perceraian ataupun sesudah putusan perceraian memperoleh kekuatan hukum tetap.
Menurut penjelasan pasal 82 ayat 1 menyatakan : hal tersebut adalah demi tercapainya prinsip atau asas bahwa peradilan dilakukan
dengan sederhana, cepat, dan biaya ringan , yang tercantum dalam pasal 4
ayat 2 Undang-undang No. 14 Tahun 1970 tentang Pokok-pokok Kekuasaan Kehakiman.
Jika merujuk pada pasal 86 ayat 1 Undang-undang No. 7 Tahun 1989. Pasal ini memberi pilihan bagi penggugat, apakah dia ingin
menggabung gugat perceraian dengan pembagian harta bersama, atau akan menggugatnya tersendiri setelah perkara perceraian memperoleh kekuatan
hukum yang tetap. Dalam kebebasan memilih tata cara dimaksud, sudah barang tentu lebih bermanfaat menggabung gugat perceraian dengan
pembagian harta bersama, karena sekaligus dapat diselesaikan kedua permasalahan tersebut dengan tidak menghabiskan banyak waktu, tenaga dan
biaya. Sehingga suami isteri dapat lebih cepat menikmati harta bersama tersebut.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
Dari pemaparan di atas dapat dirumuskan masalah sebagai titik berat penulisan skripsi ini, yaitu :
c. Pembatasan Masalah
1. yang dimaksud dengan cerai ini adalah cerai gugat yang dilakukan
oleh isteri.
2. yang dimaksud dengan Pengadilan Agama adalah Pengadilan Agama
Jakarta Timur d.
Perumusan Masalah Pesfektif Hukum Islam dan Hukum Positif tentang harta bersama dalam
kaitannya dengan putusan Majelis Hakim Pengadilan Agama Jakarta Timur No
1. Bagaimana putusan hakim Pengadilan Agama yang memeriksa perkara
cerai dikumulasikan dengan gugatan harta bersama ? 2.
Bagaimana perspektif hukum Islam terhadap putusan hakim di Pengadilan Agama tersebut ?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
Adapun Tujuan penulisan ini adalah; 1.
Mengetahui putusan hakim Pengadilan Agama yang memeriksa perkara cerai dikumulasikan dengan gugatan harta bersama.
2. Mengetahui perspektif hukum Islam terhadap putusan hakim di Pengadilan
Agama tersebut. Dan manfaat penulisan ini adalah untuk menambah khazanah keilmuan dalam
bidang hukum keluarga di Indonesia khususnya berkaitan dengan masalah perceraian dan harta bersama, sedangkan manfaat praktisnya diiharapkan
skripsi ini dapat menjadi bahan rujukan bagi masyarakat, praktisi hukum yang ingin mengetahui masalah cerai gugat dan kaitannya dengan harta bersama.
D. Metode Penelitian
Untuk mengumpulkan data dalam penulisan skripsi ini, penulis menggunakan metode sebagai berikut:
1. Jenis dan Sifat data
Adapun jenis data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah jenis kualitatif yakni berupa kata-kata, ungkapan, norma atau aturan-aturan
dari fenomena yang diteliti, oleh karena itu berupaya mengupas dan mencermati suatu secara ilmiah dan kualitatif mengenai Penyelesaian
Sengketa Perceraian Komulasi dengan Gugatan Harta Bersama Studi Kasus di Pengadilan Agama Jakarta Timur, Sedangkan sifat data dalam
penelitian ini untuk menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang diperoleh secara mendalam.
Metode yang penulis gunakan adalah metode deskriptif. Metode deskriptif bertujuan melukiskan secara sistematis fakta atau karakteristik
populasi tertentu secara faktual dan cermat. Penelitian deskriptif bertujuan untuk menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan,
gejala kelompok tertentu atau untuk menentukan frekuensi atau penyebaran suatu gejala atau frekuensi adanya hubungan tertentu, antara
suatu gejala dan gejala lain di dalam masyarakat. Atau data kualitatif yakni deskripsi berupa kata-kata, ungkapan, norma atau aturan-aturan dari
fenomena yang diteliti.
