Pelarut Pengukuran absorbansi – panjang gelombang Pengukuran waktu operasional operating time

17 aktivitas antioksidan tinggi, akan mempunyai harga EC 50 atau IC 50 yang rendah Molyneux, 2004.

2.6.1 Pelarut

Metode ini akan bekerja dengan baik menggunakan pelarut metanol atau etanol dan kedua pelarut ini tidak mempengaruhi dalam reaksi antara sampel uji sebagai antioksidan dengan DPPH sebagai radikal bebas Molyneux, 2004.

2.6.2 Pengukuran absorbansi – panjang gelombang

Panjang gelombang maksimum λ maks yang digunakan dalam pengukuran uji sampel uji sangat bervariasi. Menurut beberapa literatur panjang gelombang maksimum untuk DPPH antara lain 515-520 nm, bagaimanapun dalam praktiknya hasil pengukuran yang memberikan peak maksimum itulah panjang gelombangnya yaitu sekitar panjang gelombang yang disebutkan diatas Molyneux, 2004.

2.6.3 Pengukuran waktu operasional operating time

Cara ini biasa digunakan untuk pengukuran hasil reaksi atau pembentukan warna.Tujuannya adalah untuk mengetahui waktu pengukuran yang stabil. Waktu operasional ditentukan dengan mengukur hubungan antara waktu pengukuran dengan absorbansi larutan Rohman, 2007. 18

BAB III METODE PENELITIAN

Jenis penelitian yang dilakukan adalah penelitian eksperimental yang meliputi pengumpulan dan preparasi bahan, karakterisasi simplisia, pembuatan ekstrak etanol, skrining fitokimia, dan uji aktivitas antioksidan dengan metode aktivitas pemerangkapan radikal bebas DPPH dengan menggunakan alat spektrofotometer visibel.

3.1 Alat

Alat-alat yang digunakan terdiri dari: Alat alat gelas laboratorium, desikator, gelas penutup, krus porselin, lemari pengering, mikroskop Olympus, neraca analitis Metller Toledo, rotary evaporator Haake D, penangas air, pendingin Liebig, seperangkat alat destilasi, spektrofotometer UVVis shimadzu, tanur, timbangan dan objek gelas.

3.2 Bahan

Bahan yang digunakan dalam penelitian adalah kulit buah duku Lansium domesticum Correa dan etanol. Bahan bahan kimia yang lainnya adalah berkualitas pro analisis: 1,1-diphenyl-2-picrylhydrazyl DPPH, air suling, asam nitrat pekat, besi III klorida, asam asetat anhidrat, asam klorida pekat, asam sulfat pekat, amil alkohol. benzen, bismuth III nitrat, etanol 96, isopropanol, kalium iodida, kloralhidrat, kloroform, metanol, natrium hidroksida, raksa II klorida, timbal II asetat dan toluen.

Dokumen yang terkait

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Beberapa Jenis Kulit Jeruk

38 290 135

Karakterisasi Simplisia dan Skrining Fitokimia Serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol Kayu Siwak (Salvadora persica Wall.) Metode DPPH

4 23 83

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 15

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 2

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 1 5

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

1 3 12

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 9 4

Karakterisasi simplisia, skrining fitokimia dan uji aktivitas antioksidan ekstrak etanol kulit buah duku (Lansium domesticum Correa) dengan metode DPPH

0 0 22

Karakterisasi Simplisia, Skrining Fitokimia serta Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etanol dari Beberapa Jenis Kulit Jeruk

0 3 66

KARAKTERISASI SIMPLISIA DAN SKRINING FITOKIMIA SERTA UJI AKTIVITAS ANTIOKSIDAN EKSTRAK ETANOL DARI BEBERAPA JENIS KULIT JERUK

0 1 16