Asal Mula Tanah Diatomea

c. air laut tanah diatomea umumnya diproses di Amerika Serikat yang biasanya digunakan sebagai penyaring bir, wine, jus buah dan minyak sayur, yang memiliki pori-pori serta penyaring mikroorganisme. Penyaring kolam renang dan juga tangki ikan memakai bahan ini, dan juga dipakai sebagai bahan aditif makanan hewan. d. air tawar tanah diatomea merupakan bahan tambang yang berasal dari danau kuno yang umumnya berada di Nevada dan Arizona dan idealnya digunakan untuk pertanian karena bentuknya amorf yaitu kristal silika dan adsorpsi yang tinggi. http:www.Eureka’s SySop mailto:hansscharader.tc Penggabungan, penyerapan, massa jenis densitas, sedimen merupakan pembuatan yang sama sekali merupakan bahan silika dari diatomea. Hubungan antara tanah diatomik, silika gel, diatomit serta lumpur diatomik merupakan persamaan kata, yang membedakannya hanyalah dari bentuk saja.Encyclopedia of Science Technology, 1987 Di dalam Bahasa Indonesia belum ada istilah yang tepat “tanah diatomea”. Namunkesepakatan tak tertulis sebutan tanah merupakan terjemahan dari bahasa asing “diatomaceous earth”. Nama lain untuk tanah ini adalah : diatomaceous silica, fossil flour, white peat, molera, desmind earth, randanite, tellurine, kieselgur, diatomite bergmehl, radiolaria earth. Sedang dalam perdagangan sering dipakai nama-nama berlainan separti : celite, filtercal, calatom dan pakatome. Diatomea adalah salah satu jenis mineral opal SiO 2 . nH 2 O, dimana n berarti mengandung jumlah air yang berubah-ubah. Opal merupakan suatu mineral biasa dan memiliki bermacam-macam jenis. Jenis-jenis daripada opal ini adalah opal mulia, opal api, opal susu, opal biasa atau semi opal, batu opal, kayu opal, hialite, geyseritw, diatomea, dan lain-lain. Manurung, M.S, 1994

2.1.2 Asal Mula Tanah Diatomea

Tanah diatomea terbentuk karena sedimentasi kerangka silika dari suatu jenis tanaman air yang termasuk ganggang algae, kelas Bacillariaophyceae dari ordo Bacillariaes. Universitas Sumatera Utara Sedimentasi kerangka ini menumpuk selama berabad-abad sehingga terkadang mencapai ketebalan beratus-ratus meter. Manurung, M.S, 1994 Tanah diatomea juga merupakan gabungan sedimentasi yang berasal dari fosil air tanah dan fosil bahan-bahan tambang dimana memiliki kelenturan yang sama. Lumpur diatomea biasanya sama dengan diatomea yang kaya sedimentasi dan ditemukan pada penggalian bahan tambang dan fosil air tawar. Di Amerika Serikat, timbunan dari tanah diatomea dalam air tawar ditemukan di Nevada, Oregon, Washington, dan Kalifornia Timur. Walaupun diatomea diperoleh dalam lingkungan yang basah, diatomea itu tebal, timbunan aslinya memiliki bahan nutrisi yang lengkap serta kurangnya sedimen non biogenik. Biasanya terjadi ketika nutrisi secara konstan diulangi kembali kemata air dalam tanah. Tanah diatomea dan kelenturannya memiliki karakteristik yang sangat beragam dalam pemakainnya dalam penyaringan menjadi bahan- bahan aditif. Encyclopedia of Science Technology, 1987 Tanah diatomea dapat dijumpai di daerah Kecamatan Simanindo yang meliputi beberapa desa sampai di Kecamatan Pangururan. Tanah diatomea di daerah ini merupakan akumulasi tanah diatomea pada daerah perbukitan dengan kemiringan antara 5 o –10 o arah barat, umumnya berselingan dengan tufa dan aluvial. Berdasarkan pengamatan di lapangan, tanah diatomea berwarna putih cerah, bersifat lunak, pada beberapa lokasi tidak menunjukkan suatu perlapisan, tersingkap jelas pada tebing perbukitan sehingga dapat teramati dengan jelas. Lokasi tanah diatomea ini sebagian besar merupakan lokasi pemukiman dan perladangan dengan perbukitan bergelombang lemah. Menurut J.J.G.Kay,1987, didasarkan atas analisa paleontologi mengatakan bahwa tanah diatomea terdiri atas species cyclotella meneghiana, species synnedra rumpens dan denticulata. Tanah diatomea di daerah ini cukup luas dan tersingkap secara jelas, diperkirakan antara 100.000 – 300.000 m 2 dengan ketebalan bervariasi Universitas Sumatera Utara antara 1–4 meter. Lapisan penutup tanah diatomea ini antara lain soil berwarna hitam dan lapisan tufa pasiran pada beberapa tempat terdapat langsung muncul dipermukaan. Luas penyebaran tanah diatomea yang dapat diamati di lapangan sekitar 4 Ha, dengan variasi ketebalan 1-3,6 m dan berat jenis 0,39. Perhitungan perkiraan cadangan geologi tanah diatomea dilakukan secara sederhana sebagai berikut: Luas 12 Ha = 120.000 m 2 = 432.000 m x 3,6 m tebal rata-rata Berat jenis = 0,39 3 = 432.000 m 3 = 168.480 ton x 0,39 Warna tanah diatomea biasanya putih, terkadang juga abu-abu kekuning- kuningan. Hal ini karena adanya impuritis yang terbawa mengendap. Tanah diatomea ditemukan di beberapa negarakota antara lain di Lompoc, Santa Barbara, Amerika, Aljajair, Rusia dan juga Indonesia. Cadangan tanah diatomea di Indonesia cukup potensial terdapat di Samosir, Pahae dan Porsea, Sumatera Utara, diperkirakan sampai 125 juta m 3 . Sedangkan Pulau Jawa terdapat di Cicurug, Darma, Kendeng, Sangiran dan daerah lainnya yang jumlahnya belum diketahui pasti. Nasril,Ir., 2001

2.1.3 Sifat-Sifat Tanah Diatomea