11
11
Lexy J. Moleong, Metode Penelitian Kualitatif, Bandung, PT Remaja Rosdakarya, 2004, h. 3
Cara ini bertujuan untuk mendeskripsikan Penyelesaian Sengketa Perceraian Komulasi dengan Gugatan Harta Bersama Studi Kasus di
Pengadilan Agama Jakarta Timur, Sedangkan sifat dalam penelitian ini termasuk dalam penelitian yang bersifat deskriptif analitis yakni penelitian
yang menggambarkan data dan informasi di lapangan berdasarkan fakta yang diperoleh secara mendalam. Dengan kata lain penelitian ini bertujuan
untuk menggambarkan dan menganalisis secara mendalam tentang Penyelesaian Sengketa Cerai Komulasi dengan Gugatan Harta Bersama
Studi Kasus di Pengadilan Agama Jakarta Timur 2.
Sumber Data Adapun sumber data yang dipergunakan dalam penelitian ini adalah:
a. Sumber data primer yang dilakukan dengan mengambil sample putusan
hakim pengadilan agama Jakarta Timur tentang kasus gugat cerai dihubungkan dengan harta bersama..
b.Sumber Data sekunder yaitu memperoleh dari al-Qur’an, Sunnah, Perundang-undangan Republik Indonesia, buku-buku umum, buku-buku
Islam dan data-data tertulis lain yang relevansinya berkaitan dengan judul skripsi ini.
3. Teknik Pengumpulan Data
Adapun teknik pengumpulan data dalam penelitian ini adalah: A.Penggunaan Bahan Dokumen berupa putusan hakim di Pengadilan
Agama yang berkaitan dengan putusan cerai dan harta bersama.
Dengan menggunakan
pendekatan terhadap
kasus yang
berhubungan dengan, Penyelesaian Sengketa Perceraian Komulasi dengan Gugatan Harta Bersama Khususnya di Pengadilan Agama
Jakarta Timur.
4. Teknik Analisis Data
Adapun teknik analisis data yang penulis guanakan adalah teknik analisis semantic analysis analisa domain. Teknik analisa domain adalah
mencoba menggambarkan objek penelitian pada tingkat permukaan. Jadi di dalam penelitian ini penulis hanya bersifat eksploratif. Artinya, analisis
hasil penelitian ini hanya ditargetkan untuk memperoleh deskriptif objek. Penelitian secara general, tanpa harus merinci ke dalam detailnya unsur-
unsur. Alasan penulis menggunakan metode analisis ini adalah karena
metode ini sangat relevan dengan objek yang akan diteliti, yaitu penulis mencoba menggambarkan secara khusus mengenai Penyelesaian
Sengketa Perceraian Komulasi dengan Gugatan Harta Bersama Khususnya di Pengadilan Agama Jakarta Timur
. E.
Sistematika Penulisan
BAB I PENDAHULUAN terdiri dari ;Latar Belakang Masalah;
Perumusan dan Pembatasan Masalah; Tujuan dan Kegunaan Penelitian, Metode Penelitian dan sistematika penulisan.
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN menguraikan tentang Pengertian dan Dasar Hukum Perceraian, Sebab-sebab Perceraian,
Akibat Perceraian, Solusi dan Pencegahan Terjadinya Perceraian
BAB III TINJAUAN UMUM TENTANG HARTA BERSAMA terdiri dari;
Pengertian dan Dasar Hukum Harta Bersama, Ruang Lingkup Harta Bersama, Terbentuknya Harta Bersama, Kedudukan Harta Bersama
Apabila Terjadi Perceraian, Ketentuan tentang Pembagian Harta Bersama
BAB IV PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR TENTANG GUGATAN PERCERAIAN KUMULASI DENGAN
HARTA BERSAMA; membahas tentang Proses Pemeriksaan Gugatan Perceraian, Kronologis Perkara, Pertimbangan dan Putusan Hakim
serta Analisis Penulis BAB V
PENUTUP merupakan Kesimpulan. Dan Saran-saran
BAB II TINJAUAN UMUM TENTANG PERCERAIAN