Analisis Hasil Rancangan dengan Algoritma Genetik

6.2.2. Analisis Hasil Rancangan dengan Algoritma Genetik

Setelah dilakukan iterasi sebanyak 20 generasi, maka dapat diperoleh nilai-nilai fitness terbaik, terburuk, dan rata-rata pada setiap generasi yang ditunjukkan pada Tabel 6.9. Tabel 6.9. Hasil Rekapitulasi Nilai Fitness Terbaik, Terburuk, dan Rata-rata Generasi Fitness Terbaik Terburuk Rata-rata 1 0,00000245 0,00000119 0,00000182 2 0,00000245 0,00000119 0,00000182 3 0,00000245 0,00000112 0,00000179 4 0,00000245 0,00000121 0,00000183 5 0,00000245 0,00000120 0,00000183 6 0,00000245 0,00000131 0,00000188 7 0,00000245 0,00000126 0,00000186 8 0,00000245 0,00000118 0,00000181 9 0,00000245 0,00000117 0,00000181 10 0,00000245 0,00000122 0,00000184 11 0,00000245 0,00000117 0,00000181 12 0,00000245 0,00000144 0,00000195 13 0,00000266 0,00000139 0,00000202 14 0,00000266 0,00000151 0,00000208 15 0,00000266 0,00000129 0,00000197 16 0,00000270 0,00000148 0,00000209 17 0,00000270 0,00000124 0,00000197 18 0,00000270 0,00000136 0,00000203 19 0,00000270 0,00000162 0,00000216 20 0,00000270 0,00000166 0,00000218 Tabel 6.9. menunjukkan terjadi peningkatan nilai fitness dari generasi 1 sampai ke generasi terakhir. Dari 20 generasi ini dapat dilihat bahwa semakin bertambahnya generasi semakin ada kemungkinan terjadinya peningkatan nilai fitness. Jika generasi ini diteruskan, maka nilai fitness yang diperoleh akan semakin besar sesuai dengan fungsi tujuan penelitian ini, yaitu minimisasi jarak. Universitas Sumatera Utara Gambar 6.6. Grafik Pemrosesan dengan Algoritma Genetik Dari Gambar 6.6. dapat dilihat bahwa nilai fitness yang diperoleh semakin besar. Hal ini menunjukkan dengan melakukan simulasi dengan algoritma genetik secara random dapat diperoleh jarak tempuh yang minimum dalam lantai pabrik. Susunan gen dari individu terbaik setelah melalui 20 generasi dapat dilihat pada Tabel 6.10. Tabel 6.10. Susunan Gen Terbaik pada 20 Generasi Generasi Kromosom ke Stasiun Kerja Total Flow Cost Fitness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 1 5 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 2 2 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 3 5 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 4 19 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 5 4 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 6 27 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 7 2 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 8 2 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.10. Susunan Gen Terbaik pada 20 Generasi Lanjutan Generasi Kromosom ke Stasiun Kerja Total Flow Cost Fitness 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 9 4 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 10 3 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 11 2 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 12 3 5 9 7 1 4 8 10 11 3 6 2 407672.7 0.00000245 13 54 5 4 1 2 9 8 10 11 3 6 7 376242.4 0.00000266 14 2 5 4 1 2 9 8 10 11 3 6 7 376242.4 0.00000266 15 3 5 4 1 2 9 8 10 11 3 6 7 376242.4 0.00000266 16 77 7 4 1 2 9 8 10 11 3 6 5 370466 0.00000270 17 9 7 4 1 2 9 8 10 11 3 6 5 370466 0.00000270 18 4 7 4 1 2 9 8 10 11 3 6 5 370466 0.00000270 19 10 7 4 1 2 9 8 10 11 3 6 5 370466 0.00000270 20 1 7 4 1 2 9 8 10 11 3 6 5 370466 0.00000270 Dari Tabel 6.10. di atas dapat dilihat bahwa hasil susunan gen terbaik adalah pada generasi 20 kromosom ke-1 dengan nilai fitness terbesar yaitu 0.00000270. Kromosom ini akan dipilih sebagai solusi penyelesaian dengan algoritma genetik dalam penempatan stasiun kerja. 6.2.2.1.Analisis Ditinjau dari Jarak Antar Stasiun Kerja Dari hasil pengolahan data dengan menggunakan algoritma genetik didapatkan 1 alternatif layout. Analisis dilakukan untuk mengitung jumlah momen perpindahan untuk tiap tahunnya. Block Layout hasil pengolahan dengan metodel algoritma genetik dapat dilihat pada Gambar 6.7. Universitas Sumatera Utara I H F B D A C J G 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 K E Skala 1:400 Gambar 6.7. Block Layout dengan Metode Algoritma Genetik Universitas Sumatera Utara I H B D c J G 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 K E F A 4.8,2.7 12.5,6.8 1.8,8.5 6.5,8.8 18,12 13,15.9 11.4,22.9 3.8,21.2 3.8,34.8 18.8,36.5 