Pemilihan Anti Nyamuk Keluarga Pemilihan Anti Nyamuk

Tabel 4.3 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pendidikan Tahun 2015 No Pendidikan Jumlah 1 2 3 4 Tidak SekolahTamat SD SMP SMA DiplomaSarjana 16 12 55 15 16,3 12,2 56,1 15,3 Total 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.3 dapat diketahui bahwa sebagian besar responden menyelesaikan pendidikan sampai tamat SMA yaitu berjumlah sebanyak 55 jiwa 56,1.

4.2.3 Pendapatan Keluarga

Dalam penelitian ini jumlah pendapatan responden di diklasifikasikan ke dalam dua kategori dua kategori yaitu kurang dari Rp 1.650.000,-bulan dan lebih dari Rp 1.650.000,-bulan sesuai dengan UMR Upah Minimum Regional Provinsi Sumatera Utara. Berikut ini merupakan distribusi pendapatan responden dalam penelitian sebagai berikut ini: Tabel 4.4 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pendapatan Tahun 2015 No Penghasilan Jumlah 1 Rp. 1.650.000,00 49 50,0 2 ≥ Rp. 1.650.000,00 49 50,0 Total 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.4 dapat diketahui bahwa sama banyak antara responden yang berpendapatan kurang dan lebih dari Rp. 1.650.000,-bulan yaitu sebanyak 49 orang 50.

4.3 Pemilihan Anti Nyamuk Keluarga

Data mengenai jumlah responden yang menggunakan anti nyamuk di Kelurahan Asam Kumbang. Pemilihan anti nyamuk kelurga dikategori menjadi 4 Universitas Sumatera Utara jenis yaitu penggunaan anti nyamuk bakar, elektrik, lotion dan semprot. Secara rinci dapat dilihat pada tabel 4.5 sebagai berikut: Tabel 4.5 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk Tahun 2015 No Jenis Anti Nyamuk Menggunakan Jumlah Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 19 19,4 79 80,6 98 100,0 2 3 4 Elektrik Lotion Semprot 19 32 44 19,4 32,6 44,9 79 66 54 80,6 67,3 55,1 98 98 98 100,0 100,0 100,0 Berdasarkan tabel 4.5 diketahui bahwa dari seluruh responden didapat hasil paling banyak digunakan adalah anti nyamuk jenis semprot yaitu berjumlah 44 orang 44,9.

4.4 Perilaku Responden

Perilaku responden yang menjadi sampel penelitian di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang dapat dijelaskan berdasarka pengetahuan, sikap dan tindakan responden pemilihan penggunaan anti nyamuk di rumah.

4.4.1 Pengetahuan Responden

Pengetahuan merupakan kemampuan responden dalam mengetahui suatu hal tentang penggunaan anti nyamuk. Pengetahuan responden diukur dengan 10 pertanyaan dengan skala berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi adalah 3, sehingga total nilai adalah 30. Berdasarkan hasil penelitian maka diperoleh gambaran pengetahuan responden sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.6 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pengetahuan Tahun 2015 No Indikator dan Jawaban Aspek Pengukuran Jumlah 1. Menurut saudara, apa yang dimaksud dengan anti nyamuk? a. Mematikan ataupun menolak nyamuk b. Mematikan nyamuk c. Tidak Tahu 89 8 1 90,8 8,2 1,0 2. Tahukah saudara jenis anti nyamuk yang penggunaanya dengan media listrik? a. Elektrik b. Semprot c. Tidak Tahu 87 5 5 89,8 5,1 5,1 3. Tahukah saudara jenis anti nyamuk apa yang digunakan ketika berada di luar rumah? a. Lotion b. Semprot c. Tidak Tahu 84 3 11 85,7 3,1 11,2 4. Tahukah saudara jenis anti nyamuk yang menghasilkan asap? a. Bakar b. Semprot c. Tidak tahu 97 1 99,0 1,0 5. Tahukan saudara jenis anti nyamuk apa yang digunakan pada ruangan tertutup? a. Semprot b. Bakar c. Tidak Tahu 87 1 10 88,8 1,0 10,2 6 Menurut saudara kapan penggunaan anti nyamuk semprot yang baik? a. Sore hari b. Sebelum tidur c. Tidak Tahu 59 33 6 60,2 33,7 6,1 7 Tahukah saudara jenis-jenis anti nyamuk yang dijual dipasaran? a. Ya b. Tidak c. Tidak Tahu 54 33 11 55,1 33,7 11,2 8. Menurut saudara, dapatkah penggunaan anti nyamuk mencemari lingkungan? a. Dapat b. Tidak c. Tidak tahu. 66 22 10 66,4 22,4 10,2 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.6 9. Menurut saudara apa gangguan kesehatan yang ditimbulkan dari penggunaan anti nyamuk semprot? a. Pernapasan b. Kulit c. Tidak tahu 91 4 3 92,9 4,1 3,1 10. Menurut saudara jenis anti nyamuk apa yang merusak kulit? a. Lotion b. Elektrik c. Tidak tahu 93 5 94,9 5,1 Berdasarkan tabel 4.6 dapat diketahui bahwa pada pertanyaan aspek pengetahuan tentang pengertian anti nyamuk umumnya responden menjawab anti nyamuk disebut untuk mematikan ataupun penolak nyamuk yaitu sebanyak 89 orang 90,8. Pada pertanyaan mengenai jenis-jenis anti nyamuk yang di jual di pasaran sebagian besar respnden mengetahui jawabanya adalah jenis anti nyamuk yaitu jenis bakar, elektrik, lotion dan semprot yaitu sebanyak 54 orang 55,1. Berdasarkan pertanyaan tentang penggunaan jenis anti nyamuk yang menggunakan media listrik umumnya responden menjawab elektrik yaitu sebanyak 87 orang 89,8, kemudian anti nyamuk yang digunakan saat berada di luar rumah umumnya reponden menjawab lotion yaitu sebanyak 84 orang 85,7, lalu anti nyamuk yang menghasilkan asap umumnya responden menjawab bakar yaitu sebanyak 97 orang 99 dan anti nyamuk yang digunakan di ruangan tertutup umumnya responden menjawab semprot yaitu sebanyak 87 orang 88,8. Berdasarkan pertanyaan tentang dapatkah penggunaan anti nyamuk mencemari lingkungan maka sebagian besar responden menjawab dapat yaitu sebanyak 66 orang 66,4. Kemudian pada pertanyaan kapan penggunaan anti nyamuk semprot yang baik sebagian besar responden menjawab pada sore hari Universitas Sumatera Utara yaitu sebanyak 59 responden 60,2 dan gangguan kesehatan akibat penggunaan anti nyamuk semprot umumnya responden menjawab gangguan kesehatan pernapasan yaitu sebanyak 91 responden 92,9 sedangkan pertanyaan tentang anti nyamuk yang dapat merusak kulit umunya responden menjawab lotion yaitu sebanyak 93 responden 94,9. Pengkategorian terhadap tingkat pengetahuan reponden dilakukan berdasarkan jumlah jawaban benar dari masing-masing responden. Tabel 4.7 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Kategorik Pengetahuan Tahun 2015 No. Kategori Tingkat Pengetahuan Jumlah 1. Baik 77 78,6 2. Tidak Baik 21 21,4 Total 98 100,0 Berdasarkan hasil pengkategorian seperti terlihat pada tabel 4.7 dapat disimpulkan bahwa umumnya responden memiliki pengetahuan baik yaitu sebanyak 77 orang 78,6.

