Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe Ion-ion Ca Ion H dari asam mineral

koloidal. Adsorben yang paling sering digunakan adalah tanah pemucat bleaching earth dan arang. Arang sangat efektif dalam menghilangkan pigmen warna merah, hijau dan biru, tetapi karena harganya mahal maka dalam pemakaiannya biasanya dicampur dengan tanah pemucat dengan jumlah yang disesuaikan terhadap jenis minyak mentah yang dipucatkan. http:www.situshijau.co.id Pemucatan minyak menggunakan adsorben umumnya dilakukan dalam ketel yang dilengkapi dengan pipa uap. Minyak yang akan dipucatkan dipanaskan pada suhu sekitar 105 o C selama 1 jam. Penambahan adsorben dilakukan pada minyak mencapai suhu 70-80 o C, dan jumlah adsorben kurang lebih sekitar 1-1,5 dari berat minyak. Selanjutnya minyak dipisahkan dari adsorben dengan cara penyaringan menggunakan kain tebal atau pengepresan dengan filter press. Minyak yang hilang karena proses ini kurang lebih 0,2-0,5 dari minyak yang dihasilkan setelah dibleaching pemucatan. Bleaching clay merupakan sejenis tanah liat dengan komposisi utama terdiri dari SiO 2 , Al 2 O 3 , air terikat serta ion kalsium, magnesium oksida dan besi oksida. Daya pemucat bleaching clay disebabkan karena ion Al 3+ pada permukaan partikel adsorben dapat mengadsorpsi partikel zat warna. Daya pemucat tersebut tergantung dari perbandingan komponen SiO 2 dan Al 2 O 3 dalam bleaching clay. Adsorben yang terlalu kering menyebabkan daya kombinasinya dengan air telah hilang sehingga mengurangi daya penyerapan terhadap zat warna. Aktivasi adsorben dengan asam mineral misalnya HCl atau H 2 SO 4 akan mempertinggi daya pemucatan karena asam mineral tersebut larut atau bereaksi dengan komponen berupa tar, garam Ca dan Mg yang menutupi pori-pori adsorben. Disamping itu asam mineral melarutkan Al 2 O 3 sehinggga dapat menaikkan perbandingan jumlah SiO 2 dan Al 2 O 3 dari 2 – 3 : 1 menjadi 5 – 6 : 1. Aktivasi menggunakan asam mineral akan menimbulkan 3 macam reaksi yaitu sebagai berikut:

a. Mula-mula asam akan melarutkan komponen Fe

2 O 3 , Al 2 O 3 , CaO dan MgO yang mengisi pori – pori adsorben. Ini akan mengakibatkan Universitas Sumatera Utara terbentuknya pori-pori yang tertutup sehingga menambah luas permukaan adsorben.

b. Ion-ion Ca

2+ dan Mg 2+ yang berada pada permukaan kristal adsorben secara berangsur-angsur akan diganti oleh ion H +

c. Ion H dari asam mineral

+ yang telah menggantikan ion Ca 2+ dan Mg 2+ akan ditukar oleh ion Al 3+ yang telah larut dalam larutan asam Daya penyerapan terhadap warna akan lebih efektif jika adsorben tersebut mempunyai bobot jenis yang rendah, kadar air tinggi, ukuran partikel halus dan pH adsorben mendekati netral. Pemakaian asam mineral untuk mengaktifkan adsorben bleaching clay menimbulkan bau lapuk pada minyak, tetapi bau lapuk tersebut akan hilang pada proses deodorisasi. Disamping itu activated clay yang bersifat asam akan menaikkan kadar asam lemak bebas dalam minyak dan mengurangi daya tahan kain saring yang digunakan untuk memisahkan minyak dari adsorben. Ketaren, S., 1985 2.6. Adsorpsi Molekul-molekul pada permukaan zat padat atau zat cair mempunyai gaya tarik ke arah dalam, karena tidak ada gaya-gaya lain yang mengimbangi. Adanya gaya-gaya ini menyebabkan zat padat dan zat cair mempunyai gaya adsorpsi. Adsorpsi berbeda dengan absorpsi. Pada absorpsi zat yang diserap masuk ke dalam absorben sedangkan pada adsorpsi zat yang diserap hanya terdapat pada permukaannya. Jadi adsorpsi merupakan peristiwa penyerapan atom, ion atau molekul pada lapisan permukaan atau antar fase dimana atom atau molekul tersebut terkumpul pada bahan pengadsorpsi atau adsorben. Menurut jenisnya adsorpsi ada dua macam yaitu adsorpsi fisika dan adsorpsi kimia. Gaya yang menyebabkan adsorpsi fisika adalah sama seperti yang menyebabkan kondensasi gas untuk membentuk cairan dan umumnya dikenal sebagai gaya Van der Wall’s. Adsorpsi fisika biasanya berlangsung dalam suhu yang rendah dan dapat terjadi pada semua zat. Adsorpsi kimia mencakup pembentukan Universitas Sumatera Utara ikatan kimia. Oleh karena itu sifatnya lebih spesifik daripada adsorpsi fisika. Tetapi terkadang tidak terdapat perbedaan yang tajam antara kedua jenis adsorpsi ini. Sukardjo, 1985 Dalam adsorpsi kimia ikatannya dapat sedemikian ketatnya sehinggga spesis aslinya tak dapat ditemukan dan biasanya adsorpsi kimia terjadi pada suhu yang tinggi. Pada proses adsorpsi ada beberapa gaya yang terlibat yaitu antara lain :

a. Gaya tarik Vander Wall’s yang non polar b. Pembentukan ikatan hidrogen