Tabel 4.18 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan
Keluhan Kesehatan Tahun 2015
No Pemilihan Anti
Nyamuk Keluhan
Kesehatan Menggunakan
Total Ya
Tidak Jumlah Jumlah Jumlah
1 Bakar
- Menggunakan - Tidak
Menggunakan 3
13 15,8
16,5 16
66 84,2
83,5 19
79 100,0
100,0
Total 16
16,3 82
83,7 98 100,0
2 Elektrik
- Menggunakan - Tidak
Menggunakan 3
13 15,8
16,5 16
66 84,2
84,2 19
79 100,0
100,0
Total 13
16,5 66
83,5 98 100,0
3 Lotion
- Menggunakan - Tidak
Menggunakan 8
8 25,0
12,1 24
58 75,0
87,9 32
66 100,0
100,0
Total 16
16,3 82
83,7 98 100,0
4 Semprot
- Menggunakan - Tidak
Menggunakan 8
8 18,2
14,8 36
46 81,1
85,2 44
54 100,0
100,0
Total 16
16,3 82
83,7 98 100,0
Berdasarkan tabel 4.18 dapat disimpukan bahwa antara pemilihan anti
nyamak dengan keluhan kesehatan diperoleh hasil pengguna anti nyamuk bakar sebanyak 3 orang 15,8, elektrik 3 orang 15,8, lotion 8 orang 25,0 dan
semprot 8 orang 18,2.
4.6.1 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Lama Mulai Menggunaka Responden
Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan lama mulai menggunakan responden dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah sebagai berikut:
Tabel 4.19 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan
Umur Tahun 2015
No Pemilihan
Anti Nyamuk
Lama Mulai Menggunakan
Menggunakan Total
Ya Tidak
Jumlah Jumlah
Jumlah
1 Bakar
10 ≥ 10
11 37
57,9 46,8
8 42
42,1 53,2
19 79
100,0 100,0
Total 48
49,0 50
51,0 98
100,0
Universitas Sumatera Utara
Lanjutan Tabel 4.19
2 Elektrik
10 ≥ 10
11 37
57,9 46,8
8 42
42,1 53,2
19 79
100,0 100,0
Total 48
49,0 50
51,0 98
100,0
3 Lotion
10 ≥ 10
16 32
50,0 48,5
16 34
50,0 51,5
32 66
100,0 100,0
Total 48
49,0 50
51,0 98
100,0
4 Semprot
10 ≥ 10
16 32
36,4 59,3
28 22
63,6 40,7
49 49
100,0 100,0
Total 48
49,0 50
51,0 98
100,0
Berdasarkan tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa antara pemilihan anti nyamuk dengan lama mulai menggunakan anti nyamuk diperoleh hasil pada
pengguna anti nyamuk bakar paling banyak mulai menggunaka lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 37 orang 46,8, pengguna anti nyamuk elektrik paling
banyak mulai menggunakan lebih dari 10 tahun yaitu berjumlah sebanyak 37 orang 46,8, pengguna anti nyamuk lotion paling banyak mulai menggunakan
lebih dari 45 tahun yaitu berjumlah sebanyak 32 orang 48,5 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak mulai menggunakan lebih dari 10 tahun yaitu
berjumlah sebanyak 32 orang 59,3.
Universitas Sumatera Utara
64
BAB V PEMBAHASAN
5.1
Karakteristik Responden
Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa karakteristik responden bervarasi mulai dari umur, tingkat pendidikan dan jumlah pendapatan. Semua
respondennya adalah ibu rumah tangga yang menggunakan anti nyamuk di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang tahun 2015.
5.1.1 Umur Responden
Dalam penelitian ini umur diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu kurang dari 45 tahun dan lebih dari 45 tahun. Dari data yang di peroleh dapat
diketahui bahwa dari 98 responden didapat hasil sebagian besar umur kurang dari 45 tahun yaitu sebanyak 55 orang 56,1.
Berdasarkan hasil tabulasi silang dari pemilih anti nyamuk dengan umur diperoleh hasil bahwa pengguna anti nyamuk bakar lebih banyak pada umur lebih
dari 45 tahun yaitu sebanyak 13 orang 30,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada umur kurang dari 45 tahun sebanyak 10 orang 18,2,
pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak pada umur berumur lebih dari 45 tahun sebanyak 24 orang 43,6 dan pengguna anti nyamuk semprot lebih dari 45
tahun lebih banyak menggunakan yaitu sebanyak 25 orang 58,1. Ini menunjukan bahwa responden yang berumur kurang dari 45 tahun memilih
penggunakan anti nyamuk yang menurut mereka lebih praktis dan aman penggunaanya di rumah yaitu lotion dan elektrik. Sedangkan pada pada usia lebih
dari 45 tahun memilih semprot dan bakar karena sudah biasa dan lama
Universitas Sumatera Utara
menggunakannya. Semangkin bertambah umur seseorang maka bertambahlah pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh. Pengalaman menggunakan anti
nyamuk di rumah mempengaruhin tindakan untuk memilih jenis anti nyamuk yang dirasa lebih praktis dan aman. Pengalaman yang baik akan mempengaruhi
tingkat pengetahuan seseorang sehingga akan cenderung berpikir dan bertanggungjawab dalam melakukan sesuatu.
