Metode Penelitian Aktivitas pelayaran dan perdagangan masyarakat muslim melayu Singapura tahun 1800-1824

G. Metode Penelitian

Dalam penelitian ini penulis menggunakan metode historis dan bersifat deskriftif analitis. Metode historis adalah proses menguji dan menganalisa secara kritis rekaman dan peninggalan masa lampau. 18 Dengan menggunakan metode ini diharapkan dapat memberikan gambaran objektif mengenai permasalahan dalam penelitian ini. Adapun dalam melakukan penelitian ini penulis menggunakan metode historis yang meliputi 4 tahapan 19 , yaitu: 1. Heuristik Heuristik adalah kegiatan untuk mencari data atau pengumpulan bahan- bahan atau sumber sejarah. Hal ini merupakan tahap awal yang harus dilakukan seorang peneliti. Adapun dalam pengumpulan data-data dan sumber yang akan digunakan dalam membuat skripsi ini penulis menggunakan metode library research, penulis mencari buku-buku di perpustakaan yang berhubungan dengan judul. Jika menurut Mustika Zed dalam bukunya Studi Kepustakaan ada beberapa langkah dalam penelitian yang menggunakan studi kepustakaan di antaranya, menyiapkan alat perengkapan, menyiapkan bibliografi kerja, mengorganisasikan waktu, membaca dan mencatat bahan penelitian. Sumber yang digunakan berasal dari buku dan jurnal-jurnal yang memberi perhatian kepada sejarah dan perekonomian Muslim Melayu Singapura, terutama aktivitas pelayaran dan perdagangan mereka di tahun 1800-1824. Sumber-sumber tertulis tersebut ditemukan di Perpustakaan utama UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, Perpustakaan Fakultas Adab dan Humaniora, Perpustakaan LIPI, serta Perpustakaaan Nasional RI. 18 Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. UI Pers: Jakarta 1975 hal 32 19 Dudung Abdurahman. Metode Penelitian Sejarah. Logos: Jakarta. 1999 hal 54 2. Verifikasi Verifikasi adalah proses pemilihan tentang kredibilitas sumber berbentuk kritik sumber. Tahapan ini dilakukan setelah sumber sejarah terkumpul dan untuk memperoleh keabsahan sumber. Melalui kritik sumber akan diuji keabsahan tentang otensitas dan kredibilitas sumber, sehingga menghasilkan sumber primer dan sumber sekunder. 3. Interpretasi Interpretasi atau penafsiran sejarah seringkali disebut juga dengan analisis sejarah. Tujuannya agar data yang ada mampu untuk mengungkap permasalahan yang ada, sehingga diperoleh pemecahannya. Dalam hal ini penulis akan melihat fakta satu sama lain yang telah ditemukan dari hasil heuristik dan verfikasi. Dalam hal tersebut, penulis akan menjelaskan masalah aktivitas perdagangan Masyarakat Muslim Melayu kemudian perubahan situasi perdagangan mereka pada masa kekuasaan Inggris di Singapura. Dalam usaha menafsirkan fakta-fakta yang ada dilakukan beberapa hal sebagai berikut: 1 diseleksi, 2 disusun, 3 diberikan tekanan, 4 ditempatkan dalam urutan yang kausal. 20 4. Historiografi Historiografi merupakan fase terakhir dalam metode sejarah yang meliputi cara penulisan, pemaparan atau pelaporan hasil penelitian sejarah yang sistematik yang telah diatur dalam pedoman penulisan skripsi. Dalam teknik penulisan proposal ini, penulis berpedoman kepada buku “Pedoman Penulisan Skripsi dan Disertasi” yang diterbitkan oleh UIN Syarif 20 Louis Gottschalk. Mengerti Sejarah. hal 20 Hidayatullah Jakarta tahun 2008. Sehingga dalam penyajiannya diharapkan akan menjadi suatu karya tulis yang bernilai, baik dari segi isi maupun dalam tata cara penulisannya.

H. Sistematika Penulisan