BAB 4 METODOLOGI PENELITIAN
1. Desain Penelitian
Desain penelitian yang dilakukan peneliti adalah deskriptif yaitu untuk mengidentifikasi gambaran citra tubuh pasien paska amputasi di Poliklinik Bedah
Orthopedi RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan.
2. Populasi dan Sampel Penelitian 2.1
Populasi
Populasi pada penelitian ini adalah seluruh pasien paska amputasi yang berobat jalan ke Poliklinik Bedah orthopedi RSUP H. Adam Malik Medan dan
RSUD dr. Pirngadi Medan. Dari hasil survey yang dilakukan di RSUP H. Adam malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan, jumlah pasien paska amputasi yang
berobat jalan ke poliklinik bedah Orthopedi pada tahun 2009 adalah sebanyak 30 orang selama setahun Laporan RSUP H.Adam Malik Medan, 2009, dan 32 orang
selama setahun Laporan RSUD dr. Pirngadi Kota Medan, 2009.
2.2 Sampel
Teknik sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah convinience sampling yaitu pengambilan sampel dilakukan dengan cara mengambil responden yang
tersedia pada saat itu dan telah memenuhi kriteria sampel yang ditentukan terlebih dahulu Notoatmodjo, 2002. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 13 orang
pasien paska amputasi yang berobat ke poliklinik bedah orthopedi selama peneliti melakukan penelitian 1 bulan di Poliklinik bedah orthopedi RSUP H. Amalik Medan
dan RSUD dr. Pirngadi Medan.
Universitas Sumatera Utara
Adapun kriteria sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut:
1. Pasien paska amputasi yang berobat jalan ke poliklinik bedah orthopedi. 2. Bersedia menjadi responden penelitian.
3. Dapat berbahasa Indonesia dan dapat berkomunikasi dengan baik.
4. Lokasi dan Waktu Penelitian
Lokasi penelitian ini dilakukan di Poliklinik Bedah orthopedi RSUP H. Adam Malik Medan dan RSUD dr. Pirngadi Medan karena belum pernah ada penelitian yang
dilakukan sebelumnya di Rumah Sakit tersebut mengenai gambaran citra tubuh pasien paska amputasi dan juga merupakan rumah sakit rujukan dan rumah sakit pendidikan
tertinggi di propinsi Sumatera Utara. Waktu penelitian mulai dari bulan Juni sampai Juli tahun 2010.
5. Pertimbangan Etik
Peneliti menggunakan manusia sebagai subjek penelitian, maka hakikatnya sebagai manusia harus dilindungi dengan memperhatikan prinsip-prinsip dalam
pertimbangan etik yaitu: Responden mempuyai hak untuk memutuskan apakah ia bersedia menjadi subjek atau tidak tanpa ada sanksi apapun, tidak menimbulkan
penderitaan bagi responden, peneliti harus memberikan penjelasan dan informasi secara lengkap dan rinci serta bertanggung jawab jika ada sesuatu yang terjadi pada
responden, responden harus diperlakukan secara baik sebelum, selama dan sesudah penelitian, responden tidak boleh dideskriminasi jika menolak untuk melanjutkan
menjadi subjek penelitian, data yang diberikan harus dirahasiakan untuk itu perlu adanya anonymity tanpa nama dan confidentiality rahasia.
Universitas Sumatera Utara
6. Instrumen Penelitian
Untuk memperoleh informasi dari responden, peneliti menggunakan alat pengumpul data berupa kuisioner yang disusun sendiri oleh peneliti dengan
berpedoman pada konsep dan tinjauan pustaka. Instrumen terdiri atas 2 bagian, bagian pertama mengenai data demografi responden yaitu umur, jenis kelamin, agama,
pendidikan, suku dan pekerjaan, Data demografi responden bertujuan untuk mengetahui karakteristik calon responden dan mendeskripsikan ditribusi frekuensi dan
presentase demografi terhadap gambaran citra tubuh pasien paska amputasi. Bagian kedua adalah kuisioner tentang gambaran citra tubuh pasien paska amputasi. Kuesioner
ini bertujuan untuk mengidentifikasi gambaran citra tubuh pasien paska amputasi. Kuesioner ini terdiri dari 20 pernyataan terdiri dari pernyataan positif dan pernyataan
negatif. Pernyataan positif terdiri dari 10 buah pernyataan yang terdapat pada pernyataan nomor 1, 3, 4, 10, 11, 12, 16, 18, 19, dan 20 sedangkan pernyataan negatif
terdiri dari 10 pernyataan yang terdapat pada pernyataan nomor 2, 5, 6, 7, 8, 9, 13, 14, 15, dan 17. Pernyataan terstruktur menggunakan skala Guttman. Penilaian dari setiap
pernyataan adalah 2. Jika memilih jawaban “Ya” memperoleh nilai 1, dan memperoleh nilai 0 jika memilih jawaban “Tidak”. Total skor tertinggi untuk gambaran citra tubuh
adalah 20, dan terendah adalah 0. Semakin tinggi skor maka citra tubuh pasien paska amputasi semakin negatif.
Dalam penelitian ini indikator yang digunakan dalam mengkaji gambaran citra tubuh pasien paska amputasi di kategorikan atas 2 kelas. Nilai terendah yang mungkin
dicapai adalah 0 dan nilai tertinggi adalah 20. Berdasarkan rumus statistika P = rentang dibagi dengan banyak kelas menurut Sudjana, 2004, dimana P merupakan panjang
kelas, dengan rentang nilai tertinggi dikurang dengan nilai terendah sebesar 20 dan di
Universitas Sumatera Utara
bagi atas 2 kategori kelas yaitu negatif dan positif. Maka di peroleh panjang kelas sebesar 10.
Dengan P= 10 dan nilai terendah adalah 0 sebagai batas bawah kelas pertama maka gambaran citra tubuh pasien paska amputasi dalam interval sebagai berikut:
0 – 10 = Positif 11– 20 = Negatif
7. Uji Validitas dan Reliabilitas 7.1 Uji Validitas