11.4,38.6 Skala 1:400 Gambar 6.8. Titik Tengah Block Layout dengan Metode Algoritma Genetik Universitas Sumatera Utara Titik koordinat tiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 6.11. Tabel 6.11. Nilai Koordinat Tiap Stasiun kerja Stasiun kerja Koordinat X Y A 11.4 22.9 B 3.8 21.2 C 1.8 8.5 D 6.5 8.8 E 18.8 36.5 F 3.8 34.8 G 11.4 38.6 H 13 15.9 I 18 12 J 4.8 2.7 K 12.5 6.8 Jarak tiap stasiun kerja dapat dilihat pada Tabel 6.12. Tabel 6.12. Jarak Antar Stasiun kerja Produksi meter i A B C D E F G H I J K j A 9.3 24 19 21 19.5 15.7 8.6 17.5 26.8 17.2 B 9.3 14.7 15.1 30.3 13.6 25 14.5 23.4 19.5 23.1 C 24 14.7 5 45 28.3 39.7 18.6 19.7 8.8 12.4 D 19 15.1 5 40 28.7 34.7 13.6 14.7 7.8 8 E 21 30.3 45 40 16.7 9.5 26.4 25.3 47.8 36 F 19.5 13.6 28.3 28.7 16.7 11.4 28.1 37 33.1 36.7 G 15.7 25 39.7 34.7 9.5 11.4 24.3 33.2 42.5 32.9 H 8.6 14.5 18.6 13.6 26.4 28.1 24.3 8.9 21.4 9.6 I 17.5 23.4 19.7 14.7 25.3 37 33.2 8.9 22.5 10.7 J 26.8 19.5 8.8 7.8 47.8 33.1 42.5 21.4 22.5 11.8 K 17.2 23.1 12.4 8 36 36.7 32.9 9.6 10.7 11.8 Universitas Sumatera Utara Contoh perhitungan momen perpindahan untuk perpindahan bahan dari stasiun kerja A ke stasiun kerja B adalah sebagai berikut: Frekuensi perpindahan dari A ke B = 5490 kali Jarak perpindahan dari A ke B = 9,3 meter Maka momen perpindahan dari A ke B Z A-B = f A-B × d A-B = 5490 × 9,3 meter = 51057 meter perpindahantahun Perhitungan momen perpindahan untuk alternatif algoritma genetik dapat dilihat pada Tabel 6.13. Tabel 6.13. Perhitungan Momen Perpindahan dengan Algoritma Genetik No. Stasiun Kerja Asal Stasiun Kerja Tujuan Frekuensi Perpindahan Jarak Departemen m Momen Perpindahan mtahun 1 A B 5490 9.3 51057 2 A F 620 19.5 12090 3 A G 1605 15.7 25198.5 4 B E 650 30.3 19695 5 B F 1910 13.6 25976 6 B G 3580 25 89500 7 C B 650 14.7 9555 8 D E 1388 40 55520 9 E F 650 16.7 10855 10 E G 1258 9.5 11951 11 E H 780 26.4 20592 12 F G 3180 11.4 36252 13 G E 650 9.5 6175 14 G I 1560 33.2 51792 15 G H 1300 24.3 31590 Universitas Sumatera Utara Tabel 6.13. Perhitungan Momen Perpindahan dengan Metode Algoritma Genetik Lanjutan No. Stasiun Kerja Asal Stasiun Kerja Tujuan Frekuensi Perpindahan Jarak Departemen m Momen Perpindahan mtahun 16 H I 650 8.9 5785 17 I K 2210 10.7 23647 18 J K 1910 11.8 22538 Total 509768.5 6.2.2.2.Analisis Didasarkan Aliran Bahan Antar Mesin Perhitungan jarak dilakukan dengan memperhitungkan aliran bahan antar mesin pada masing-masing stasiun kerja. Contoh perhitungan: Dari mesin M-1 ke M-3 terdapat 5 lintasan. Panjang lintasan yang ditempuh dari mesin yang satu ke yang lain dapat dihitung dengan menggambarkan aliran bahan yang menghubungkan kedua mesin dan dihitung panjang alirannya. Gambar perpindahan bahan dari setiap mesin dapat dilihat pada Gambar 6.9. Panjang aliran didapatkan dengan memperhitungkan total panjang 5 lintasan dan diratakan yaitu 5 55 , 10 98 , 6 06 , 6 44 , 13 24 , 9 + + + + = 9,25 meter. Perhitungan selengkapnya dapat dilihat pada Tabel 6.14. Universitas Sumatera Utara Tabel 6.14. Perhitungan Panjang Aliran Bahan Antar Stasiun Kerja dengan Metode Algoritma Genetik Stasiun Kerja Mesin Asal Mesin Tujuan Frekuensi Perpindahan Panjang Aliran Bahan m Total Momen Perpindahan mtahun A ke B M-1 M-3 5490 9.25 50782.5 A ke F M-1 M-4 620 19.97 12381.4 A ke G M-1 M-6 1605 20.75 33303.75 B ke E M-3 M-5 650 29.29 19038.5 B ke F M-3 M-4 1910 16.35 31228.5 B ke G M-3 M-6 3580 25.41 90967.8 C ke B M-8 M-3 650 17.26 11219 D ke E M-2 M-5 1388 38.4 53299.2 E ke F M-5 M-4 650 18.68 12142 E ke G M-5 M-6 1258 13.29 16718.82 E ke H M-5 AP 780 27.15 21177 F ke G M-4 M-6 3180 13.84 44011.2 G ke E M-6 M-5 650 13.29 8638.5 G ke I M-6 M-7 1560 33.95 52962 G ke H M-6 AP 1300 27 35100 H ke I AP M-7 650 17.8 11570 I ke K M-7 - 2210 19 41990 J ke K - - 1910 7.88 15050.8 Total 561580.97 Universitas Sumatera Utara A J 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 2 4 6 8 10 12 14 16 18 20 22 24 26 28 30 32 34 36 38 40 42 44 46 48 50 52 54 56 58 60 62 K M-7 E M-6 M-6 M-6 M-6 G M-4 F M-4 M-4 M-4 M-4 M-4 M-3 B M-3 M-3 M-3 M-3 M-1 M-1 I M-8 M-8 C D M-2 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 M-5 AP H AP Skala 1:400 Gambar 6.9. Aliran Bahan pada Lantai Produksi dengan Metode Algoritma Genetik Universitas Sumatera Utara

6.3. Pemilihan