Sifat-Sifat Tanah Diatomea Penggunaan Tanah Diatomea 1. Sebagai Bahan Penyaring atau Sebagai Bahan Pemutih

antara 1–4 meter. Lapisan penutup tanah diatomea ini antara lain soil berwarna hitam dan lapisan tufa pasiran pada beberapa tempat terdapat langsung muncul dipermukaan. Luas penyebaran tanah diatomea yang dapat diamati di lapangan sekitar 4 Ha, dengan variasi ketebalan 1-3,6 m dan berat jenis 0,39. Perhitungan perkiraan cadangan geologi tanah diatomea dilakukan secara sederhana sebagai berikut: Luas 12 Ha = 120.000 m 2 = 432.000 m x 3,6 m tebal rata-rata Berat jenis = 0,39 3 = 432.000 m 3 = 168.480 ton x 0,39 Warna tanah diatomea biasanya putih, terkadang juga abu-abu kekuning- kuningan. Hal ini karena adanya impuritis yang terbawa mengendap. Tanah diatomea ditemukan di beberapa negarakota antara lain di Lompoc, Santa Barbara, Amerika, Aljajair, Rusia dan juga Indonesia. Cadangan tanah diatomea di Indonesia cukup potensial terdapat di Samosir, Pahae dan Porsea, Sumatera Utara, diperkirakan sampai 125 juta m 3 . Sedangkan Pulau Jawa terdapat di Cicurug, Darma, Kendeng, Sangiran dan daerah lainnya yang jumlahnya belum diketahui pasti. Nasril,Ir., 2001

2.1.3 Sifat-Sifat Tanah Diatomea

a. Sifat Fisika Beberapa sifat-sifat fisika yang dimiliki tanah diatomea sebagai berikut : 1. Kekerasan : 1 – 5 skala mohs 2. Berat jenis : 2,1 – 2,2 kecuali yang murni berkisar 0,13-0,45 3. Titik Cair : 1610 o C – 1750 o 4. Indeks Bias : 1,44 – 1,46 C 5. Warna : Putih, abu-abu, kadang-kadang dapat berwarna lain seperti jingga, kemerah-merahan, kekuning-kuningan. 6. Daya Serap : Tinggi 7. Sangat berpori 8. Mudah pecah 9. Mempunyai daya penahan panas Universitas Sumatera Utara b. Sifat Kimia Senyawa dominan yang terkandung dalam tanah diatomea adalah silika SiO 2 . Dalam keadaan murni tanah diatomea mengandung 97 SiO 2 dan selebihnya air. Akan tetapi keadaan ini tidak ditemukan sewaktu masih berupa bahan mentah di alam, karena adanya pengotor yang sering dijumpai seperti besi, aluminium, kalsium, magnesium dan unsur-unsur mikro lainnya. Jenis dan jumlah unsur –unsur yang terkandung dalam tanah diatomea ini akan bergantung dari tempat asalnya. Pengotor yang terkandung dalam tanah diatomea tergantung pada lokasi. Tabel 2.1 Contoh Komposisi Kimia Tanah Diatomea Pada Beberapa NegaraKota No Senyawa Lompoc Calif Mariland Calveet Formatio Nevada Idaho Kenya Soysambu Jepang Nilcate Earth Rusia Kamysh Lov Ural Spanyol Albasite 1 SilikaSiO 2 89,70 79,55 86,00 89,82 84,50 86,00 79,92 88,60 2 Aluminium OksidaAl 2 O 3 3,72 8,18 5,27 1,82 3,06 5,80 0,58 0,62 3 Besi OksidaFe 2 O 3 1,09 2,26 2,12 0,44 1,86 1,60 3,56 0,20 4 Titanium OksidaTiO 2 0,10 0,70 0,21 0,07 0,17 0,22 0,48 0,05 5 PosfatP 2 O 5 0,10 - 0,06 0,13 0,04 0,03 - - 6 Kalsium OksidaCaO 0,3 0,25 0,34 1,26 1,80 0,70 1,43 3,00 7 Natrium OksidaNa 2 0,31 O 1,31 0,24 1,03 1,19 0,48 0,65 0,50 8 Kalium OksidaK 2 0,41 O - 0,29 0,22 0,91 0,53 0,72 0,39 9 Hilang Pijar 3,70 5,80 4,90 4,02 6,08 4,40 4,91 5,20 10 Magnesium OksidaMgO 0,55 1,30 0,39 0,54 0,39 0,29 0,98 0,81 Total 99,98 99,71 99,82 99,35 100 100,05 99,23 99,37 Manurung, M.S., 1994

