Anti Nyamuk TINJAUAN PUSTAKA

– Bentuk cair seperti Solution larutan, Suspention suspensi, Emultion emulsi dan Vapors uap – Bentuk gas

2.4 Anti Nyamuk

Anti nyamuk merupakan nama pasar untuk insektisada yang digunakan di rumah tangga untuk melindungi diri serta keluarga dari serangga khususnya nyamuk dengan menggunakan bahan kimia yang bersifat mematikan, mengusir ataupun menimbulkan daya tarik. bahan kimia yang menimbulkan daya tarik, dimaksudkan untuk mengumpulkan binatang tersebut pada suatu tempat untuk kemudian dimusnahkan. Sarang nyamuk umumnya tidak berada dalam lingkungan daerah tempat tinggal, sehingga jika digunakan bahan kimia pada sarang tersebut tidak akan menimbulkan masalah keracunan pada manusia. Tetapi dikarena penggunaan anti nyamuk biasanya di dalam rumah maka bisa mengakibatkan keluhan kesehatan pada manusia yang tinggal di dalam. 2.5 Bahan Aktif Anti Nyamuk Menurut Instisari 2007 bahan aktif anti nyamuk berasal dari pyrethroid yang dikelompokkan pada racun insektisida kelas menengah. 1. Allethrin Allethrin adalah salah satu bahan aktif pada anti nyamuk elektrik yang memiliki rumus molekul C19H26O3 dan memiliki 8 stereoisomer. Allethrin yang masuk ke tubuh secara inhalasi, kemudian menetap dalam waktu lama pada paru - paru sehinggan menyebabkan gangguan dan menyebabkan hati tidak mampu melakukan detoksifikasi secara sempurna. Penyebabkan munculnya metabolit Universitas Sumatera Utara sekunder yang bertindak sebagai radikal bebas. Selanjutnya radikal bebas akan ikut peredaran darah menuju ke seluruh tubuh termasuk testis Christijanti, dkk, 2010 . 2. Dichlorvos Dichlorvos yang merupakan zat turunan chlorine, yang memilik daya karja membunuh serangan dan nyamuk yang berada di rumah yang digunakan pada anti nyamuk semprot. Menurut Organisasi Kesehatan Dunia WHO dichlorvos dilarang penggunaannya karena mengeluarkan bahan kimia berbahaya dan menduduki peringkat kesatu sebagai produk paling berbahaya sejak puluhan tahun lalu. Menurut Yayasan Lembaga Konsumsi Indonesia YLKI jika terkena paparan zat ini dalam jangka panjang, menyebabkan kerusakan syaraf, mengganggu pernafasan, jantung, sistem reproduksi dan memicu kanker. Bahan kimia ini membutuhkan waktu lama terurai di udara, air dan di tanah Fitroh, 2010 3. Propoxur Propoxur adalah senyawa karbamat yang telah dilarang penggunaannya karena daya racunnya tinggi. Jika terhirup maupun terserap bahan ini dapat mengkaburkan penglihatan, keringat berlebihan, pusing dan badan lemas. Mekanisme aksi Propoxur berupa penghambatan enzim acetyl cholinesterase. Enzim ini normalnya bertanggung jawab untuk destruksi dari asetilkolin neurotransmitter. Dalam jangka panjang, orang yang terpapar zat ini akan menurun aktivitas enzim untuk saraf transmisi dan berpengaruh buruk pada hati Universitas Sumatera Utara dan sistem reproduksi. Karbamat ini akan menghasilkan kontraksi otot spontan pada serangga yang diikuti oleh kelumpuhanparalisis Yulianti,2010. 4. Pyrethroid Menurut WHO pyrethroid dikelompokkan dalam racun kelas menengah. Mengakibatkan iritasi pada mata maupun kulit yang sensitif, dan menyebabkan penyakit asma. Pada anti nyamuk pyrethroid yang digunakan berupa d-allethrin, transflutrin, bioallethrin, pralethrin, d-phenothrin, cyphenothrin, atau esbiothrin. Sedangkan pada anti nyamuk jenis lotion, zat aktif yang tercantum pada label adalah DEET Diethyltoluamid. DEET mengakibatkan iritasi kulit, bahaya bagi kulit yang luka dan selaput lendir tubuh Fitroh, 2010. 5. Transflutrin Transflutrin adalah salah satu bahan anti nyamuk elektrik yang relatif aman hingga saat ini. Transfultrin bila dipakai selama empat jam bisa menurunkan kadar eritrosit atau sel darah merah, yang berakibat orang tersebut akan menderita anemia. Transfluthrin merupakan salah satu insektisida Pirethroid yang cepat bertindak dengan persistensi rendah dengan efek yang sangat spesifik pada sel syaraf serangga, sehingga hanya jumlah yang sangat kecil dibutuhkan untuk menghasilkan efek yang diperlukan Hidayanti, 2012.

2.6 Jenis Anti Nyamuk