4.4.2 Sikap Responden

Sikap adalah respon atau pandangan responden tentang pemilihan anti nyamuk. Sikap diukur melalui 10 pertanyaan dengan skala berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari setiap pertanyaan adalah 2, sehingga total nilai adalah 20. Tabel 4.8 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Sikap Tahun 2015 No. Indikator dan Jawaban Aspek Pengukuran Setuju Tidak Setuju Jumlah Jumlah 1. Apakah saudara setuju pemakai anti nyamuk dirumah memberikan kenyamanan yang sama dengan tidak memakai anti nyamuk 50 51,0 48 49,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.8 2. Setujuhkan saudara bila keluarga menggunakan anti nyamuk 81 82,7 17 17,3 3. Setujuhkah saudara bila menggunakan anti nyamuk semprot pada sore hari 79 80,6 19 19,4 4. Setujuhkah saudara menggunakan anti nyamuk jenis lotion bila berada diluar rumah 84 85,7 14 14,3 5. Setujukah saudara bila menggunakan anti nyamuk bakar harus mempunyai ventilasi 86 87,8 12 12,2 6 Setujuhkah saudara untuk melakukan 3M Plus 94 95,5 4 4,1 7 Setujukah saudara bila menjaga kebersihan bisa menggurangin nyamuk 96 98,0 2 2,0 8. Setujukah saudara memakai anti nyamuk dapat menyebabkan pencemaran lingkungan 80 81,6 18 18,4 9. Setujukah saudara memakai anti nyamuk mengakibatkan gangguan kesehatan 83 84,7 15 15,3 10. Setujuhkah saudara dengan anjuran penggunaan anti nyamuk dapat mengurangin penyakit DBD ataupun malaria 92 93,9 6 6,1 Berdasarkan tabel 4.8 diketahui bahwa pada pertanyaan aspek penggukuran sikap mengenai penggunaan sebagian besar yaitu sebanyak 50 orang 51 setuju penggunaan anti nyamuk di rumah tangga memiliki kenyamanan yang sama seperti tidak menggunakan anti nyamuk dan pada umumnya yaitu sebanyak 92 orang 93,9 setuju menggunakan anti nyamuk dapat menggurangin penyakit DBD karena umumnya yaitu sebanyak 81 orang 82,7 setuju keluarga menggunakan anti nyamuk. Berdasarkan pertanyaan tentang penggunaan anti nyamuk semprot umumnya yaitu sebanyak 79 orang 80,6 setuju anti nyamuk semprot digunakan pada sore hari, kemudian pada anti nyamuk lotion umumnya yaitu sebanyak 84 orang 85,7 setuju digunakan di luar rumah dan pada pada anti nyamuk bakar umumnya yaitu sebanyak 86 orang 87,8 setuju harus mempunyain ventilasi bila menggunakan anti nyamuk bakar. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pertanyaan mengenai cara menggurang tempat perkembang biakan nyamuk umumnya yaitu 94 orang 95,5 setuju melakukan program canang pemerintah yaitu 3M Plus dimana umumnya yaitu sebanyak 96 responden 98 setuju untuk menjaga kebersihan baik rumah ataupun lingkungan. Berdasarkan pertanyaan mengenai pencemaran lingkungan umumnya yaitu sebanyak 80 responden 81,6 setuju penggunaan anti nyamuk dapat mencemarin lingkungan. Pada pertanyaan gangguan kesehatan umumnya yaitu sebanyak 83 responden 89,7 setuju anti nyamuk dapat menyebabkan gangguan kesehatan pada manusia. Pengkategorian terhadap sikap reponden dilakukan berdasarkan jumlah jawaban benar dari masing-masing responden. Hasil pengkategorian adalah sebagai berikut: Tabel 4.9 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Kategori Sikap Tahun 2015 No Kategori Sikap Pemilihan Anti Nyamuk Jumlah 1 2 Baik Tidak Baik 78 20 79,6 20,4 Total 98 100,0 Berdasarkan hasil pengkategorian seperti terlihat pada tabel 4.9 dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden memiliki sikap baik yaitu sebanyak 78 orang dari 98 responden 79,6.

