33 punpersentase tingkat kepuasan pasien pada poin informasi obat adalah 62,41
cukup puas. Berdasarkan parameter responsibilitas informasi obat memiliki persentase
nilai yang rendah yaitu 62,41, walaupun dari kategori ini pasien merasa cukup puas tetapi pasien masih merasa kurang puas mendapatkan informasi obat dari
petugas apotek. Banyaknya jumlah pasien yang datang menebus obat setiap hari membuat petugas tidak bisa melayani semua pasien dalam hal informasi obat.
Informasi obat hanya diberikan pada pasien baru ataupun pasien yang berobat dengan penyakit yang berbeda dari sebelumnya.
Informasi obat merupakan salah satu hal yang penting dalam pelayanan kefarmasian oleh karena itu petugas instalasi farmasi harus memberikan informasi
yang benar, jelas dan mudah dimengerti, akurat, etis, bijaksana dan terkini. Manfaat adanya pemberian informasi obat yaitu, mengurangi resiko terjadinya
efek samping obat, menambah keyakinan akan efektivitas dan kemampuan obat yang digunakan Sari, 2008.
Informasi obat yang diberikan kepada pasien sekurang-kurangnya meliputi cara pemakaian obat, cara penyimpanan obat, jangka waktu pengobatan, aktivitas
serta makanan dan minuman yang harus dihindari selama terapi Menkes RI., 2004.
4.2.3 Parameter Keyakinan
Parameter keyakinan diukur dari beberapa poin yaitu pengetahuan dan ketrampilan petugas apotek, kualitas obat dan kesesuaian produk obat.
Berdasarkan hasil penelitian ini didapat bahwa keyakinan mereka terhadap pelayanan kefarmasian adalah 38,24 baik dan 50,35 dari mereka mempunyai
34 harapan bahwa keyakinan merupakan suatu hal yang penting. Penilaian keyakinan
bahwa sebanyak 171 orang pasien 45 menyatakan pengetahuan dan ketrampilan petugas adalah cukup baik dan 239 orang pasien 63 mempunyai
harapan bahwa pengetahuan dan ketrampilan petugas adalah hal yang penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin pengetahuan dan keterampilan
petugas apotek adalah 71,28 puas.
Sebanyak 164 orang pasien 43,2 menyatakan kualitas obat sesuai kenyataan adalah baik dan 218 orang pasien 57 mempunyai harapan bahwa
kualitas obat sesuai kenyataan adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin ini adalah 74,46 puas.
Pada poin kesesuaian produk obat, Sebanyak 171 orang pasien 45 menyatakan kesesuaian obat yang diberikan sesuai resep adalah baik dan 197
orang pasien 52 mempunyai harapan bahwa kesesuaian obat yang diberikan sesuai resep adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien
pada poin ini adalah 74,97 puas. Keyakinan pasien dalam memperoleh obat dengan benar sangat
berpengaruh pada keberhasilan pengobatan, sehingga pasien yakin akan keahlian dan profesionalisme tenaga farmasi dan petugas, karena pemberian obat dengan
benar merupakan tanggung jawab tenaga farmasi.
4.2.4 Parameter Empati
Parameter empati diukur dari beberapa poin yaitu perhatian petugas, pelayanan kepada semua pasien dan kenyamanan menunggu. Pengetahuan dan
ketrampilan petugas apotek, kualitas obat dan kesesuaian produk obat. Berdasarkan hasil penelitian ini didapat indikator empati pada kenyataannya
35 sebanyak 41,57 pasien menyatakan baik dan sebanyak 54,21 dari mereka
menyatakan bahwa empati merupakan indikator yang sangat penting. Data penilaian empati sebanyak 177 orang pasien 46,6 menyatakan perhatian yang
diberikan petugas terhadap keluhan pasien dan keluarganya adalah cukup baik dan 209 orang pasien 55 mempunyai harapan bahwa perhatian yang diberikan
petugas terhadap keluhan pasien dan keluarganya adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin perhatian petugas adalah 69,30
puas. Sebanyak 186 orang pasien 49 menyatakan pelayanan yang diberikan
petugas tanpa memandang status sosial adalah baik dan 194 orang pasien 51 mempunyai harapan bahwa pelayanan yang diberikan petugas tanpa memandang
status sosial adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin pelayanan tanpa memandang status sosial adalah 83,07 puas.
Pada poin kenyamanan menunggu, sebanyak 192 orang pasien 50,5 menyatakan kenyamanan pasien dalam menunggu adalah baik dan 215 orang
pasien 56,6 mempunyai harapan bahwa kenyamanan pasien dalam menunggu adalah hal yang sangat penting. Persentase tingkat kepuasan pasien pada poin ini
adalah 79,09 puas. Berdasarkan parameter empati, pelayanan tanpa memandang status sosial
merupakan persentase nilai tertinggi yaitu 83,07 dan ini dikarenakan pasien merasa petugas apotek tidak pilih kasih dalam melayani pasien, dimana pada
kenyataannya, pasien dilayani dengan menggunakan nomor antrian. Konsumen atau pasien mempunyai hak yang sama dalam memperoleh
layanan kesehatan dengan tidak memandang status sosial dan membedakan
36 pelayanan kepada pasien diharapkan kesengajaan sosial dalam pelayanan
kesehatan dapat dihindari. Konsumen atau pasien berhak untuk mendapatkan pelayanan yang terbaik. Hal ini dapat mencerminkan bahwa layanan kefarmasian
untuk semua konsumen, bukan hanya untuk konsumen dengan status sosial tertentu saja.
4.2.5 Parameter Fasilitas Berwujud