Spektroskopi FTIR Fourier Transform Infra Red

UIN Syarif Hidayatullah Jakarta salah satu bentuk senyawa oksigen reaktif. Senyawa ini terbentuk di dalam tubuh, dipicu oleh bermacam-macam faktor. Radikal bebas bisa terbentuk, misalnya ketika komponen makanan diubah menjadi bentuk energi melalui proses metabolisme. Pada proses metabolisme ini, sering terjadi kebocoran elektron dan mudah terbentuknya bukan radikal bebas tetapi mudah berubah menjadi radikal bebas. Misalnya hidrogen peroksida Winarsi, 2007. Radikal bebas dalam tubuh pada dasarnya berperan dalam pemeliharaan kesehatan karena sifatnya yang reaktif untuk mengikat atau bereaksi dengan molekul asing yang masuk ke dalam tubuh. Ketidak seimbangan antara radikal bebas dengan antioksidan dalam tubuh dapat menyebabkan terganggunya sistem metabolisme, hal ini diakibatkan karena sifat radikal bebas yang dapat menyerang lipid, DNA deoxyribo necleic acid, dan protein komponen sel dan jaringan. Radikal bebas merupakan Reactive Oxygen Species ROS yang akan menyerang molekul lain disekitarnya sehingga menyebabkan reaksi berantai terjadi dan menghasilkan radikal bebas yang beragam, seperti anion superoksida O 2 dan hidrogen peroksida H 2 O 2 yang sudah jelas sebelumnya, hidroksi bebas OH, asam hipoklorous HOCl dan peroksinitrat ONOO Vimala et al., 2003. 2.9 Uji Aktivitas Antioksidan 2.9.1 Metode DPPH DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar dan sering digunakan untuk mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam Blois, 1958. Radikal bebas yang biasa digunakan sebagai model dalam mengukur daya penangkapan radikal bebas adalah DPPH yang merupakan senyawa radikal bebas yang stabil sehingga apabila digunakan sebagai pereaksi dalam uji penangkapan radikal bebas cukup dilarutkan. Jika disimpan dalam keadaan kering dengan kondisi penyimpanan yang baik akan stabil selama bertahun-tahun Amelia, 2011. DPPH merupakan senyawa radikal bebas yang stabil dan apabila digunakan sebagai pereaksi cukup dilarutkan. Senyawa ini jika disimpan dalam keadaan kering dan kondisi penyimpanan yang baik akan stabil selama bertahun-tahun Winarsi, 2007. UIN Syarif Hidayatullah Jakarta DPPH menerima elektron atau radikal hidrogen akan membentuk molekul diamagnetik yang stabil Blois, 1958. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH. Jika semua elektron pada radikal bebas menjadi berpasangan, maka warna larutan berubah dari ungu tua menjadi kuning terang dan absorbansi diukur pada panjang gelombang 517 nm. Perubahan ini dapat diukur secara stoikiometri sesuai dengan jumlah elektron atau atom hidrogen yang ditangkap oleh molekul DPPH akibat adanya zat antioksidan Gurav, 2007. Perubahan warna ungu DPPH menjadi warna ungu kemerahan dimanfaatkan untuk mengetahui aktivitas senyawa antioksidan. Uji aktivitas antioksidan dengan menggunakan metode DPPH menggunakan 1,1-difenil-2- pikrihidrazil sebagai radikal bebas. Prinsipnya adalah reaksi penangkapan hidrogen dari senyawa antioksidan, menjadi troloks, yang mengubahnya menjadi 1,1-difenil-2-pikrihidrazin Ohtani et al., 2000. aktivitas penghambatan = Keterangan : A merupakan absorban DPPH dan A 1 merupakan absorban dari sampel. Gambar 2.2 Mekanisme DPPH Akseptor Sumber : Yuhernita dan Juniarti, 2011