2.1.4. Penggunaan Tanah Diatomea 1. Sebagai Bahan Penyaring atau Sebagai Bahan Pemutih

Hampir semua zat cair dapat disaring atau dijernihkan dengan tanah diatomea. Banyak dipakai di kilang-kilang minyak bumi, pabrik gula, bir dan lain-lain. Tanah diatomea berfungsi sebagai penyaring atau bahan pemutih harus mempunyai sifat- sifat berikut: a. Tanah diatomea tidak larut dalam zat yang akan disaring. No Mexico Jalisco Algeria Prima Grade Indonesia 1 91,20 58,40 64,8 2 3,20 1,66 12,48 3 0,70 1,55 1,09 4 0,16 0,10 0,49 5 0,05 0,20 - 6 0,19 13,80 1,18 7 1,18 0,96 0,98 8 0,24 0,50 1,12 9 3,60 17,48 14,60 10 0,42 4,57 0,76 99,89 99,22 100,22 Universitas Sumatera Utara b. Kemurniannya harus tinggi, kalau masih ada kotoran di dalamnya harus tidak larut di dalam zat yang akan disaring. c. Kalau ada unsur besi dan aluminium di dalamnya masing-masing maksimum 1,5 dan 6. 2. Bahan Isolasi Panas dan Bunyi Dapat dipakai sebagai bahan isolasi terhadap suhu tinggi dan rendah serta peredam suara. Digunakan dalam lemari es, ruang-ruang pendingin, ketel-ketel uap, gedung pemancar radio dan telepon. Dalam hal ini tidak terlalu banyak diperhatikan sifat kimianya dan kemurniannya akan tetapi yang lebih pentingadalah tanah diatomea sebaiknya sedikit mengandung bahan-bahan yang mudah mengalirkan panas atau getaran suara. Biasanya dipakai dalam bentuk blok alam atau buatan yang dicetak dari serbuk diatomea. 3. Bahan Pengisi Tanah diatomea sebagai bahan pengisi harus dalam keadaan murni, kotoran yang terdapat di dalamnya mungkin merusak dan merubah warna bahan yang diisi. Dipakai untuk bahan pengisi dalam industri cat, karet, plastik, kertas dan lain-lain. 4. Bahan Penyerap dan Pembawa Tanah diatomea mempunyai daya serap yang tinggi, oleh sebab itu digunakan untuk menyerap dan membawa cairan menurut keperluannya.Juga digunakan un tuk membawa gas dalam keadaan tertentu. Banyak pemakaiannya sebagai bahan pembawa nitrogliserin pada dinamit dan sebagai pembawa larutan sulfida untuk pupuk buatan. 5. Bahan Gosok Tanah diatomea sangat baik dipakai sebagai bahan gosok untuk logam. Pada waktu digosokkan cangkang-cangkangnya pecah berbentuk persegi yang memberikan pengaruh yang baik pada gosokan dan juga tidak merusak logam yang digosok walaupun logam itu lunak. Digunakan juga untuk menggosok barang-barang dari perak, alat-alat bedah dan instrumen lainnya serta campuran obat gosok gigi. 6. Laboratorium Kimia Sebagai bahan pendukung dan pembawa katalis di dalam proses-proses kimia, seperti hidrogenasi dan proses Fischer-Tropsah. 7. Bahan bangunan ringan Dipakai dalam pembuatan bahan bangunan yang sifatnya ringan, batu, genteng, campuran beton, mengurangi kandungan air yang berlebih, memperbaiki homogenitas dan meningkatkan daya kekedapan. 8. Sumber Silika Sering digunakan untuk industri keramik, sebagai sumber silika untuk pembuatan barang pecah belah dan kaca. Manurung, M,S., 1994 Universitas Sumatera Utara 2.2. Komposisi Minyak Kelapa Sawit Seperti jenis minyak yang lain, minyak kelapa sawit tersusun dari unsur– unsur C, H, dan O. Minyak sawit ini tediri dari fraksi padat dan fraksi cair dengan perbandingan yang seimbang. Penyusun fraksi padat terdiri dari asam lemak jenuh, antara lain asam miristat, asam palmitat, dan asam stearat. Sedangkan fraksi cair tersusun dari asam lemak tidak jenuh yang tediri dari asam oleat dan asam linoleat. Komposisi tersebut ternyata agak berbeda jika dibandingkan dengan minyak inti sawit dan minyak kelapa. Secara lebih terperinci komposisi asam lemak jenuh dan asam lemak tidak jenuh yang terdapat pada ketiga jenis minyak nabati tersebut dapat dilihat pada tabel 2.2 di bawah ini : Tabel 2.2. Komposisi