bunga PUAB ini diharapkan akan diikuti oleh perkembangan disuku bunga deposito, dan pada gilirannya suku bunga kredit perbankan. Suku bunga kredit
inilah yang pada akhirnya mempengaruhi bank dalam menyalurkan kreditnya. Dengan mempertimbangkan pula faktor-faktor lain dalam perekonomian,
Bank Indonesia pada umumnya akan menaikkan BI Rate apabila inflasi kedepan diperkirakan melampaui sasaran yang telah ditetapkan, sebaliknya Bank Indonesia
akan menurunkan BI rate apabila inflasi kedepan diperkirakan berada dibawah sasaran yang telah ditetapkan.
2.5 Tinjauan Penelitian Terdahulu
Beberapa penelitian terdahulu yang digunakan sebagai bahan referensi dalam penelitian ini antara lain:
1. Fransisca 2008 dengan judul “Pengaruh Faktor Internal Bank Terhadap
Volume Kredit pada Bank Yang Go Public di Indonesia”. ”. Pada penelitiannya, peneliti memakai 4 variabel yang mempengaruhi kebijakan
penyaluran kredit pada bank yang go public di indonesia yaitu DPK, CAR, ROA, dan NPL.Teknik analisis yang digunakan adalah regresi berganda.
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap kredit sedangkan CAR dan ROA berpengaruh
positif dan signifikan terhadap volume kredit perbankan. Untuk variabel NPL berpengaruh negatip dan tidak signifikan terhadap volume kredit
perbankan.
2. Tan Henry 2008 dengan judul “ Analisis Perbedaan Kinerja Keuangan
Bank Asing dan Bank Umum di Indonesia”. Pada penelitiannya, peneliti memakai 4 variabel untuk mengukur kinerja keuangan antara bank asing
dan bank umum yaitu ROA, BOPO, NPL dan LDR. Berdasarkan hasil analisis terhadap keseluruhan kelompok bank dengan menggunakan
metode Independent samples T-test diperoleh hasil estimasi sebagai berikut:
a. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio LDR bank asing
dengan bank domestik, dimana bank asing mempunyai rata-rata yang jauh lebih tinggi dari bank domestik.
b. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio ROA bank asing
dengan bank domestik, dimana bank asing mempunyai rata-rata yang jauh lebih tinggi dari bank domestik. ROA yang lebih tinggi dari bank
domestik ini merupakan suatu hal yang berdampak negatif bagi kondisi perbankan kita, karena semakin tingginya laba pendapatan
yang mereka dapatkan berarti itu merupakan keuntungan bagi negara asalnya, karena semua keuntungan tersebut akan dana segar bagi
negaranya tersebut. c.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio BOPO bank asing dengan bank domestik, dimana bank asing mempunyai rata-rata yang
jauh lebih rendah dari bank domestik, dari rasio BOPO bank asing mempunyai tingkat efisiensi yang cukup tinggi.
d. Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio NPL bank asing
dengan bank domestik, dimana bank asing mempunyai rata-rata yang jauh lebih tinggi dari bank domestic, NPL yang lebih tinggi dari bank
domestik ini dikarenakan bank asing lebih tinggi tingkat penyaluran kreditnya sehingga resiko kredit yang macet lebih tinggi. Kondisi
tersebut diatas, tentunya dapat menjadi pertimbangan dalam menetapkan kebijakan terhadap peningkatan peranan bank asing dalam
melakukan penyaluran kredit sehingga bank asing dapat lebih berperan dalam perkembangan ekonomi domestik dan menjadi motivator
investor asing untuk kembali berinvestasi di Indonesia. 3.
Billy Arma Pratama 2010 dengan judul “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan Studi Kasus pada
Bank Umum di Indonesia pada Tahun 2005-2009”. Pada penelitiannya, peneliti memakai 4 variabel yang mempengaruhi kebijakan penyaluran
kredit pada bank umum yaitu DPK, CAR, NPL, dan Suku Bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI. Teknik analisis yang digunakan adalah regresi
berganda. Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. CAR dan
NPL berpengaruh negatif dan signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan. Sementara suku bunga Sertifikat Bank Indonesia SBI
berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan.
4. Oktaviani 2012 melakukan penelitian mengenai pengaruh DPK, ROA,
CAR, NPL, dan jumlah SBI terhadap penyaluran kredit perbankan. Variabel independen yang digunakan adalah DPK, ROA, CAR, NPL, dan
jumlah SBI. Penelitian tersebut menyatakan bahwa DPK dan CAR berpengaruh positif signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan,
sedangkan ROA dan NPL berpengaruh positif tidak signifikan terhadap penyaluran kredit perbankan, dan SBI berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap penyaluran kredit perbankan. 5.
