Siklus Hidup Nyamuk Penularan Penyakit Oleh Nyamuk

8

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Nyamuk

Nyamuk berasal dari katagorik insekta yang dikenal dengan Orde Diptera atau hewan bersayap dua. Seluruh nyamuk berasal dari kelompok famili yang dikenal dengan culicidae. Penggunaan kata Mosquito berasal dari bahasa inggris bermula sejak tahun 1583. Genera termasuk Anopheles, Culex, Psorophora, Ochlerotatus, Aedes, Sabethes, Wyeomyia, Culiseta dan Haemagoggus. Jumlah keseluruhan sekitar 35 genera yang merangkum 2700 spesies. Nyamuk mempunyai dua sayap bersisik, tubuh yang langsing dan enam kaki panjang. Ukuran tubuh nyamuk antar spesies berbeda-beda tetapi jarang melebihi 15 mm. Nyamuk merupakan salah satu komponen lingkungan manusia. Di lingkungan permukiman merupakan tempat perindukan nyamuk Achmadi, 2011.

2.1.1 Siklus Hidup Nyamuk

Nyamuk adalah salah satu vektor yang mengalami metamorfose sempurna. Berawal dari nyamuk betina yang dewasa melakukan perkawinan kemudian bertelur di dalam di dekat air, dimana masa telur nyamuk antara 2 atau 3 hari, tetapi dapat lebih lama tergantung cuaca. Telur yang telah matang akan menetas membentuk tempayak larva. Dimana stadium larva berlangsung antara 4-10 hari. Kemudian berubah menjadi bentuk kepompong pupa yang hanya berlangsung selama 2 hari. Setelah itu pupa dilalui, muncullah bentuk dewasa, yang sebelum pergi meninggalkan tempat kelahirannya mengapung terlebih dahulu diatas permukaan air, menunggu sayapnya kering. Universitas Sumatera Utara Dalam hal penyakit yang berhubungan dengan nyamuk pada dasarnya hanya nyamuk betina dewasa saja yang penting untuk dipelajarin karena nyamuk jantan tidak menghisap darah manusia hingga tidak ada kemukinan terkena ataupun tertular penyakit Achmadi, 2011.

2.1.2 Penularan Penyakit Oleh Nyamuk

Menurut Chandra 2006 penyakit-penyakit yang ditularkan melalui gigitan nyamuk yaitu sebagai berikut: a. Malaria Malaria adalah penyakit infeksi yang disebabkan oleh parasit plasmodium yang ditularkan melalui gigitan nyamuk Anopheles betina terinfeksi. Pada manusia parasit membelah diri dan bertambah banyak di dalam hati kemudian menginfeksi sel darah merah. Gejala malaria bisa berupa demam, menggigil, sakit kepala, sakit otot dan kelemahan. Kadang bisa dijumpai mual, muntah dan diare. Manifestasi klinis malaria berat tergantung dari endemisitas daerah. Spesies vektor malaria berbeda antara satu daerah dengan daerah lainnya, perbedaan ini dipengaruhi oleh geografi, iklim dan tempat perindukan. b. Demam Berdarah Dengue DBD Penyakit demam berdarah dengue biasa disingkat menjadi DBD disebabkan oleh virus Dengue dan ditularkan oleh nyamuk Aedes aegypti. Umumnya penyakit ini menyerang anak dibawah 15 tahun, akan tetapi dapat juga menyerang orang dewasa. Penyakit ini menyebar dengan cepat di Indonesia karena vektornya tersedia yaitu Aedes aegypti dan masyarakat sama sekali tidak memiliki kekebalan padanya. Universitas Sumatera Utara c. Filariasis Filariasis dikenal sebagai Elephantiasis atau penyakit kaki gajah karena bentuk tungkai bawah penderita pada akhirnya dapat menjadi besar dan berat sepeti kaki gajah. Penyebabnya adalah cacing bulat yang kecil disebut Filaria. Reservoir nyamuk ini adalah manusia penderita, larva cacing secara periodik keluar ke dalam peredaran darah pada malam hari, apabila saat itu penderita digigit nyamuk maka masuklah larva cacing ke tubuh nyamuk menuju proboscis nyamuk. Sehingga akan tertular ke manusia yang digigit oleh nyamuk tersebut. d. Chikungunya Chikungunya adalah penyakit yang disebabkan virus Chik. Chikungunya berasal dari bahasa Swahili yang berarti berjalan membungkuk. Penyakit ini menyebabkan penderita merasakan sakit sendi yang amat sangat sehingga kalau berdiri harus membungkuk menahankan sakit. Faktor yang mempengaruhi Chikungunya adalah rendahnya status kekebalan kelompok masyarakat, kepadatan populasi nyamuk penular karena banyaknya tempat perindukan nyamuk yang bisa terjadi pada musim penghujan Depkes RI, 2008

2.2 Pengendalian Vektor Nyamuk