4.4.3 Tindakan Responden

Tindakan responden adalah pemilihan responden terhadap jenis anti nyamuk, berdasarkan jenis anti nyamuk yang didapat maka dilihat tindakan dalam menggunakannya. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan pertanyaan mengenai cara menggunakan anti nyamuk melalui 10 pertanyaan dengan skala berdasarkan pada jawaban yang diperoleh dari responden terhadap semua pertanyaan yang diberikan. Nilai tertinggi dari setiap pertanyaan adalah 3, sehingga total nilai adalah 30. Tabel 4.10 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Tata Cara Penggunaan Anti Nyamuk Tahun 2015 No Indikator dan Jawaban Aspek Pengukuran Jumlah 1. Apakah saudara mencuci tangan setelah memegang anti nyamuk? a. Ya b. Ya kadang-kadang c. Tidak 89 4 5 90,8 4,1 5,1 2. Apakah ruangan tempat saudara menggunakan anti nyamuk memiliki sirkulasi udara yang baik? a. Iya b. Tidak c. Tidak tahu 67 9 88,2 11,8 3. Apakah saudara menggunakan anti nyamuk berlawanan dengan arah angin? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 67 9 13 64,4 3,1 13,3 4. Apakah saudara tidur anti nyamuk bakar dalam keadaan masih menyala? a. Ya b. Ya kadang-kadang c. Tidak 17 2 89,5 10,0 5. Seberapa jauhkah saudara meletakkan anti nyamuk bakar dari keluarga? a. 1,5 meter b. ≥ 1,5 meter c. Tidak tahu 18 2 90,5 9,5 6 Apakah anti nyamuk elektrik masih tercolok ketika saudara tidur? a. Ya b. Ya kadang-kadang c. Tidak 18 1 94,7 5,3 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.10 7 Berapa lama saudara tinggalkan ruangan setelahpenyemprotan? a. 6 jam b. ≥ 6 jam c. Tidak tahu 43 1 97,7 2,3 8. Berapa kali saudara menggunakan anti nyamuk dalam seminggu? a. 3 kali b. ≥ 3 kali c. Tidak tentu 16 26 2 36,4 59,1 4,5 9. Bagaiman saudara menyemprot anti nyamuk di ruangan? a. Kearah Dinding dan gorden saja b. Kearah Kearah langit-langit rumah c. Kearah Dinding, gorden dan langit-langit 6 4 34 13,6 9,1 77,3 10. Apakah saudara menyimpan anti nyamuk di tempat yang jauh dari jangkauan anak-anak? a. Ya b. Tidak c. Tidak tahu 98 5 100 5,1 Berdasarkan tabel 4.10 diketahui bahwa pada pertanyaan cara penggunaan anti nyamuk terhadap 98 responden berdasarkan pilihan anti nyamuk mereka didapat hasil umumnya yaitu sebanyak 89 orang 90,8 mencuci tanggan setelah memegang anti nyamuk. Berdasarkan pertanyaan tentang penyimpanan anti nyamuk seluruh responden yaitu sebanyak 98 orang 100 menjawab jauh dari jangkauan anak-anak. Berdasarkan pemilihan anti nyamuk bakar, elektrik dan semprot terhadap 76 responden ditanyakan apakah ruangan tempat responden memiliki sirkulasi udara yang baik umumnya yaitu sebanyak 67 orang 88,2 menjawab bersirkulasi udara baik dan apakah responden berlawanan arah angin ketika menggunakannya umumnya yaitu sebanyak 67 orang 88,2 berlawanan arah angin. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan kepada pemilihan anti nyamuk bakar yaitu sebanyak 21 responden ditanyakan apakah anti nyamuk bakar masih menyala ketika tidur umumnya yaitu sebanyak 20 orang 95,2 menjawab masih menyala ketika mereka tidur dan seberapa jauh meletakkan anti nyamuk tersebut dari jangkauan keluarga umumnya yaitu sebanyak 19 orang 90,5 menjawab lebih dari 1,5 meter. Berdasarkan kepada pemilihan anti nyamuk elektrik yang berjumlah sebanyak 19 responden ditanyakan apakah anti nyamuk elektrik masih tercolok ke listrik ketika tidur umumnya yaitu sebanyak 18 orang 94,7 menjawab masih tercolok ke listrik. Berdasarkan kepada pemilihan anti nyamuk semprot yang berjumlah sebanyak 44 responden ditanyakan tentang berapa lama mereka meninggalkan ruangan setelah disemprot umumnya yaitu sebanyak 43 orang 97,7 menjawab kurang dari 6 jam, berapa kali mereka menyemprot anti nyamuk dalam seminggu sebagian besar yaitu sebanyak 26 orang 59,1 menjawab lebih dari 3 kali dan caranya menyemprot anti nyamuk sebagian besar yaitu sebanyak 34 orang 77,3 menjawab kearah dinding, gorden dan langit-langit.

4.5 Keluhan Kesehatan Keluarga

Keluhan kesehatan keluarga yaitu gangguan kesehatan yang dirasakaan keluarga responden akibat dari penggunaan anti nyamuk di rumah. Keluhan kesehatan keluarga yang menjadi sampel penelitian di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang dapat dijelaskan berdasarkan lama penggunaan anti Universitas Sumatera Utara nyamuk di keluarga, ada tidaknya keluhan kesehatan pada sebulan terakhir akibat penggunaan anti nyamuk keluarga.

4.5.1 Lama Penggunaan Anti nyamuk Responden

Gambaran mengenai lama pengguna anti nyamuk responden diperoleh dengan cara mengajukan pertanyakan kepada responden berkaitan dengan lama responden menggunakan anti nyamuk dari awal mulai memakai anti nyamuk. Hasil jawaban responden dapat dilihat pada tabel 4.11 sebagai berikut: Tabel 4.11 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Lama Menggunakan Anti Nyamuk Tahun 2015 No Lama Menggunakan Anti Nyamuk Jumlah 1 2 10 tahun ≥10 tahun 48 50 49,0 51,0 Total 98 100,0 Berdasarakan tabel 4.11 diketahui bahwa sebagian besar sudah mulai menggunakan anti nyamuk yaitu lebih dari 10 tahun berjumlah sebanyak 50 orang 51.

4.5.2 Keluhan Kesehatan Keluarga Sebulan Terakhir

Gambaran mengenai keluhan kesehatan yang dirasakan sebulan terakhir akibat penggunaan anti nyamuk keluarga diperoleh hasil jawaban yang dapat dilihat pada tabel 4.12 sebagai berikut: Tabel 4.12 Distribusi Kategori Keluhan Keluaga Sebulan Terakhir Keluarga Akibat Menggunakan Anti Nyamuk di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Tahun 2015 No Jenis Keluhan Kesehatan Jumlah Total Ya Tidak Jumlah 1 2 3 4 5 Batuk Mual Sulit Bernapas Sakit Kepala Kulit Gatal 9 3 5 2 7 9,2 3,1 5,1 2,0 7,1 89 95 93 96 91 90,8 96,9 94,9 98,0 92,9 98 98 98 98 98 100,0 100,0 100,0 100,0 100,0 Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabel 4.12 dapat disimpukan bahwa keluhan kesehatan paling banyak adalah batuk dengan jumlah sebanyak 9 orang 9,2.

4.6 Gambaran Pemilihan Anti Nyamuk Responden

Gambaran pemiliha anti nyamuk responden di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang dapat dilihat berdasarkan karakteristik, perilaku serta keluhan kesehatan yang di rasakan keluarga.

