Defenisi Tataletak Fasilitas Tujuan Tataletak Pabrik

BAB III LANDASAN TEORI

3.1. Kerangka Teori

3.1.1. Defenisi Tataletak Fasilitas

1 1 Hari Purnomo, Perencanaan dan Perancangan Fasilitas Yogyakarta: Graha Ilmu, 2004, hal 117-118 Definisi tataletak secara umum ditinjau dari sudut pandang produksi adalah susunan fasilitas-fasilitas produksi untuk memperoleh efisiensi pada suatu produksi. Perancangan tataletak meliputi pengaturan tataletak fasilitas-fasilitas operasi dengan memanfaatkan area yang tersedia untuk penempatan mesin-mesin, bahan-bahan, perlengkapan untuk operasi, personalia, dan semua peralatan serta fasilitas yang digunakan dalam proses produksi. Perancangan tataletak juga harus menjamin kelancaran aliran bahan-bahan, penyimpanan bahan, baik bahan baku, bahan setengah jadi, maupun produk-produk jadi. Tataletak fasilitas yang dirancang dengan baik pada umumnya akan memberi kontribusi yang positif dalam optimalisasi proses operasi perusahaan dan pada akhirnya akan menjaga kelangsungan hidup perusahaan serta keberhasilan perusahaan. Perancangan sistem fasilitas, perancangan tataletak, dan perancangan material handling pada dasarnya mempunyai kaitan yang tidak dapat dipisahkan. Pada dasarnya tujuan perancangan tataletak adalah optimasi pengaturan fasilitas- fasilitas operasi sehingga nilai yang diciptakan oleh sistem produksi akan maksimal. Universitas Sumatera Utara

3.1.2. Tujuan Tataletak Pabrik

2 Untuk mendapatkan gabungan interrelasi yang baik dan efektif antara pekerja, peralatan dan bahan-bahan maka perlu diterapkan sasaran tataletak pabrik seperti diuraikan sebagai berikut: 1. Memperlancar proses pengolahan Untuk mendapatkan ini harus diperhatikan faktor-faktor berikut: a. Susunan mesin-mesin dan peralatan b. Mengurangi delay pada proses produksi c. Merencanakan kegiatan perawatan 2. Menyederhanakan alat pemindahan bahan material handling. Susunan tataletak pabrik yang baik harus direncanakan sedemikian rupa sampai batas minimum. Didalam pemindahan harus diusahakan agar gerakan bahan selalu menuju daerah pengiriman. 3. Menjaga fleksibilitas susunan peralatan yang digunakan. Tataletak pabrik yang baik akan dapat dengan mudah diubah-ubah sesuai dengan keperluan dan biaya sekecil mungkin. 4. Menghindari terjadinya turn over yang tinggi pada work in process. Efisiensi operasi yang besar akan diperoleh apabila waktu yang diperlukan selama pengolahan dapat dipersingkat. Hal ini berarti menghindarkan terjadinya waktu menunggu. Waktu menunggu ini dapat dikurangi dan juga keseimbangan antara mesin-mesin dan operator. 2 J. M. Apple, Tataletak Pabrik dan pemindahan Bahan Bandung: ITB Bandung, 1990, hal.5-8. Universitas Sumatera Utara 5. Mengurangi investasi peralatan melalui pengaturan yang tepat antara mesin- mesin dan peralatan dengan bagian-bagian yang memerlukannya. 6. Pemakaian luas lantai yang ekonomis. Tataletak yang tepat dicirikan oleh jarak yang mínimum antar mesin, setelah keleluasaan yang diperlukan bagi gerakan orang dan barang ditentukan. Dengan perhitungan yang tepat tentang jarak antar mesin sehubungan dengan berbagai faktor, banyak luas lantai yang dapat dihemat. 7. Memelihara pemakaian tenaga kerja seefektif mungkin. Tataletak pabrik yang tidak baik akan memboroskan sejumlah tenaga kerja yang ada dan sebaliknya tataletak yang baik akan meningkatkan efektivitas kerja yang ada. Beberapa usaha yang dapat dilakukan: a. Mengurangi pemindahan bahan-bahan yang dilakukan secara manual sampai seminimal mungkin. b. Mengurangi faktor-faktor yang mengakibatkan buruh banyak berjalan- jalan di pabrik. c. Membuat keselarasan antara mesin-mesin sehingga baik mesin maupun operator tidak mengganggur. d. Memberikan pengawasan yang seefektif mungkin terhadap pekerja- pekerja secara teoritis, dimana pengawasan akan berada di tengah grup pekerja, dengan demikian dapat mengadakan kontak dengan pekerja. 8. Menciptakan suasana kerja yang menyenangkan dan menjamin keselamatan karyawan selama bekerja. Untuk mencapai hal ini perlu diperhatikan faktor- faktor seperti penerangan, suhu, ventilasi, alat pembuangan uap air dan Universitas Sumatera Utara keselamatan kerja, peralatan-peralatan yang menimbulkan kebisingan apabila mungkin hendaknya diisolasikan pada ruangan tertutup.

3.1.3. Arti Penting Perencanaan Fasilitas