29
BAB 4 HASIL DAN PEMBAHASAN
4.1. Karakteristik Ekstrak
Tabel 4.1 Data karakteristik ektrak herba Ocimum americanum L Karakteristik
Hasil Karakteristik a. Identitas :
- Nama ekstrak - Nama latin tanaman
- Bagian tanaman yang digunakan
- Nama Indonesia - Ekstrak etil asetat herba kemangi
- Ocimum americanum Linn - Herba
- Kemangi b. Organoleptik :
- Bentuk - Warna
- Bau - Kental
- Hijau kecoklatan - Menyengat Aromatis
4.2 Hasil Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Etil Asetat secara Kualitatif Menggunakan KLT
Metode yang digunakan untuk mengetahui adanya senyawa antioksidan dalam ekstrak etil asetat herba kemangi Ocimum americanum Linn adalah
metode DPPH dengan alasan bahwa metode ini memiliki kelebihan yaitu analisisnya mudah, cepat, dan efisien serta memungkinkan mengetahui adanya
senyawa yang bersifat sebagai antioksidan yang dapat dilihat secara visual. Hasil uji akivitas antioksidan ekstrak etil asetat secara kualitatif menggunakan KLT
dapat dilihat pada gambar dibawah ini.
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
Dari hasil uji aktivitas antioksidan, ekstrak etil asetat menunjukkan adanya aktivitas antioksidan. Hal ini diketahui dengan melihat bercak setelah disemprot
dengan DPPH, dimana bercak yang dihasilkan berwarna kuning dengan latar belakang ungu yang diduga menunjukkan adanya senyawa yang aktif sebagai
antioksidan. Prinsip pengujian antioksidan adalah reaksi penangkapan hidrogen dari
antioksidan oleh radikal bebas DPPH warna ungu dan diubah menjadi 1,1- difenil-2-pikrilhidrazin warna kuning Hanani et al., 2005.
4.3 Hasil Isolasi Senyawa Aktif Antioksidan dengan Kromatografi Kolom
Isolasi ekstrak etil asetat dilakukan dengan menggunakan kromatografi kolom. Kolm kromatografi yang sudah dimasukkan ekstrak etil asetat, kemudian
dialiri dengan fase gerak n-heksan 100 dan hasilnya ditampung dengan menggunakan vial yang sebelumnya sudah ditimbang dan diberi label. Setelah
fase gerak n-heksan 100 habis diturunkan, lalu dilanjutkan dengan gradien n- heksan:etil asetat 9:1, 8:2, 7:3, 6:4, 5:5 dan dilanjutkan lagi dengan gradien etil
asetat:n-heksan 4:6, 3:7, 2:8, 1:9 dan etil asetat 100. Semua hasil kolom ditampung dengan vial yang sebelumnya ditimbang dan diberi label. Dari hasil
kromatografi kolom I, diperoleh fraksi sebanyak 137 vial. Setiap fraksi yang Sebelum di semprot
DPPH 0,04 Gambar 4.1 Hasil uji kualitatif antioksidan ekstrak etil asetat
sebelum dan sesudah disemprot dengan DPPH 0,04. Fase gerak yang digunakan n-heksan : etil
asetat 65:35 Sesudah di semprot
DPPH 0,04
UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
diperoleh, dilakukan kromatografi lapis tipis KLT dan dilihat pola bercak yang dihasilkan dibawah lampu UV dengan panjang gelombang 254 nm dan 366 nm.
Hasil KLT dilakukan uji aktivitas antioksidan dan disemprot dengan penampak bercak DPPH 0,04.
Fraksi yang memperlihatkan pola bercak yang sama digabungkan dalam satu vial yang selanjutnya akan dilakukan fraksinasi kembali untuk melakukan
pemisahan lebih lanjut. Dari 137 fraksi, diperoleh 20 fraksi gabungan antara lain F I merupakan hasil fraksi No.1-4, F II merupakan gabungan dari fraksi No. 5-11, F
III merupakan gabungan dari fraksi No.12-22, F IV merupakan gabungan dari fraksi No.23-32, F V merupakan gabungan dari fraksi No.33-37, F VI merupakan
gabungan dari fraksi No.38-39, F VII merupakan gabungan dari fraksi No.40-43, F VIII merupakan gabungan dari fraksi No.44-48, F IX merupakan gabungan dari
fraksi No. 49-51, F X merupakan gabungan dari fraksi No.52-57, XI merupakan gabung dari fraksi No.58-62, F XII merupakan gabungan dari fraksi No.63-66, F
XIII merupakan gabungan dari fraksi No. 67-77, F XIV merupakan gabungan dari fraksi 78-81, F XV merupakan gabungan dari fraksi No. 82-93, F XVI merupakan
gabungan dari fraksi No. 94-98, F XVII merupakan gabungan dari fraksi No. 99- 106, F XVIII merupakan gabungan dari fraksi No. 107-115, F XIX merupakan
gabungan dari fraksi No. 116-120, F XX merupakan gabungan dari fraksi No. 121-137. Dari semua fraksi gabungan dilakukan uji antioksidan dengan cara
disemprot dengan penampak bercak DPPH 0,04. Dari 20 fraksi gabungan, terdapat 2 fraksi yaitu F.V dan F.VI yang berisikan kristal dan memiliki aktivitas
antioksidan. Dimana F.V merupakan gabungan dari fraksi no. 33-37 seberat 0,5 gram dan F.VI merupakan gabungan dari fraksi no. 38-39. Dan yang dikolom
lanjut adalah fraksi F.V. Fraksi F.V sebanyak 0,5 gram dilakukan fraksinasi kembali untuk
memperoleh senyawa yang lebih murni. Pada kromatografi kolom II, kolom yang digunakan memiliki ukuran tinggi 30 cm dan diameter 1,5 cm, dan silika gel yang
digunakan sebanyak 15 gram. Fase gerak yang digunakan adalah n-heksan dan etil asetat dengan perbandingan 9,5:0,5.
Dari hasil kromatografi kolom II diperoleh fraksi sebanyak 54 vial. Setiap fraksi yang diperoleh, dilakukan kromatografi lapis tipis KLT dan dilihat pola