Flavonoid Vitamin C Antioksidan

c. Antioksidan tersier Kelompok ant metionin sulfoksida biomolekuler yang rusa Khasiat antioksi oksidatif akan lebih buahan yang kaya aka antioksidan tungggal. lebih efektif daripada adanya komponen la secara positif Silalahi

2.4.1 Flavonoid

Senyawa flavonoi karbon yang tersusun yang dihubungkan ole cincin ketiga Markha Struktur dasar f 13 sier antioksidan tersier meliputi sistem enzim D da reduktase. Enzim-enzim ini berfungsi da rusak akibat reaktivitas radikal bebas Winarsi, 2007 ioksidan untuk mencegah berbagai penyakit a bih efektif jika kita mengkonsumsi sayur-sayur akan antioksidan dan berbagai jenis daripada ungggal. Efek antioksidan dari sayur-sayuran dan pada suplemen antioksidan yang diisolasi dika n lain dalam sayur-sayuran dan buah-buahan ahi, 2006. avonoid adalah senyawa polifenol yang mempun susun dalam konfigurasi C6 -C3 -C6, yaitu dua c n oleh 3 atom karbon yang dapat atau tidak dapa kham, 1988. sar flavonoid dapat dilihat pada Gambar 2.2 beri Gambar 2.1 Struktur dasar flavonoid DNA-repair dan dalam perbaikan si, 2007. t akibat pengaruh yuran dan buah- da menggunakan dan buah-buahan, dikarenakan oleh n yang berperan mpunyai 15 atom a cincin aromatik dapat membentuk 2.2 berikut: Silalahi, 2006. 14 Flavonoid bersifat antioksidan. Senyawa ini berperan sebagai penangkap radikal bebas karena mengandung gugus hidroksil dan bersifat sebagai reduktor karena flavonoid dapat bertindak sebagai donor hidrogen terhadap radikal bebas Silalahi, 2006.

2.4.2 Vitamin C

Vitamin C atau asam askorbat mempunyai rumus molekul C 6 H 8 O 6 , titik lebur lebih kurang 190 O C, berbentuk serbuk hablur bwarnanya putih atau kuning, oleh pengaruh cahaya lambat laun menjadi gelap. Dalam keadaan kering stabil di udara dan cepat teroksidasi dalam larutan, mudah larut dalam air, agak sukar larut dalam etanol, tidak larut dalam kloroform, eter dan benzen. Penyimpanannya dalam wadah tertutup rapat dan tidak tembus cahaya Ditjen POM, 1995. Struktur kimia vitamin C dapat dilihat pada Gambar 2.1. Gambar 2.2 Struktur kimia vitamin C Silalahi, 2006. Vitamin C merupakan suatu antioksidan penting yang larut dalam air. Vitamin C mempunyai potensi sebagai antioksidan dengan mendonorkan hidrogen dari gugus hidroksilnya kepada radikal bebas dan berperan dalam pencegahan penyakit jantung koroner, mencegah kanker, meningkatkan sistem 15 kekebalan tubuh terhadap infeksi virus dan bakteri dan berperan dalam regenerasi vitamin E Silalahi, 2006.

2.5 Spektrofotometri UV-Visible

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Beberapa Jenis Kulit Jeruk

38 290 135

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

4 23 83

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 15

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 1 5

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

1 3 12

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 9 4

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 22

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Beberapa Jenis Kulit Jeruk

0 3 66

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DARI BEBERAPA JENIS KULIT JERUK

0 1 16