Latar Belakang Keanekaragaman Plankton Di Perairan Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara

BAB 1 PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Tidak kurang dari 70 dari permukaan bumi itu adalah laut. Atau dengan kata lain ekosistem laut merupakan lingkungan hidup manusia yang terluas. Dikatakan bahwa laut itu merupakan cadangan terbesar untuk bahan-bahan mineral, energi dan bahan makanan. Endapan mineral oleh gerakan air laut dapat naik ke permukaan laut dan dipergunakan oleh fitoplankton untuk membentuk jaringan hidup Thohir, 1985. Laut sama dengan ekosistem lainnya memiliki daya homeostatis yaitu kemampuan untuk mempertahankan keseimbangan dan merupakan ekosistem perairan yang memiliki daya dukung carrying capacity untuk memurnikan diri self purification dari segala gangguan yang masuk ke dalam badan-badan perairan tersebut. Pada kenyataanya, perairan pesisir merupakan penampungan storage system akhir segala jenis limbah yang dihasilkan oleh aktivitas manusia Dahuri et al., 2006. Karena lingkungan laut terdiri dari dasar laut dan kolom air di atasnya, maka lingkungan ini dapat dibagi menjadi dua bagian utama, yakni bagian pelagik meliputi seluruh kolom air dimana tumbuh-tumbuhan dan hewan mengapung atau berenang dan bagian dasar laut atau bentik yang meliputi semua lingkungan dasar laut dimana biota laut hidup melata, memendamkan diri atau meliang, mulai dari pantai sampai ke dasar laut Romimohtarto Juwana, 2001. Plankton adalah organisme yang terapung atau melayang-layang di dalam air yang pergerakannya relatif pasif Suin, 2002. Menurut Nybakken 1988, plankton Universitas Sumatera Utara terbagi menjadi dua golongan, yakni fitoplankton yang terdiri dari tumbuh-tumbuhan laut yang melayang-layang serta mampu berfotosintesis dan zooplankton yaitu plankton jenis hewan-hewan laut. Aktivitas fotosintesis yang dilakukan plankton akan menghasilkan karbohidrat dan oksigen, sehingga dapat meningkatkan kelarutan oksigen dalam perairan. Plankton sebagai penyumbang terbesar kelarutan oksigen pada lingkungan perairan keberadaannya sangat penting untuk menunjang kehidupan dalam air. Fitoplankton tidak memiliki alat gerak dan keberadaannya di lingkungan perairan sangat dipengaruhi oleh gerakan air, arus air dan gelombang serta siklus matahari. Plankton beradaptasi untuk mempertahankan kedudukannya pada kolom air dengan berbagai cara, misalnya saling berikatan membentuk kelompok, meningkatkan daya apung dengan mengembangkan bentuk tubuh yang berduri, berbulu atau bercambuk Kavanaugh et al. 2009. Laut merupakan sebuah ekosistem besar yang di dalamnya terdapat interaksi yang kuat antara faktor biotik dan abiotik. Interaksi yang terjadi bersifat dinamis dan saling mempengaruhi. Lingkungan menyediakan tempat hidup bagi organisme- organisme yang menempatinya sebaliknya makluk hidup dapat mengembalikan energi yang dimanfaatkkannya ke dalam lingkungan. Suatu daur energi memberikan contoh nyata akan keberadaan interaksi tersebut. Di laut terjadi transfer energi antar organisme pada tingkatan tropis yang berbeda dengan demikian terjadi proses produksi. Hirarki proses produksi membentuk sebuah rantai yang dikenal dengan rantai makanan Sunarto, 2008. Fitoplankton memegang peranan yang sangat penting dalam suatu perairan, fungsi ekologinya sebagai produsen primer dan awal mata rantai dalam jaring makanan menyebabkan fitoplankton sering dijadikan skala ukuran kesuburan suatu perairan. Tingkat berikutnya adalah pemindahan energi dari produsen ke tingkat tropik yang lebih tinggi melalui rantai makanan. Zooplankton merupakan konsumen pertama yang memanfaatkan produksi primer yang dihasilkan fitoplankton. Peranan zooplankton sebagai mata rantai antara produsen primer dengan karnivora besar dan kecil dapat mempengaruhi kompleksitas rantai makanan dalam perairan Handayani Universitas Sumatera Utara Patria, 2005. Produsen adalah organisme yang memiliki kemampuan untuk menggunakan sinar matahari sebagai sumber energi dalam melakukan aktivitas hidupnya, sedangkan konsumen adalah organisme yang menggunakan sumber energi yang dihasilkan oleh organisme lain Djarijah 1995 dalam Dianthani 2003. Peranan plankton dalam ekosistem perairan merupakan cerminan tingkat produktivitas perairan, plankton juga merupakan salah satu faktor daya dukung lingkungan. Selain itu, plankton juga dapat dijadikan bioindikator jenis untuk menentukan kondisi perairan bersangkutan dalam keadaan bersih atau tercemar Wibisono, 2005. Zooplankton berguna sebagai indikator pencemaran. Zooplankton hanya dalam air yang tercemar. Pencemaran tidak membunuh zooplankton, tetapi dapat menurunkan tingkat oksigen terlarut oleh zooplankton atau merusak sumber makanan Sastrawijaya, 1991. Pulau Kampai merupakan suatu desa yang berada di gugusan pulau-pulau Kabupaten Langkat. Desa Pulau Kampai berdekatan dengan Selat Malaka dan merupakan salah satu tujuan wisata utama Kabupaten Langkat. Pulau Kampai secara administrasi terletak di Kecamatan Pangkalan Susu, Kabupaten Langkat, Sumatera Utara. Pulau Kampai berjarak ± 5 jam dari kota Medan. Dan Pulau Kampai memiliki luas 000 . 10 ± Ha. Berbagai aktivitas manusia yang berlangsung di sekitar Perairan Pulau Kampai Langkat antara lain: kegiatan domestik, pertambakan ikan, dan pembuangan limbah industri dapat mengubah faktor fisik-kimia perairan secara langsung maupun tidak langsung. Perubahan faktor fisik-kimia tersebut akan mempengaruhi keberadaan plankton di dalam ekosostem perairan yang selanjutnya juga akan mempengaruhi biota air lainnya. Keragaman jenis merupakan parameter yang digunakan dalam mengetahui suatu komunitas. Parameter ini mencirikan kekayaan jenis dan keseimbangan dalam suatu komunitas Pirzan Pong-Masak, 2008. Sehubungan dengan uraian diatas, maka dilakukan penelitian dengan judul Keanekaragaman Plankton di Perairan Pulau Kampai Kecamatan Pangkalan Susu Kabupaten Langkat Sumatera Utara. Universitas Sumatera Utara

1.2 Permasalahan