Asri Dian Syah Putra 2014 dengan judul “Analisis Pola Penyaluran Kredit pada Bank-Bank Asing di Indonesia”. Pada penelitiannya, peneliti
memakai 3 variabel yang mempengaruhi kebijakan penyaluran kredit pada bank asing di indonesia yaitu CAR, NPL, dan BI Rate. Teknik analisis
yang digunakan adalah analisis deskriptif dan analisis regresi data panel. Dari hasil penelitiaanya menunjukkan bahwa variabel CAR, NPL dan BI
Rate dapat menjelaskan variabel kredit sebesar 88,23 sedangkan 11,17 dijelaskan oleh variabel lainnya. Koefisien CAR dan BI Rate adalah
negatip, artinya ada pengaruh negatif antara CAR dan BI Rate dengan kredit. Sedangkan koefisien NPL adalah positif, artinya ada pengaruh
positif antara NPL dengan kredit
Tabel 2.1 Ringkasan Peneliti Terdahulu
No Nama
Peneliti Judul Penelitian
Variabel Penelitian
Hasil Penelitian 1.
Fransisca 2008
Pengaruh Faktor Internal Bank
Terhadap Volume Kredit pada Bank
Yang Go Public di Indonesia
Variabel independen
adalah DPK, CAR,
ROA, dan NPL.
Variabel dependen
adalah kredit
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
DPK berpengaruh positif dan tidak signifikan
terhadap kredit sedangkan CAR dan
ROA berpengaruh positif dan signifikan terhadap
volume kredit perbankan. Untuk variabel NPL
berpengaruh negatip dan tidak signifikan terhadap
volume kredit perbankan.
2. Tan Henry
2008 Analisis Perbedaan
Kinerja Keuangan Bank Asing dan Bank
Umum di Indonesia Variabel
ROA, BOPO, NPL
dan LDR Terdapat perbedaan yang
signifikan antara rasio LDR, ROA, dan LDR
bank asing dengan bank domestik, dimana bank
asing mempunyai rata rata yang jauh lebih
tinggi dari bank domestik.
Terdapat perbedaan yang signifikan antara rasio
BOPO bank asing dengan bank domestik, dimana
bank asing mempunyai rata-rata yang jauh lebih
rendah dari bank domestik, dari rasio
BOPO bank asing mempunyai tingkat
efisiensi yang cukup tinggi.
3. Billy Arma
Pratama 2010
Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi
Kebijakan Penyaluran Kredit Perbankan
Variabel independen
DPK, CAR, NPL, dan
Hasil penelitiannya menunjukkan bahwa
DPK berpengaruh positif dan signifikan terhadap
Studi Kasus pada Bank Umum di
Indonesia pada Tahun 2005-2009
Suku Bunga Sertifikat
Bank Indonesia
SBI Variabel
dependen adalah
kredit penyaluran kredit
perbankan. CAR dan NPL berpengaruh negatif
dan signifikan terhadap penyaluran kredit
perbankan. Sementara suku bunga Sertifikat
Bank Indonesia SBI berpengaruh positif dan
tidak signifikan terhadap penyaluran kredit
perbankan.
4. Oktaviani
2012 Pengaruh DPK, ROA,
CAR, NPL, dan Jumlah SBI terhadap
Penyaluran Kredit Perbankan
Variabel independen
DPK, ROA, CAR, NPL,
dan jumlah SBI.
Variabel dependen
Kredit Penelitian tersebut
menyatakan bahwa DPK dan CAR berpengaruh
positif signifikan terhadap penyaluran
kredit perbankan, sedangkan ROA dan NPL
berpengaruh positif tidak signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan, dan SBI
berpengaruh negatif dan signifikan terhadap
penyaluran kredit perbankan.
5. Asri Dian
Syah Putra 2014
Analisis Pola Penyaluran Kredit
pada Bank-Bank Asing di Indonesia
Variabel independen
adalahCAR , NPL, dan
BI Rate Variabel
dependen adalah
kredit Dari hasil penelitiaanya
menunjukkan bahwa variabel CAR, NPL dan
BI Rate dapat menjelaskan variabel
kredit sebesar 88,23 sedangkan 11,17
dijelaskan oleh variabel lainnya. Koefisien CAR
dan BI Rate adalah negatip, artinya ada
pengaruh negatif antara CAR dan BI Rate dengan
kredit. Sedangkan koefisien NPL adalah
positif, artinya ada pengaruh positif antara
NPL dengan kredit.
2.6 Kerangka Konseptual