Gambaran Umum tentang Pengadilan Agama Jakarta Timur

BAB IV PUTUSAN HAKIM PENGADILAN AGAMA JAKARTA TIMUR TENTANG GUGATAN PERCERAIAN KUMULASI DENGAN HARTA BERSAMA

A. Gambaran Umum tentang Pengadilan Agama Jakarta Timur

Sejarah terbentuknya Pengadilan Agama Jakarta Timur berkaoitan erat dengan sejarah pembentukan pengadilan agama pada umumnya terutama di wilayah daerah khusus ibukota Jakarta. Secara khusus sejarah terbentuknya Pengadilan Agama ke;as IA Jakarta Tumur adalah berdasarkan keputusan Menteri Agama RI Nomor 67 TAHUN 1963 JO nomor 4 tahun 1967, adapun secara kronologis saat-saat terbentuknya Pengadilan Agama Jakarta Timur sevagai berikut; a. Pada saat itu pengadilan Agama di Jakarta ini hanya memiliki satu pengadilan Agama yaitu Pengadilan Agama Istimewa jakarta Raya yang dibantu 2 dua kantor cabang Pengadilan agama Jakarta tengah. Kemudian seiring dengan bertambahnya warga Ibu kota ini, sehingga terbitlah keputusan menteri Agama nomor 67 tahun 1963 yang berbunyi antara lain “ membubarkan kantor-kantor cabang pengadilanagama bentuk lama dalam daerah khusus ibukota Jakarta Raya”. b. Pada tahun 1966 Gubernur Kepada Daerah khusus ibukota Jakarta melalui keputusan nomor 1b 3111966 tanggal 12 Agustus 1966 membagi ibu kota negara ini menjadi 5 lima wilayah yurisdiksi dengan sebutan kota administrasi. Dengan pembentukan kota administratif tersebut secara yuruidis formil keberadaan pengadilan agama istimewa berikut 2 dua kantor cabangnya dipandang sudah tidak aspiratuif lagi melayani kepentingan masyarakat pencari keadilan yang berdomisili di 5 lima wilayah. Untuk itu kepala inspektorat pengadilan agama menyambut baik kebijakan gubernur secara secara mengajukan nota usul kepada Direktorat Pengadilan Agama melalui surat nomor BI100 tanggal 24 Agustus tentang usul pembentukan kantor cabang pengadilan agama dalam daerah khusus ibujoa Jakarta Raya sesuai dengan pembagian 5 lima wilayah administrasi yang baru dibentuk. Dengan rekomendasi tersebut Direktur pengadilan agama meneruskan nota dimaksud kepada menteri aama RI dengan suratnya Nomor BI1049 tanggal 19 September 1966 tentang persetujuan atas usu kepala inspektorat pengadilan agama. Kedua surat pejabat teras pengadilan agama tersebut menjadi bahan pertimbangan keputusan menteri agama RI Nomor 4 tahun 1967 tentang perubahan kantor-kantor cabang pengadilan agama dalam daerah khusus ibukota Jakartra Raya tanggal 17 Januari 1967 yang berbunyi sebagai berikut; 1. Membubarkan kantor-kantor cabang pengadilan agama bentuk lama dalam daerah khusus ibukota Jakarta raya yaitu; a. Kantor cabang pengadilan agama jakarta utara dan b. Kantor cabang pengadilan agama Jakarta Barat 2. Membentuk kantor-kantor cabang pengadilan agama yang baru sederajatsetara dengan kantor pengadilan agama tingkat II, yaitu; a. Kantor caban pengadilan agama Jakarta Utara b. Kantor cabang pengadilan agama Jakarta Barat c. Kantor cabang pengadilan agama Jakarta Selatan dan d. Kantor cavang pengadilan agama Jakarta Timur Akhirnya nomor 1b 3II1966 tanggal 12 Agustus 1966, maka pada tanggal 18 Februari 1967 diresmikan sebutan maupun operasional pengadilan agama Jakarta Timur menjadi sebagai berikut; a. Pengadilan Agama Jakarta Pusat b. Pengadilan Agama Jakarta Utara c. Pengadilan Agama Jakarta Barat d. Pengadilan Agama jakarta Selatan e. Pengadilan Agama Jakarta Timur Pengadilan Agama Jakarta Timur dibentuk dan berdiri berdasarkan keputusan menteri agama RI nomor 4 tahun 1967 tanggal 17 Januari 1967, pada saat itu munculnya sebutan pengadilan agama Jakarta Timur di wilayah hukum DKI Jakarta bermula dari sebuah proses ketika lembaga pengadilan agama di wilayah hukum DKI Jakarta diberi nama Pengadilan Agama Jakarta Timur, lalu pada saat yang bersamaan lahir pula pengadilan agama lain yang berkedudukan di 4 empat wilayah hukum DKI Jakarta dalam lingkungan pengadilan agama Jakarta Timur, yaitu; a. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Selatan b. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Barat c. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Utara dan d. Kantor cabang Pengadilan Agama Jakarta Pusat. Secara jelas disebutkan dalam keputusan tersebut bahwa pengadilan agama yang terletak di jantung Ibu kota negara RI memiliki keistimewaan yaitu double atau peran ganda yaitui di satu sisi sebagai kantor induk dari 4 empat pengadilan agama yag berada di 4 empat wilayah yurisdiksi yang mengelililnganya, sedangkan pada sisi yag lain dalam operasionalnya adalah juga pengadilan agama yang berkedudukan di wilayah kekuasaan kota Jakarta Pusat.

B. Kronologis Perkara