4.6.1 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Umur Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan umur responden dapat dilihat pada tabel 4.13 sebagai berikut: Tabel 4.13 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Umur Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Umur Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 45 ≥ 45 6 13 10,9 30,2 49 30 89,1 69,8 55 43 100 100 Total 19 19,4 79 80,6 98 100 2 Elektrik 45 ≥ 45 10 9 18,2 20,9 45 34 81,8 79,1 55 43 100 100 Total 19 19,4 79 80,6 98 100 3 Lotion 45 ≥ 45 24 8 43,6 18,6 31 35 56,4 81,4 55 43 100 100 Total 32 32,7 66 67,3 98 100 4 Semprot 45 ≥ 45 19 25 34,5 58,1 36 18 65,5 41,9 55 43 100 100 Total 44 44,9 54 55,1 98 100 Berdasarkan tabel 4.13 dapat disimpulkan bahwa dari 98 responden yang memilih menggunakan anti nyamuk diperoleh hasil dengan umur lebih dari 45 tahun lebih banyak menggunakan anti nyamuk bakar yaitu sebanyak 13 orang 30,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada umur kurang dari 45 Universitas Sumatera Utara tahun yaitu sebanyak 10 orang 18,2, pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak pada umur kurang dari 45 tahun yaitu sebanyak 24 orang 43,6 dan pengguna anti nyamuk semprot didapat hasil lebih banyak pada umur lebih dari 45 tahun yaitu sebanyak 25 orang 58,1.

4.6.2 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Pendidikan Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan tingkat pendidikan responden dapat dilihat pada tabel 4.14 dibawah sebagai berikut: Tabel 4.14 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Pendidikan Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Pendidikan Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jum lah 1 Bakar 1. Tidak sekolahSD 2. SMP 3. SMA 4. DiplomatSarjana 7 10 2 43,8 0,0 18,2 13,3 9 12 45 13 56,2 100, 81,8 86,7 16 12 55 15 100 100 100 100 Total 19 79,4 79 80,6 98 100,0 2 Elektrik 1. Tidak sekolahSD 2. SMP 3. SMA 4. DiplomatSarjana 5 4 9 1 31,2 33,3 16,4 6,7 11 8 46 14 68,8 66,7 83,6 93,3 16 12 55 15 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 3 Lotion 1. Tidak sekolahSD 2. SMP 3. SMA 4. DiplomatSarjana 4 5 16 7 25,0 41,7 29,1 46,7 12 7 39 8 75,0 58,3 70,9 53,3 16 12 56 15 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 32 32,7 66 67,3 98 100,0 4 Semprot 1. Tidak sekolahSD 2. SMP 3. SMA 4. DiplomatSarjana 4 6 27 7 25,0 50,0 49,1 46,7 12 6 28 8 75,0 50,0 50,9 53,3 16 12 55 15 100,0 100,0 100,0 100,0 Total 44 44,9 54 55,1 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.14 dapat disimpulkan bahwa antara pemilihan anti nyamuk dengan tingkat pendidikan diperoleh hasil yaitu pada pengguna anti Universitas Sumatera Utara nyamuk bakar lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 10 orang 18,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 9 orang 16,4, pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada tamatan SMA berjumlah sebanyak 16 orang 29,1 dan pengguna anti nyamuk semprot terbanyak pada tamatan SMA sebanyak 27 orang 49,1.

4.6.3 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Pendapatan Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan pendapatan responden dapat dilihat pada tabel 4.15 dibawah sebagai berikut: Tabel 4.15 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Pendapatan Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Pendapatan Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 1. Rp1.650.000 2. ≥Rp1.650.000 11 8 22,4 16,3 38 41 77,6 83,7 49 49 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 2 Elektrik 1. Rp1.650.000 2. ≥Rp1.650.000 10 9 20,4 18,4 39 40 79,6 81,6 49 49 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 3 Lotion 1. Rp1.650.000 2. ≥Rp1.650.000 14 18 28,6 36,7 35 31 71,4 63,3 49 49 100,0 100,0 Total 32 32,7 66 67,3 98 100.0 4 Semprot 1. Rp1.650.000 2. ≥Rp1.650.000 23 21 46,9 44,9 26 54 53,1 55,1 49 49 100,0 100,0 Total 44 44,9 54 55,1 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.15 dapat disimpulkan bahwa hasil antara pemilihan anti nyamuk dengan tingkat pendapatan yaitu pemilih menggunakan anti nyamuk bakar lebih banyak pada pendapatan kurang dari Rp. 1.650.000,-bulan yaitu sebanyak 11 orang 22,4, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada pendapatan kurang dari Rp. 1.650.000,-bulan yaitu berjumlah sebanyak 10 orang 20,4, pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak pada pendapatan lebih dari Universitas Sumatera Utara Rp. 1.650.000,-bulan yaitu sebanyak 14 orang 36,7 dan pengguna anti nyamuk semprot lebih banyak pada pendapatan kurang dari Rp. 1.650.000,-bulan yaitu sebanyak 23 orang 46,9.

4.6.3 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Tingkat Pengetahuan Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan pengetahuan responden dapat dilihat pada tabel 4.16 dibawah sebagai berikut: Tabel 4.16 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Pengetahuan Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Pengetahuan Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 1. Baik 2. Tidak baik 17 2 22,1 9,5 60 19 77,9 90,5 77 21 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 2 Elektrik 1. Baik 2. Tidak baik 14 5 18,2 23,8 63 16 81,8 76,2 77 21 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 3 Lotion 1. Baik 2. Tidak baik 26 6 33,8 28,6 51 15 66,2 71,4 77 21 100,0 100,0 Total 32 32,7 66 67,3 98 100.0 4 Semprot 1. Baik 2. Tidak baik 34 10 44,2 47,6 43 11 55,8 52,4 77 21 100,0 100,0 Total 44 44,9 54 55,1 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.16 dapat disimpulkan bahwa hasil antara pemilihan anti nyamuk dengan pengetahuan yaitu pemilih menggunakan anti nyamuk bakar lebih banyak pada pengetahuan baik yaitu sebanyak 17 orang 22,1, pengguna anti nyamuk elektrik paling banyak pada rpengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang 18,2 , pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada pengetahuan baik yaitu 26 orang 33,8 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak pada pengetahuan baik yaitu sebanyak 34 orang 44,2. Universitas Sumatera Utara

2.6.4 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Sikap Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan sikap responden dapat dilihat pada tabel 4.17 dibawah sebagai berikut: Tabel 4.17 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Sikap Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Sikap Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 1. Baik 2. Tidak Baik 17 2 21,8 10,0 61 18 78,2 90,0 78 20 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 2 Elektrik 1. Baik 2. Tidak Baik 14 5 17,9 25,0 64 15 82,1 75,0 78 20 100,0 100,0 Total 19 19,4 79 80,6 98 100,0 3 Lotion 1. Baik 2. Tidak Baik 24 8 30,8 40,0 54 12 69,2 60,0 78 20 100,0 100,0 Total 32 32,7 66 67,3 98 100,0 4 Semprot 1. Baik 2. Tidak Baik 37 7 47,4 35,0 41 13 52,6 65,0 78 20 100,0 100,0 Total 44 44,9 54 55,1 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.17 dapat disimpulkan bahwa antara penggunaan anti nyamuk dengan sikap diperoleh hasil penggunaanti nyamuk bakar lebih banyak pada sikap baik yaitu sebanyak 17 orang 22,1, pengguna anti nyamuk elektrik paling banyak pada sikap baik yaitu sebanyak 14 orang 18,2 , pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada sikap baik yaitu 24 orang 30,8 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak pada sikap baik yaitu sebanyak 37 orang 47,4.

