinya komunikasi efektif cukup baik tetapi 199 orang pasien 52,4 mempunyai harapan bahwa komunikasi efektif adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin ini adalah 69,19 puas. Sebanyak 177 orang pasien 46,6 menyatakan informasi obat yang diperoleh masih cukup baik tetapi sebanyak 228 orang pasien 60 mempunyai harapan bahwa informasi obat adalah hal yang sangat penting.Bagaimana 33 punpersentase tingkat kepuasan pasien pada poin informasi obat adalah 62,41 cukup puas. Berdasarkan parameter responsibilitas informasi obat memiliki persentase nilai yang rendah yaitu 62,41, walaupun dari kategori ini pasien merasa cukup puas tetapi pasien masih merasa kurang puas mendapatkan informasi obat dari petugas apotek. Banyaknya jumlah pasien yang datang menebus obat setiap hari membuat petugas tidak bisa melayani semua pasien dalam hal informasi obat. Informasi obat hanya diberikan pada pasien baru ataupun pasien yang berobat dengan penyakit yang berbeda dari sebelumnya. Informasi obat merupakan salah satu hal yang penting dalam pelayanan kefarmasian oleh karena itu petugas instalasi farmasi harus memberikan informasi yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, etis, bijaksana dan terkini. Manfaat adanya pemberian informasi obat yaitu, mengurangi resiko terjadinya efek samping obat, menambah keyakinan akan efektivitas dan kemampuan obat yang digunakan Sari, 2008. Informasi obat yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi Menkes RI., 2004.

4.2.3 Parameter Keyakinan