Letak Geografis dan Keadaan Alam Singapura

16 BAB II TINJAUAN UMUM SINGAPURA

A. Letak Geografis dan Keadaan Alam Singapura

Singapura merupakan salah satu negara pulau di Asia Tenggara yang terletak di selatan garis khatulistiwa, di lepas pantai selatan Semenanjung Melayu terpisah dari daratan oleh selat Johor, di akhir bagian selatan dari Selat Malaka. Rute pelayaran dan perdagangan utama antara Samudra Hindia dan Samudra Pasifik yang dihubungkan oleh Selat Malaka, menjadikan Singapura sebagai salah satu wilayah perdagangan utama di Semenanjung Malaya. Sejak masa kerajaan Sriwijaya hingga masa kesultanan Johor, Singapura merupakan pos perdagangan dan tempat persinggahan yang sering dikunjungi para pedagang asing. 1 Bukti-bukti tertua tentang sejarah Singapura tercatat dalam sebuah situs batu yang ditemukan di mulut Sungai Singapura, ditulis sekitar abad ke-12 atau abad ke-13. Sejarah Melayu, sastra Melayu kuno, menceritakan Singapura sebagai Tumasik yang berarti pelabuhan laut; Negarakertagama, kitab syair puisi Jawa, menceritakan Tumasik sebagai pelabuhan penting pada abad ke-14 yang termasuk wilayah kekuasaan Majapahit. Bukti awal kegiatan perdagangan di Singapura berasal dari catatan para pedagang Cina yang berlayar ke Asia Tenggara. Catatan paling awal tertuju kepada sebuah nota perdagangan dari abad ke-3 yang menyebut “Pu Luo Chung”, menyerupai ejaan Melayu “Pulau Ujong”, yaitu pulau yang terletak paling ujung di Semenanjung Melayu. Catatan Wang Dayuan, 1 Selvaraj Velayutham, Responding to Globalization; Nation, Culture and Identity in Singapore, Singapore : ISEAS, 2007, h. 21-2. pedagang Cina, yang mengunjungi Singapura di tahun 1330-an dan 1340-an, menyebutkan peranan Singapura sebagai pusat perdagangan ketika para pedagang Cina mengunjunginya di abad ke-14. 2 Pada abad ke-14, Singapura merupakan daerah rawa-rawa dengan pesisir perairan yang luas serta dengan kepadatan penduduk sangat rendah. Parameswara, pangeran kerajaan Sriwijaya, bersama keluarga dan pengikutnya dari Palembang, memanfaatkan keadaan Singapura sebagai pelabuhan transit di Asia Tenggara. Pada akhir abad ke-14, perdagangan Singapura mengalami kemunduran karena beberapa faktor; serangan kerajaan Siam, serangan bajak laut, serta keberadaan kesultanan Malaka sebagai emporium perdagangan terbesar dan pusat penyebaran Islam di Asia Tenggara. Pada akhir abad ke-15, terdapat seorang utusan Singapura yang datang ke Malaka untuk mengakui kedaulatan Sultan Malaka. 3 Setelah kekuasaan Malaka hancur tahun 1511, kekuasaan di Semenanjung Malaya bergeser kepada kesultanan-kesultanan yang berdiri pada abad ke-15 dan ke-16. Kesultanan Johor merupakan kesultanan terbesar yang menguasai sebagian besar wilayah di Semenanjung, termasuk Singapura. Pada abad ke-17, terdapat Shahbandar di Singapura, sebagai indikasi adanya sebuah kota dagang dan pusat perniagaan Kesultanan Johor yang ramai dikunjungi para pedagang internasional. 4 Kedatangan Inggris ke Semenanjung Melayu, sebagai upaya pencarian tempat bagi pos perdagangan dan basis angkatan laut, menyebabkan wilayah- wilayah di Semenanjung Malaya jatuh ke dalam kekuasaan Inggris; Penang pada 2 C. Mary Turnbull, A History of Malaysia, Brunei and Singapore, Australia : Allen Unwin Sydney, 1989, h. 6. 3 Roland, Braddell., One Hundred Years of Singapore, London : John Murray, Albemarle Street, W., 1921, h. 4. 4 Braddell, Ibid., h. 5. tahun 1786, Malaka tahun 1795 dan Singapura pada tahun 1819. Singapura adalah basis angkatan laut dan pusat perdagangan Inggris di wilayah Asia Tenggara pada abad ke-19, karena letak geografisnya sebagai penghubung benua Eropa, Asia dan Australia. Singapura mengalami kemajuan yang pesat; dari segi ekonomi yang ditandai dengan masuknya industrialisasi, maupun dari segi sosial-masyarakatnya yang ditandai oleh masuknya para imigran dari berbagai negara; Cina, India serta wilayah Nusantara; Bugis, Minangkabau dan Bawean, yang dipekerjakan dan menambah populasi masyarakat. Perubahan yang dialami oleh Singapura dari abad ke abad dengan berbagai hal dan kondisi yang berbeda, membuat Singapura tumbuh sebagai salah satu wilayah yang sangat maju dalam jalur perniagaan di sekitar Selat Malaka dengan perdagangan sebagai mata pencaharian utama bagi masyarakat Singapura. Hal tersebut dapat dilihat dari sisi historisnya sejak abad ke-14 hingga abad ke-19, ketika Singapura sebagai sebuah pusat perdagangan Inggris di Asia Tenggara.

B. Masyarakat Muslim Melayu Singapura