2.6.5 Pemilihan Anti Nyamuk Berdasarkan Keluhan Kesehatan Keluarga

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan keluhan kesehatan keluarga dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah sebagai berikut: Universitas Sumatera Utara Tabel 4.18 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Keluhan Kesehatan Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Keluhan Kesehatan Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar - Menggunakan - Tidak Menggunakan 3 13 15,8 16,5 16 66 84,2 83,5 19 79 100,0 100,0 Total 16 16,3 82 83,7 98 100,0 2 Elektrik - Menggunakan - Tidak Menggunakan 3 13 15,8 16,5 16 66 84,2 84,2 19 79 100,0 100,0 Total 13 16,5 66 83,5 98 100,0 3 Lotion - Menggunakan - Tidak Menggunakan 8 8 25,0 12,1 24 58 75,0 87,9 32 66 100,0 100,0 Total 16 16,3 82 83,7 98 100,0 4 Semprot - Menggunakan - Tidak Menggunakan 8 8 18,2 14,8 36 46 81,1 85,2 44 54 100,0 100,0 Total 16 16,3 82 83,7 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.18 dapat disimpukan bahwa antara pemilihan anti nyamak dengan keluhan kesehatan diperoleh hasil pengguna anti nyamuk bakar sebanyak 3 orang 15,8, elektrik 3 orang 15,8, lotion 8 orang 25,0 dan semprot 8 orang 18,2.

4.6.1 Pemilihan Anti Nyamuk dengan Lama Mulai Menggunaka Responden

Adapun hubungan pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan lama mulai menggunakan responden dapat dilihat pada tabel 4.19 dibawah sebagai berikut: Tabel 4.19 Distribusi Responden Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang Berdasarkan Pemilihan Anti Nyamuk dengan Umur Tahun 2015 No Pemilihan Anti Nyamuk Lama Mulai Menggunakan Menggunakan Total Ya Tidak Jumlah Jumlah Jumlah 1 Bakar 10 ≥ 10 11 37 57,9 46,8 8 42 42,1 53,2 19 79 100,0 100,0 Total 48 49,0 50 51,0 98 100,0 Universitas Sumatera Utara Lanjutan Tabel 4.19 2 Elektrik 10 ≥ 10 11 37 57,9 46,8 8 42 42,1 53,2 19 79 100,0 100,0 Total 48 49,0 50 51,0 98 100,0 3 Lotion 10 ≥ 10 16 32 50,0 48,5 16 34 50,0 51,5 32 66 100,0 100,0 Total 48 49,0 50 51,0 98 100,0 4 Semprot 10 ≥ 10 16 32 36,4 59,3 28 22 63,6 40,7 49 49 100,0 100,0 Total 48 49,0 50 51,0 98 100,0 Berdasarkan tabel 4.19 dapat disimpulkan bahwa antara pemilihan anti nyamuk dengan lama mulai menggunakan anti nyamuk diperoleh hasil pada pengguna anti nyamuk bakar paling banyak mulai menggunaka lebih dari 10 tahun yaitu sebanyak 37 orang 46,8, pengguna anti nyamuk elektrik paling banyak mulai menggunakan lebih dari 10 tahun yaitu berjumlah sebanyak 37 orang 46,8, pengguna anti nyamuk lotion paling banyak mulai menggunakan lebih dari 45 tahun yaitu berjumlah sebanyak 32 orang 48,5 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak mulai menggunakan lebih dari 10 tahun yaitu berjumlah sebanyak 32 orang 59,3. Universitas Sumatera Utara 64

BAB V PEMBAHASAN

5.1 Karakteristik Responden Berdasarkan hasil penelitian ini diketahui bahwa karakteristik responden bervarasi mulai dari umur, tingkat pendidikan dan jumlah pendapatan. Semua respondennya adalah ibu rumah tangga yang menggunakan anti nyamuk di Kelurahan Asam Kumbang Kecamatan Medan Selayang tahun 2015.

5.1.1 Umur Responden

Dalam penelitian ini umur diklasifikasikan ke dalam dua kategori yaitu kurang dari 45 tahun dan lebih dari 45 tahun. Dari data yang di peroleh dapat diketahui bahwa dari 98 responden didapat hasil sebagian besar umur kurang dari 45 tahun yaitu sebanyak 55 orang 56,1. Berdasarkan hasil tabulasi silang dari pemilih anti nyamuk dengan umur diperoleh hasil bahwa pengguna anti nyamuk bakar lebih banyak pada umur lebih dari 45 tahun yaitu sebanyak 13 orang 30,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada umur kurang dari 45 tahun sebanyak 10 orang 18,2, pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak pada umur berumur lebih dari 45 tahun sebanyak 24 orang 43,6 dan pengguna anti nyamuk semprot lebih dari 45 tahun lebih banyak menggunakan yaitu sebanyak 25 orang 58,1. Ini menunjukan bahwa responden yang berumur kurang dari 45 tahun memilih penggunakan anti nyamuk yang menurut mereka lebih praktis dan aman penggunaanya di rumah yaitu lotion dan elektrik. Sedangkan pada pada usia lebih dari 45 tahun memilih semprot dan bakar karena sudah biasa dan lama Universitas Sumatera Utara menggunakannya. Semangkin bertambah umur seseorang maka bertambahlah pengalaman serta pengetahuan yang diperoleh. Pengalaman menggunakan anti nyamuk di rumah mempengaruhin tindakan untuk memilih jenis anti nyamuk yang dirasa lebih praktis dan aman. Pengalaman yang baik akan mempengaruhi tingkat pengetahuan seseorang sehingga akan cenderung berpikir dan bertanggungjawab dalam melakukan sesuatu. Menurut Zan Namora 2010 masa dewasa dimulai dari usia 21 tahun dimana secara harfiah, dewasa berarti tumbuh menjadi kekuatan dan ukuran sempurna. Masa dewasa merupakan masa dimana seseorang mampu menyelesaikan pertumbuhan dan menerima kedudukan yang sama dalam masyarakat atau orang dewasa lainnya. Hal ini sejalan dengan hasil penelitian Singgih dalam Puspita 2010 yang menyatakan semakin tua umur seseorang maka proses-proses perkembangan mentalnya bertambah baik, bertambahnya umur seseorang dapat berpengaruh pada pertambahan pengetahuan yang diperolehnya, akan tetapi pada umur tertentu, bertambahnya proses perkembangan mental ini tidak secepat seperti ketika berumur belasan tahun.

