prestasi yang diberikan sekarang, dimana prestasi tersebut pada dasarnya akan berbentuk nilai uang.
38
A.2. Jenis-Jenis Kredit
Kredit khusunya kredit perbankan terdiri dari beberapa jenis apabila dilihat dari beberapa segi kriteria tertentu. Jenis kredit perbankan dapat dibedakan
dengan mengacu kepada kriteria tertentu. Pengklasifikasian jenis-jenis kredit tesebut bermula dari klasifikasi yang dijalankan oleh perbankan dalam rangka
mengontrol portofolio kredit secara efektif.
39
Dari kegiatan pengklasifikasian tersebut maka saat ini dikenal jenis-jenis kredit yang didasarkan kepada:
1. Jenis Kredit Menurut Kelembagaan
Adapun jenis kredit menurut kriteria kelembagaan ini, terdiri dari:
40
a. Kredit perbankan
Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Milik Negara, atau Bank Swasta kepada masyarakat untuk kegiatan usaha, dan atau konsumsi. Kredit ini
diberikan kepada dunia usaha untuk ikut membiayai sebagian kebutuhan permodalan, dan atau kepada individu untuk membiayai pembelian
kebutuhan hidup yang berupa barang maupun jasa. b.
Kredit likuiditas Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Sentral kepada bank-bank, baik
dalam rangka pemberian kredit oleh bank yang bersangkutan kepada
38
Djumhana, Op. cit, h. 368.
39
Ibid, h. 373.
40
Ibid, h. 374.
nasabahnya maupun untuk mengatasi kesulitan likuiditas dalam keadaan darurat, dan untuk pembiayaan lainnya. Namun demikian Bank Indonesia
dalam memberikan bantuan likuiditas tersebut hanya tertuju kepada bank yang memenuhi persyaratan, misalnya secara nyata berdasarkan informasi
yang diperoleh Bank Indonesia bahwa bank yang bersangkutan mengalami kesulitan likuiditas jangka pendek, memiliki agunan yang cukup dan
apabil diperlukan akan dilakukan pemeriksaan lebih lanjut terhadap kondisi bank tersebut.
c. Kredit langsung
Yaitu kredit yang diberikan oleh Bank Indonesia kepada lembaga pemerintah atau semi pemerintah kredit program, misalnya Bank
Indonesia memberikan kredit langsung kepada Bulog dalam rangka pelaksanaan program pengadaan pangan, atau pemberian kredit langsung
kepada Pertamina, atau pihak ketiga lainnya. Model kredit seperti ini berdasarkan ketentuan Undang-Undang Nomor 23 Tahun 1999 tentang
Bank Indonesia, tidak dapat dilakukan lagi sebagaimana ditentukan oleh Pasal 56 ayat 1 yaitu Bank Indonesia dilarang memberikan kredit kepada
Pemerintah. Apabila terjadi suatu perjanjian pemberian kredit dari Bank Indonesia kepada Pemerintah, maka perjanjian tersebut batal demi hukum.
d. Kredit pinjaman antarbank
Yaitu kredit yang diberikan oleh bank yang kelebihan dana kepada bank yang kurang dana. Pelaksanaannya dapat menggunakan surat, sarana
telekomunikasi maupun dengan wesel unjuk, cek, promes promissory note atau sarana lainnya. Dalam transaksi ini terkait bank pemberi
pinjaman lending bank yakni bank yang kelebihan dana over cash ratio, dan bank peminjam borrowing bank yang membutuhkan dana.
2. Jenis Kredit Menurut Jangka Waktu