a. Stasiun I
Stasiun ini adalah daerah mangrove Gambar 1 yang merupakan daerah bebas aktivitas kontrol. Secara geografis terletak antara 04
˚11’31,9” LU dan 098˚14’14,5” BT. Substrat pada stasiun ini berupa lumpur.
Gambar 1. Lokasi pengambilan sampel pada stasiun I merupakan daerah kontrol
b. Stasiun II
Stasiun ini merupakan daerah pertambakan ikan Gambar 2. Secara geografis terletak antara 04
˚11’16,2” LU dan 098˚14’34,7” BT. Substrat pada stasiun ini berupa pasir.
Gambar 2. Lokasi pengambilan sampel pada stasiun II merupakan daerah pertambakan
Universitas Sumatera Utara
c. Stasiun 3
Stasiun ini merupakan daerah pemukiman penduduk Gambar 3. Secara geografis terletak antara 04
˚11’20,8” LU dan 098˚14’45,1 ” BT. Substrat pada stasiun ini berupa pasir.
Gambar 3. Lokasi Pengambilan sampel pada stasiun 3 merupakan daerah pertambakan
2.3 Pengambilan Sampel Plankton
Sampel air dari permukaan diambil dengan menggunakan ember kapasitas 5 liter sebanyak 25 liter, kemudian dituang kedalam plankton net jaring plankton. Sampel
plankton yang terjaring akan terkumpul dalam bucket yang selanjutnya dituang kedalam botol film dan diawetkan dengan menggunakan lugol sebanyak 3 tetes dan
diberi label.
Identifikasi sampel dilakukan di Laboratorium Pengelolaan Sumber Daya Alam dan Lingkungan, Departemen Biologi FMIPA USU. Sampel diamati dengan
menggunakan Haemocytometer dan selanjutnya diidentifikasi dengan menggunkan buku identifikasi Edmonson 1963, Bold Wyne 1985, Pennak 1989 dan Streble
Krauter 1988.
Universitas Sumatera Utara
2.4 Pengukuran Faktor Fisik dan Kimia Perairan
Faktor fisik dan kimia yang diukur mencakup :
a. Suhu ºC
Pengukuran suhu dilakukan dengan menggunakan alat termometer, diambil 1 ember sampel air, kemudian dimasukkan termometer kedalamnya, biarkan beberapa
saat lalu dibaca skala dari termometer tersebut dan di catat.
b. Salinitas
Pengukuran salinitas dilakukan dengan menggunakan alat refrakto meter. Kemudian diambil sampel air sebanyak 1 tetes lalu ditetesi pada permukaan alat
refraktometer, dilihat batas akhir pada skala.
c. Penetrasi cahaya m