5.1.2 Tingkat Pendidikan

Dalam penelitian ini pendidikan diklasifikasikan ke dalam kategori yaitu tidak sekolahtamat SD, SMP, SMA dan DiplomaSarjana. Dari data yang di peroleh dapat diketahu bahwa dari 98 responden, tingkat pendidikan terbanyak adalah tamatan SMA sebanyak 55 orang 56,1. Tingkat tertinggi dari pendidikan adalah Diplomat atau Sarjana. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan tabulasi silang antara pemilihan anti nyamuk dengan tingkat pendidikan pada diperoleh hasil yaitu pada pemilih menggunakan anti nyamuk bakar lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 10 orang 18,2, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak pada tamatan SMA sebanyak 9 orang 16,4, pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada tamatan SMA sebanyak 16 orang 29,1 dan pengguna anti nyamuk semprot terbanyak pada tamatan SMA sebanyak 27 orang 49,1. Hal ini dikarenakan responden yang dipilih sebagian besar adalah mereka yang menyelesaikan pendidikan formal sampai SMA maka didapatlah hasil yang bervariasi di pemilihannya. Pendidikan berarti bimbingan yang diberikan seseorang kepada orang lain terhadap suatu hal agar mereka dapat memahami. Tidak dapat dipungkiri bahwa makin tinggi pendidikan seseorang semangkin mudah menerima informasi dan makin banyak pula pengetahuan yang dimilikinya. Sebaliknya, jika seseorang tingkat pendidikannya rendah, akan menghambat perkembangan sikap seseorang terhadap penerimaan informasi dan nilai-nilai baru yang diperkenalkan. Pendidikan dapat mempengaruhi tingkat pengetahuan dan tindakan responden dalam memilih penggunakan anti nyamuk di rumah yang menurut mereka lebih praktis menggunakannya dan aman bagi kesehatan dan serta mengetahui dengan penanggulanginya untuk menggurangi resiko keracunan, dimana diketahui anti nyamuk merupakan bahan kimia yang apa bila masuk ke tubuh manusia bisa mengakibatkan keluhan kesehatan. Semangkin tinggi tingkat pendidikan seseorang maka semangkin banyak ilmu yang di bahas dan dipelajarin sehingga bertambahannya pengetahuan yang diperolehnya. Selain itu, ketika Universitas Sumatera Utara semangkin bertambahnya tingkat pendidikan maka seseorang akan cenderung lebih berhati-hati dalam pemilihan. Menurut Robert M. Gagne yang dikutip oleh Sarwono 2004, tingkat pendidikan formal merupakan landasan seseorang dalam berbuat sesuatu, membuat lebih mengerti dan memahami sesuatu. Tingkat pendidikan formal juga memungkinkan perbedaan pengetahuan dan pengambilan keputusan. Pendidikan merupakan salah satu faktor yang penting karena melalui pendidikan dapat diperoleh pendidikan kesehatan. Pendidikan kesehatan adalah suatu penerapan konsep pendidikan dalam bidang kesehatan. Pendidikan kesehatan akan menghasilkan perubahan atau peningkatan pengetahuan masyarakat dalam jangka waktu yang pendek. Pengetahuan kesehatan akan berpengaruh kepada perilaku sebagai hasil jangka menengah dari pendidikan kesehatan. Selanjutnya perilaku kesehatan akan berpengaruh pada meningkatnya indikator kesehatan masyarakat sebagai keluaran outcome pendidikan kesehatan Notoatmodjo, 2007.