Asam Lemak Jenuh Dan Tidak Jenuh Asam lemak Minyak sawit Minyak inti sawit Minyak kelapa Oktanoat Dekanoat Laurat Miristat Palmitat Stearat Oleat Linolaet Linolenat - - - 1-2 32-47 4-10 38-50 5-14 1 2-4 3-7 41-55 14-19 6-10 1-4 10-20 1-5 1-5 8 7 48 17 9 2 6 3 - Tim Penulis PS, 1992 Perbedaan jenis asam lemak penyusunnya dan jumlah dari rantai asam lemak yang membentuk trigliserida dalam minyak sawit dan minyak inti sawit menyebabkan kedua jenis minyak tersebut mempunyai sifat yang berbeda dalam kepadatan. Minyak sawit dalam suhu kamar bersifat setengah padat sedangkan pada suhu yang sama minyak inti sawit berbentuk cair. Weiss, Theodore J., 1983 Selain kandungan senyawa–senyawa asam lemak tersebut di atas minyak sawit juga mengandung senyawa- senyawa seperti karoten, tokoferol, sterol, alkohol, triterpen, fosfolipida, tetapi dalam jumlah yang kecil. Biasanya senyawa ini dihilangkan atau dikurangi di dalam proses pemurnian agar minyak sawit tersebut memenuhi standart mutu di pasaran. Hartley,C.W.S., 1967 2.3. Zat Warna Minyak Zat warna dalam minyak terdiri dari 2 golongan yaitu, zat warna alamiah dan zat warna hasil degradasi zat warna alamiah. 1. Zat warna alamiah Zat warna yang termasuk golongan ini terdapat secara alamiah di dalam bahan yang mengandung minyak dan ikut terekstrak bersama minyak pada proses ekstraksi. Zat warna tersebut antara lain terdiri dari α dan β karoten, xanthofil, klorofil, dan anthosyanin. Zat warna ini menyebabkan minyak berwarna kuning, kuning kecoklatan kehijau-hijauan dan kemerah-merahan. Universitas Sumatera Utara Pigmen berwarna merah jingga atau kuning disebabkan oleh karotenoid yang bersifat larut dalam minyak. Karoten merupakan persenyawaan hidrokarbon tidak jenuh dan jika minyak dihidrogenasi maka karoten akan terhidrogenasi sehingga warna kuning akan berkurang. 2. Warna akibat degradasi komponen kimia yang terdapat dalam minyak. Warna gelap disebabkan oleh proses oksidasi terhadap tokoferol. Jika minyak bersumber dari tanaman hijau maka zat klorofil akan turut terekstrak bersama minyak dan klorofil tersebut akan sulit dipisahkan dari minyak. Ketaren, S., 1985 2.4. Beta Karoten Beta karoten adalah salah satu zat antioksidan yang terdapat pada berbagai buah- buahan seperti wortel, kentang dan juga peach. Inherent β-karoten adalah kandungan β-karoten awal pada CPO yang diproses tanpa pemanasan berlebihan. Varietas, tingkat kematangan dan interaksi keduanya sangat nyata mempengaruhi kandungan inherent β-karoten pada CPO yang dihasilkannya. Berdasarkan kandungan inherent β-karoten pada CPOnya, varietas kelapa sawit PPKS dapat digolongkan menjadi 3 kelompok : 1. varietas Karoten Rendah, yaitu varietas yang CPOny a mengandung inherent β- karoten lebih rendah dari 500 ppm meliputi varietas DxP Simalungun. 2. varietas karoten sedang, yaitu varietas yang CPOnya mengandung inherent β- karoten 500-1000 ppm pada buah fraksi matang 3. varietas karoten tinggi yaitu varietas mempun yai inherent β-karoten lebih dari 1000 ppm. http:www.iopri.orgindex.php Minyak sawit kasar CPO mengandung sekitar 500-700 ppm karoten dan merupakan bahan pangan sumber karoten alami terbesar. Oleh karena itu CPO berwarna merah jingga. Warna kuning sampai merah minyak sawit mentah disebabkan oleh kandungan pigmen karotenoid. Karotenoid terdiri atas 5 xantofil dan 95 karoten yang menurut Maclellan, 62 merupakan beta karoten, 29 alfakaroten dan 4 gamma karoten. Alfa dan beta karoten dalam bahan pangan berperanan sebagai pemberi warna dan prekusor vitamin A. http:tumoutou.net3_sem1_012asriani_htm

2.5. Proses Bleaching Proses bleaching pemucatan dimaksudkan untuk menghilangkan zat-zat warna