Komunikasi Pemasaran URAIAN TEORITIS

BAB II URAIAN TEORITIS

II.1 Komunikasi Pemasaran

Istilah “communication” berasal dari bahasa Latin “communis” yang berarti umum. Jadi apabila kita berkomunikasi maka kita berupaya untuk menciptakan “sesuatu hal yang bersifat umum” commonness dengan orang lain Winardi, 1992:130. Menurut Aderson Parker pada dasarnya komunikasi mencakup hubungan pesan antara seseorang dengan orang lain yang berlangsung didalam kehidupan masyarakat dan manusia sebagai makhluk sosial yang melakukan aktivitas atau sama lainnya berusaha kearah common kesamaan pengertian makan untuk mencapai tujuan usaha yang diharapkan Susanto, 1997:11. Dengan bantuan simbol-simbol verbal atau non verbal, kita sebagai sumber source mengirimkan sebuah pesan message melalui sebuah saluran kepada seorang penerima receiver. Dalam rangka upaya membagi informasi, pada dasarnya proses komunikasi hanya memerlukan empat buah elemen yaitu : • sebuah berita a messege • sebuah sumber a source • sebuah saluran komunikasi a communication channel Universitas Sumatera Utara • seorang penerima a receiver Tetapi dalam praktek, elemen – elemen tamabahan juga memainkan peranan. Adapun elemen lain yang perlu diperhatikan yaitu kebisingan noise yang merupakan sesuatu yang cenderung mendistorsi berita pada setiap tahapan dalam sistem yang bersangkutan. Elemen final dalam proses tersebut yaitu feedback yang menytakan kepada pengirim apakah berita tersebut telah diterima dan bagaimana kiranyua penerimaannya. Feedback umpan balik merupakan pula landasan untuk perencanaan dimasa yang akan datang. Dalam penelitian ini lebih memfokuskan pada komunikasi pemasaran. Komunikasi pemasaran adalah aspek penting dalam keseluruhan misi pemasaran serta penentu suksesnya pemasaran. Dalam decade terakhir ini, komponen komunikasi pemasaran dalam bauran pemasaran menjadi semakin penting. Secara konseptual, komunikasi pemasaran padsa dasarnya merupakan bagian integral dari pemasaran. Menurut Nickles 1984:7, bahwa komunikasi pemsaran adalah pertukaran informasi dua arah dan persuasi yang menunjang proses pemasaran agar berfungsi secara lebih efektif dan efisien. Sementara menurut Sendjaja 1995:3 bila diformulasikan secara sederhana, komunikasi pemasaran merupakan proses pengolahan, produksi dan penyampaian pesan – pesan melalui satu atau lebih saluran kepada kelompok khalayak sasaran yang dilakukan secara berkesinambungan dan bersifat dua arah dengan tujuan menunjang efektifitas pemasaran suatu produk. Universitas Sumatera Utara Adapun bentuk – bentuk utama dari komunkasi pemasaran adalah sebagai berikut : 1. Penjualan perorangan personal selling Adalah bentuk antar individu diman tenaga penjualwiraniaga menginformasikan, mendidik, dan melakukan persuasi kepada calon pembeli untuk membeli produk atau jasa perusahaan. 2. Iklan advertising Terdiri dari komunikasi massa melalui surat kabar, majalah, radio, televisi, dan media lain atau komunikasi langsung yang didisain khusus untuk pelanggan antar bisnis maupun pemakai akhir. 3. Promosi penjualan sales promotion Terdiri dari semua kegiatan pemasaran yang mencoba merangsang terjadinya aksi pembelian suatu produk yang cepat atau terjadinya pembeliandalam waktu yang singkat. 4. Pemasaran sponsorship sponsorship marketing Adalah aplikasi dalam mempromosikan perusahaan dan merek mereka dengan mengasosiasikan perusahaan atau salah satu dari merek dengan kegiatan tertentu. 5. Publisitas publicity Seperti halnya iklan, publisitas menggambarkan komunikasi massa, namun juga tidak seperti iklan, perusahaan sponsor tidak mengeluarkan biya untuk Universitas Sumatera Utara waktu dan ruang beriklan. Publisitas biasanya dilakukan dalam bentuk berita atau komentar editorial mengenai produk atau jasa dari perusahaan. Bentuk – bentuk ini dimuat dalam media cetak atau televisi secara gratis karena perwakilan media menganggap informasi tersebut penting dan layak disampaikan dan layak disampaikan kepada khalayak mereka. 6. Komunikasi ditempat pembelian point of purchase communication Melibatkan peraga, poster, tanda, dan berbagai meteri lain yang didisain untuk mempengaruhi keputusan untuk membeli dalam tempat pembelian. Seluruh usaha komunikasi pemasaran diarahkan kepada pencapaian satu atau lebih tujuan – tujuan dibawah ini : 1. Membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. Konsumen harus mempunyai keinginan terhadap suatu kategori produk terlebih dahulu sebelum memutuskan untuk membeli merek tertentu, hal inilah yang dimaksud para pemasar dengan membangkitkan keinginan akan suatu kategori produk. 2. Menciptakan kesadaran akan merek brand awareness. Setiap pemasar perlu mengarahkan usaha mereka pada penciptaan kesadaran akan merek dan mempengaruhi sikap serta niat positif akan merek. Kesadaran awareness adalah upaya untuk membuat konsumen familiar melalui iklan, promosi penjualan dan komunikasi pemasaran lainnya akan suatu merek, memberikan informasi kepada orang banyak tentang cirri Universitas Sumatera Utara khusus dan manfaatnya, serta menunjukkan perbedaaannya dari merek pesaing. 3. Mendorong sikap positif terhadap produk dan mempengaruhi niat. Jika komunikator sukses menciptakan kesadaran konsumen akan mereknya, konsumen dapat membentuk sikap attitudes positif terhadap merek tersebut dan mungkin akan muncul niat intention untuk membeli merek tersebut, ketika timbul keinginan untuk membeli suatu produk di masa yang akan datang. 4. Memfasilitasi pembelian. Iklan yang efektif, display yang menarik didalam took, serta variabel komunikasi pemasaran lainnya berfungsi untuk memfasilitasi pembelian dan memberikan solusi atas persoalan yang ditimbulkan oleh variabel bauran pemasaran non promosi produk, harga dan distribusi. Dalam penelitian ini, peneliti menggunakan teori dari komunikasi pemasaran karena komunikasi pemasaran merupakan usaha untuk menyampaikan pesan kepada public terutama konsumen sasaran mengenai keberadaan produk di pasar. Komunikasi pemasaran memegang peranan yang sangat penting bagi pemasar. Tanpa komunikasi, konsumen maupun masyarakat secara keseluruhan tidak akan mengetahui keberadaan produk atau jasa dipasar. Universitas Sumatera Utara