Menurut Zan Namora 2010 masa dewasa dimulai dari usia 21 tahun dimana secara harfiah, dewasa berarti tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran
sempurna. Masa dewasa merupakan masa dimana seseorang mampu menyelesaikan pertumbuhan dan menerima kedudukan yang sama dalam
masyarakat atau orang dewasa lainnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Singgih dalam Puspita 2010 yang
menyatakan semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh
pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti
ketika berumur belasan tahun.
5.1.2 Tingkat Pendidikan
Dalam penelitian ini pendidikan diklasifikasikan ke dalam kategori yaitu tidak sekolahtamat SD, SMP, SMA dan DiplomaSarjana. Dari data yang di
peroleh dapat diketahu bahwa dari 98 responden, tingkat pendidikan terbanyak adalah tamatan SMA sebanyak 55 orang 56,1. Tingkat tertinggi dari
pendidikan adalah Diplomat atau Sarjana.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan tabulasi silang antara pemilihan anti nyamuk dengan tingkat pendidikan pada diperoleh hasil yaitu pada pemilih menggunakan anti nyamuk
bakar lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 10 orang 18,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 9 orang 16,4,
pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada tamatan SMA sebanyak 16 orang 29,1 dan pengguna anti nyamuk semprot terbanyak pada tamatan SMA
sebanyak 27 orang 49,1. Hal ini dikarenakan responden yang dipilih sebagian besar adalah mereka yang menyelesaikan pendidikan formal sampai SMA maka
didapatlah hasil yang bervariasi di pemilihannya. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain
terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semangkin mudah menerima informasi dan
makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang
terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan tindakan
responden dalam memilih penggunakan anti nyamuk di rumah yang menurut mereka lebih praktis menggunakannya dan aman bagi kesehatan dan serta
mengetahui dengan penanggulanginya untuk menggurangi resiko keracunan, dimana diketahui anti nyamuk merupakan bahan kimia yang apa bila masuk ke
tubuh manusia bisa mengakibatkan keluhan kesehatan. Semangkin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semangkin banyak ilmu yang di bahas dan dipelajarin
sehingga bertambahannya pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, ketika
Universitas Sumatera Utara
semangkin bertambahnya tingkat pendidikan maka seseorang akan cenderung lebih berhati-hati dalam pemilihan.
Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Sarwono 2004, tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu,
membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan.
Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting karena melalui pendidikan dapat diperoleh pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah
suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan akan menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan
masyarakat dalam jangka waktu yang pendek. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan
kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran outcome pendidikan kesehatan
Notoatmodjo, 2007.
5.1.3 Pendapatan Responden
Menurut Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2014 Tentang Penetapan Upah Minimun Kabupaten UMK penghasilan adalah jumlah
pendapatan suamiistri per bulan. UMK Medan yaitu sebesar Rp. 1.650.000,- bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua kategori pendapatan
terdapat hasil yang sama banyak antara kurang dan lebih dari Rp 1.650.000,- bulan yaitu sebanyak 49 orang 50.
Universitas Sumatera Utara
Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pemilihan anti nyamuk dengan pendapatan diperoleh hasil yaitu pemilih menggunakan anti nyamuk bakar lebih
banyak pada pendapatan kurang dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 11 orang 22,4, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak yang menggunakan
anti nyamuk pada pendapatan kurang dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 10 orang 20,4, pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak yang menggunakan
pada pendapatan lebih dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 14 orang 36,7 dan pengguna anti nyamuk semprot lebih banyak yaitu pada pendapatan kurang
dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu berjumlah sebanyak 23 orang 46,9. Ini menunjukan penghasilan mempengaruhi ketelitian masyarakat dalam memilih anti
nyamuk, ini dikarenakan pada penghasilan lebih memilih menggunakan anti nyamuk jenis lotion yang tidak menghasilkan asap dan melembabkan kulit.
Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu 2010, masyarakat dengan pendapatan rendah relatif memilih jenis insektisida yang lebih murah dan
mempunyai tingkat resiko kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini dilihat dari hasil obsevasi di lapangan dimana mereka cenderung memilih menggunakan anti
nyamuk bakar yang lebih murah harganya tetapi dimana bakar lebih lebih beresiko terhadap gangguan pernapasan. Hal ini sejalan dengan pendapatan
Sarwono 2005 yang mengemukakan bahwa pendapatan yang tinggi nmemungkinkan seseorang untuk melaksanakan kegiatan atau kebutuhan lainnya
lebih baik karena kecukupan dana yang mereka miliki. Sebaliknya mereka yang berpendapatan lebih rendah akan lebih mengutamakan kebutuhan pokoknya
seperti keperluan bahan makanan. Penghasilan yang tinggi memungkinkan
Universitas Sumatera Utara
anggota keluarga untuk memperoleh yang lebih baik seperti kesehatan, pendidikan dan sebagainya.
5.2 Perilaku Responden 5.2.1 Pengetahuan Responden tentang Pemilihan Anti Nyamuk