5.1.3 Pendapatan Responden

Menurut Surat Keputusan Gubernur Sumatera Utara Tahun 2014 Tentang Penetapan Upah Minimun Kabupaten UMK penghasilan adalah jumlah pendapatan suamiistri per bulan. UMK Medan yaitu sebesar Rp. 1.650.000,- bulan. Hasil penelitian menunjukkan bahwa dari kedua kategori pendapatan terdapat hasil yang sama banyak antara kurang dan lebih dari Rp 1.650.000,- bulan yaitu sebanyak 49 orang 50. Universitas Sumatera Utara Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pemilihan anti nyamuk dengan pendapatan diperoleh hasil yaitu pemilih menggunakan anti nyamuk bakar lebih banyak pada pendapatan kurang dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 11 orang 22,4, pengguna anti nyamuk elektrik lebih banyak yang menggunakan anti nyamuk pada pendapatan kurang dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 10 orang 20,4, pengguna anti nyamuk lotion lebih banyak yang menggunakan pada pendapatan lebih dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu sebanyak 14 orang 36,7 dan pengguna anti nyamuk semprot lebih banyak yaitu pada pendapatan kurang dari Rp. 1650.000,-bulan yaitu berjumlah sebanyak 23 orang 46,9. Ini menunjukan penghasilan mempengaruhi ketelitian masyarakat dalam memilih anti nyamuk, ini dikarenakan pada penghasilan lebih memilih menggunakan anti nyamuk jenis lotion yang tidak menghasilkan asap dan melembabkan kulit. Berdasarkan penelitian yang dilakukan oleh Sitepu 2010, masyarakat dengan pendapatan rendah relatif memilih jenis insektisida yang lebih murah dan mempunyai tingkat resiko kesehatan yang lebih tinggi. Hal ini dilihat dari hasil obsevasi di lapangan dimana mereka cenderung memilih menggunakan anti nyamuk bakar yang lebih murah harganya tetapi dimana bakar lebih lebih beresiko terhadap gangguan pernapasan. Hal ini sejalan dengan pendapatan Sarwono 2005 yang mengemukakan bahwa pendapatan yang tinggi nmemungkinkan seseorang untuk melaksanakan kegiatan atau kebutuhan lainnya lebih baik karena kecukupan dana yang mereka miliki. Sebaliknya mereka yang berpendapatan lebih rendah akan lebih mengutamakan kebutuhan pokoknya seperti keperluan bahan makanan. Penghasilan yang tinggi memungkinkan Universitas Sumatera Utara anggota keluarga untuk memperoleh yang lebih baik seperti kesehatan, pendidikan dan sebagainya. 5.2 Perilaku Responden 5.2.1 Pengetahuan Responden tentang Pemilihan Anti Nyamuk Berdasarkan penelitian tentang pengetahuan diperoleh hasil sebagian besar berpengetahuan baik yaitu sebanyak 77 orang 78,6. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pemilihan penggunaan anti nyamuk dengan pengetahuan responden diperoleh hasil pengguna anti nyamuk bakar lebih banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 17 orang 22,1, pengguna anti nyamuk elektrik paling banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 14 orang 18,2 , pengguna anti nyamuk lotion paling banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 26 orang 33,8 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak berpengetahuan baik yaitu sebanyak 34 orang 44,2. Hal ini menunjukan karena memiliki tingkat pengetahuan yang baiklah menyebabkan adanya pilihan-pilihan terhadap penggunaan anti nyamuk tertentu. Pengetahuan yang dimaksud dalam penelitian ini adalah segala sesuatu yang diketahui responden tentang pengertian anti nyamuk, penggunaanya, penanggulangannya, dampak terhadap lingkungan dan kesehatan masyarakat Dilihat dari aspek pendidikan, tingkat pendidikan responden terbanyak adalah tamatan SMA, yang kemungkinan responden memiliki pengetahuan yang baik terhadap pemilihan anti nyamuk. Pengetahuan tentang penggunaan anti nyamuk dalam penggusiran nyamuk dirumah tangga untuk membunuh ataupun mengusir nyamuk tidak terlepas dari informasi yang diterima oleh responden. Baik itu Universitas Sumatera Utara informasi yang didapat dari pendidikan formal, pengalaman sendiri atau orang lain, mau pun dari media informasi itu sendiri. Pengetahuan merupakan hasil dari tahu, dan ini terjadi setelah orang lain melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indra manusia, yakni indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa, dan raba. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan atau kognitif merupakan domain yang sangat penting dalam membentuk tindakan seseorang Notoatmodjo, 2007. Menurut Notoatmodjo 2007, Pengetahuan memiliki 6 tingkatan. Sesuai dengan tingkat pengetahuan yang diutarakan dalam penelitian ini pengetahuan yang baik adalah suatu kondisi dimana pengetahuan telah melalui 6 tingkatan yaitu tahu. Responden telah memiliki ingatan atau pengetahuan tentang pemilihan anti nyamuk dan hal-hal yang berhubungan dengan pemilihan anti nyamuk tersebut seperti manfaat, cara penggunaan, keluhan kesehatan dan dampak bagi lingkungan. Tingkatan berikutnya adalah sudah memahami responden telah memahami tentang kenapa harus menggunakan anti nyamuk, aplikasi responden sudah dapat menginterpretasikan atau mengaplikasikan yang diketahuinya tersebut dalam kehidupannya, analisis kemampuan responden untuk menghubungkan apa yang diketahuinya tentang pemilihan anti nyamuk, sintesis kemampuan responden untuk menghubungkan faktor-faktor yang mempengaruhi pemilihan anti nyamuk, evaluasi kemampuan responden untuk menilai ada atau tidaknya memilih anti nyamuk tersebut. Universitas Sumatera Utara Pengetahuan masyarakat akan penggunaan anti nyamuk sudah cukup baik sehingga perlu diketahui penggunakan anti nyamuk dengan terus menerus atau tidak. Sebab penggunaan anti nyamuk yang terus menerus dapat mengakibatkan pencemaran udara di dalam ruangan karena akumulasi bahan aktif. Bila tinggi penggunaan anti nyamuk maka akan berpengaruh pada lingkungan dan kesehatan Kusumawati,2006. Menurut Rogers 1983 pengetahuan terjadi ketika seorang individu atau unit lain yang membuat keputusan dipengaruhi oleh keberadaan inovasi dan keuntungan beberapa pemahaman tentang bagaimana fungsinya. Pendapat ini diperkuat oleh Notoatmodjo 2003 yang menyebutkan bahwa pengetahuan yang dimiliki seseorang sangat tergantung kepada informasi yang diterimanya. Faktor internal dan eksternal individu menjadi perhatian berpengetahuan tidak baik memilih menggunakan anti nyamuk semprot karena kepraktisan menggunakannya penuh dalam mengetahui dan memahami mengapa seorang individu melakukan perilaku tertentu.

5.2.2 Sikap Responden

Berdasarkan hasil yang diperoleh dari 98 orang yang dijadikan responden diketahui bahwa sebagian besar responden bersikap baik yaitu sebanyak 78 responden 79,6. Berdasarkan hasil tabulasi silang antara pemilihan anti nyamuk dengan sikap responden diperoleh hasil penggunaan anti nyamuk bakar lebih banyak bersikap baik yaitu sebanyak 17 orang 22,1, pengguna anti nyamuk elektrik paling banyak bersikap baik yaitu sebanyak 14 orang 18,2 , pengguna anti nyamuk lotion paling banyak pada bersikap baik yaitu 24 orang Universitas Sumatera Utara 30,8 dan pengguna anti nyamuk semprot paling banyak bersikap baik yaitu sebanyak 37 orang 47,4. Sikap baik artinya responden setuju untuk menggunakan anti nyamuk dengan penggunaan dibakar, elektrik, lotion dan semprot. Berdasarkan Sikap dalam penelitian ini adalah kecenderungan responden untuk memberikan respons baik secara positif maupun negatif terhadap penggunaan anti nyamuk. Ini menunjukan bahwa penggunaan anti nyamuk sebagai pengganti pelembab kulit masyarakat lebih Sikap yang baik dari masyarakat tentang pemilihan anti nyamuk keluarga mungkin disebabkan karena masyarakat memiliki tingkat pengetahuan yang baik mengenai pemilihan anti nyamuk. Menurut Notoatmodjo 2007, Sikap merupakan reaksi atau respon yang masih tertutup dari seseorang terhadap suatu stimulus atau objek. Sikap secara nyata menunjukkan konotasi adanya kesesuaian reaksi terhadap stimulus tertentu yang dalam kehidupan sehari-hari merupakan reaksi yang bersifat emosional terhadap stimulus sosial. Newcom, salah seorang ahli psikologi sosial, menyatakan bahwa sikap itu merupakan kesiapan atau kesediaan untuk bertindak, dan bukan merupakan pelaksanaan motif tertentu. Sikap belum merupakan suatu tindakan atau aktivitas, akan tetapi merupakan predisposisi tindakan dari suatu prilaku. Sikap itu masih merupakan reaksi tertutup, bukan merupakan reaksi terbuka atau tingkah laku yang terbuka. Sikap merupakan kesiapan untuk bereaksi terhadap objek di lingkungan tertentu sebagai suatu penghayatan terhadap objek. Universitas Sumatera Utara