II.2 Pemasaran Jasa

Dokumen yang terkait

Tanggung Jawab Perusahaan Jasa Pengiriman Barang Terhadap Kelalaian yang Menyebabkan Rusak atau Hilangnya Barang Pengiriman Menurut Undang-Undang Perlindungan Konsumen (Studi Kasus PT. Tiki Cabang Gelugur Medan)

22 172 102

PENGARUH KUALITAS PELAYANAN, KEPUASAN PELANGGAN, DAN CITRA PERUSAHAAN TERHADAP LOYALITAS PELANGGAN JASA PENGIRIMAN BARANG JNE DI KOTA YOGYAKARTA

2 28 115

DATA MINING JASA PENGIRIMAN TITIPAN KILAT DI PT CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) Data Mining Jasa Pengiriman Titipan Kilat Di Pt Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Dengan Metode Decision Tree.

1 3 20

PENDAHULUAN Data Mining Jasa Pengiriman Titipan Kilat Di Pt Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Dengan Metode Decision Tree.

0 2 5

DATA MINING JASA PENGIRIMAN TITIPAN KILAT DI PT CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) Data Mining Jasa Pengiriman Titipan Kilat Di Pt Citra Van Titipan Kilat (TIKI) Dengan Metode Decision Tree.

2 22 15

TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN JASA PENGANGKUTAN DALAM PENGIRIMAN BARANG Tanggungjawab Perusahaan Jasa Pengangkutan Dalam Pengiriman Barang (Studi Di Surakarta).

1 2 21

TANGGUNGJAWAB PERUSAHAAN JASA PENGANGKUTAN DALAM PENGIRIMAN BARANG Tanggungjawab Perusahaan Jasa Pengangkutan Dalam Pengiriman Barang (Studi Di Surakarta).

0 0 12

TANGGUNG JAWAB PT. CITRA VAN TITIPAN KILAT (TIKI) SEBAGAI BADAN USAHA DALAM PENGIRIMAN BARANG.

0 0 11

PENERAPAN METODE VOGEL APROXIMATION UNTUK EFISIENSI BIAYA PENGIRIMAN BARANG PADA TIKI (TITIPAN KILAT)

0 0 8

Tinjauan Hukum Terhadap Kelalaian Pelayanan pada PT. Citra Van Titipan Kilat (TIKI) dalam Pengiriman Barang. - Repositori UIN Alauddin Makassar

0 0 103