5.3 Pemilihan Anti Nyamuk

Pemilihan anti nyamuk dalam penelitian ini yaitu penggunaan anti nyamuk dengan jenis bakar, elektrik, lotion dan semprot. Dari hasil penelitian pada 98 responden terdapat hasil 114 pilihan jenis anti nyamuk. Ini menunjukan bahwa pada satu keluarga memilih menggunakan lebih dari satu jenis anti nyamuk. Berdasarkan penelitian ini diperoleh hasil sebanyak 19 orang 19,4, elektrik sebanyak 19 orang 19,4, lotion sebanyak 32 orang 32,6 dan semprot sebanyak 44 orang 44,9. Pemakaian anti nyamuk jenis semprot paling banyak di gunakan dengan alasan lebih praktis, daya bunuh langsung terlihat serta memiliki wangi yang menjadi tambahan kepuasan bagi masyarakat. Berdasarkan tata cara penggunaan anti nyamuk yang baik yaitu disarankan untuk mencuci tangan setelah memegang anti nyamuk. Pengetahuan responden tentang mencuci tanggan cukup baik karena dari 98 responden yang ditanya umumnya yaitu sebanyak 89 orang 90,8 sudah memahamin dan mau mencuci tangannya sehingga kemungkinan untuk racun masuk dari mulut berkurang. Berdasarkan dari jenis anti nyamuk yang membunuh atau mengusir nyamuk dari udara seperti bakar, elektrik dan semprot perlu di perhatikan sirkulasi udara ruangan agar kemungkinan menetap bahan aktif di ruangan sehingga dapat terhirup kemudian masuk ke tubuh berkurang, dari hasil penelitian diketahui bahwa umumnya yaitu sebanyak 67 orang 88,2 memiliki sirkulasi udara ruangan yang baik dan menggunakan berlawanan dengan arah angin perlu di perhatikan ketika menggunakan agar penggunaan anti nyamuk menjadi lebih efektif sebab bahan aktif akan bergerak sesuai arah angin dari hasil penelitian Universitas Sumatera Utara sebagian besar yaitu sebanyak 67 orang 64,4 menggunakan berlawanan dengan arah angin ruangan . Berdasarkan hasil penelitian terhadap 19 responden yang menggunakan anti nyamuk bakar terdapat umumnya yaitu sebanyak 7 orang 89,5 yang masih menyalakan anti nyamuknya ketika tidur dan umumnya yaitu sebanyak 18 orang 90,5 meletakkan anti nyamuk kurang dari 1,5 meter. Dapat disimpukan pengguna anti nyamuk bakar kurang memahami penggunaan anti nyamuk dengan baik karena penggunaan anti nyamuk ini diharapkan 6-8 jam sebelum tidur, bagi pengguna anti nyamuk bakar yang ketika tidur digunakan akan lebih baik berlawanan dengan arah angin ketika menggunakan dengan jarak dijauhkan sejauh 1,5 meter dari tempat kita tidur atau beristirahat. Berdasarkan hasil penelitian dari 19 responden penggunaan anti nyamuk elektrik umumnya yaitu sebanyak 18 orang 94,7 masih mencolokkan anti nyamuk elektrik ke listrik saat tidur. Penggunaan anti nyamuk elektrik tidak dianjurkan sepanjang malam karena cara kerjanya sama seperti anti nyamuk ini sama dengan anti nyamuk bakar tetapi asap yang dihasilkan tidak terlihat pada elektrik. Ini artinya penggunaan anti nyamuk elektrik kurang mengerti dengan cara penggunaan anti nyamuk yang semestinya. Berdasarkan hasil penelitin dari 44 responden penggunaan anti nyamuk semprot umumnya yaitu sebanyak 43 orang 97,7 kurang dari 2 jam meninggalkan ruangan setelah menyemprotkan ruangan pada daerah yang disemprotkan sebagian besar yaitu sebanyak 34 orang 77,3 yang Universitas Sumatera Utara menyemprotkan kearah dinding, gorden dan langit-langit sedangkan sebagian besar yaitu sebanyak 26 orang 59,1 menggunakan anti nyamuk kurang dari 3 kali seminggu. Penggunaan anti nyamuk tidak dianjurkan setiap hari penggunaan karena 2-3 hari masih efektif. Pengguna anti nyamuk ini baik apabila 2-3 jam ruangan ditinggalkan lalu bisa dimasukkin kembali, akan lebih baik penggunaan kawat nyamuk di jendela sehingga nyamuk tidak masuk setelah selesai disemprot. Pada saat menyemprot sebaiknya menggunakan masker supaya cairan yang disemprotkan tidak langsung terisap dan penyemprotan yang lebih baik hanya pada arah dinding dan gorden saja tanpa ke arah langit-langit atau udara agar racun tidak menempel pada tempat yang tidak diinginkan seperti tempat tidur dan mencemarin makanan. Berdasarkan hasil penelitian tentang penyimpanan anti nyamuk seluruhnya yaitu sebanyak 98 orang 100 menyimpan harus jauh dari jangkauan anak-anak. Ini sesuai dengan label di semua anti nyamuk sebagai hal yang mesti diperhatikan orang tua. Menurut Daryanto 2012, pemilihan anti nyamuk adalah keputusan yang diambil responden sehingga mau membeli. Responden telah memiliki keinginan tentang pemilihan anti nyamuk berikutnya adalah kebutuhan apakah responden menggunakan anti nyamuk sesuai kebutuhan, pencarian informasi responden sudah tahu anti nyamuk baik itu langsung ataupun tidak langsung seperti penyuluhan atau dari media televisi, penilaian alternatif anti nyamuk digunakan sebagai cara cepat menbunuh nyamuk, keputusan memilih responden telah memiliki pengetahuan penggunaanya dan prilaku pasca memilih ataupun Universitas Sumatera Utara membeli berdasarkan kepuasan responden sehingga bila puas akan membelinnya lagi.

5.4 Keluhan Kesehatan