2.9.2 Mekanisme Kerja Antioksidan dengan Metode DPPH

1,1-difenil-2-pikrihidrazil DPPH merupakan radikal bebas yang stabil pada suhu kamar, berbentuk kristal berwarna ungu dan sering digunakan untuk UIN Syarif Hidayatullah Jakarta mengevaluasi aktivitas antioksidan beberapa senyawa atau ekstrak bahan alam Simajuntak, Parwati, Lenny, Tamat, Murwani, 2004; Desmiaty, R.,R., 2008. Radikal bebas DPPH akan ditangkap oleh senyawa antioksidan melalui reaksi penangkapan atom hidrogen dari senyawa antioksidan oleh radikal bebas untuk mendapatkan pasangan elektron dan mengubahnya menjadi difenil pikril hidrazin DPPH-H. Radikal ini mempunyai kereaktifan rendah, sehingga dapat mengurangi radikal bebas yang bersifat toksik Simajuntak, Parwati, Lenny, Tamat, Murwani, 2004; Cholisoh Utami, 2009. DPPH menerima elektron atau radikal hidrogen akan membentuk molekul diamagnetik yang stabil. Interaksi antioksidan dengan DPPH baik secara transfer elektron atau radikal hidrogen ada DPPH, akan menetralkan karakter radikal bebas dari DPPH Simanjuntak, Parwati, Lenny, Taman, Murwani, 2004; Cholisoh Utami, 2009.

2.9.3 Metode Reducing Power

Metode Reducing Power merupakan metode yang digunakan untuk mengukur kekuatan reduksi suatu sampel. Metode ini dilakukan berdasarkan kemampuan suatu senyawa dalam mereduksi Fe 3+ menjadi Fe 2+ . Antioksidan dalam sampel akan mereduksi Fe 3+ menjadi Fe 2+ dengan memberikan sebuah elektron. Jumlah kompleks Fe 2+ dapat diketahui dengan mengukur formasi Perl’s Prussian blue pada panjang gelombang 700 nm. Meningkatnya absorban pada 700 nm menjadi indikasi meningkatnya kemampuan mereduksi dari antioksidan Ebrahimzadeh dkk, 2008. Metode ini dapat dilakukan dengan mencampurkan 1 mL larutan larutan sampel dengan 2,5 mL PBS 0,2 M pH 6,6 dan 2,5 mL larutan [K 2 FeCN 6 ] 1. Campuran tersebut diinkubasi pada suhu 50 o C selama 20 menit. Ditambahkan 2,5 mL larutan CCl 3 COOH 10 dan disentrufuge selama 10 menit. Dipipet masing- masing sebanyak 2,5 mL lapisan atas larutan untuk setiap konsentrasi dan dicampurkan dengan air suling sebanyak 2,5 mL dan 0,5 mL larutan FeCl 3 0,1. Didiamkan selama 10 menit. Diukur absorbansinya pada panjang gelombang maksimum 700 nm Kosanic dan Rankovic, 2011.

Dokumen yang terkait

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

2 24 100

Uji Aktivitas Ekstrak Air Herba Kemangi (Ocimum Americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenesis Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

4 13 96

Uji Aktivitas Antibiofilm in Vitro Minyak Atsiri Herba Kemangi Terhadap Bakteri Escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

1 23 110

Uji Aktivitas Antioksidan Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn) dengan Metode DPPH (2,2- Difenil-1-Pikrilhidrazil).

11 52 78

Karakterisasi Simplisia dan Standardisasi ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

12 85 98

Uji Aktivitas Antimikroba Ekstrak Herba Kemangi (Ocimum americanum L) terhadap Staphylococcus aureus dan Candida albicans

8 47 73

Uji aktivitas antibiofilm in vitro minyak atsiri herba kemangi terhadap bakteri escherichia coli, Pseudomonas aeruginosa, dan Staphylococcus aureus

6 16 110

Uji Aktivitas Ekstrak Etanol 70% Herba Kemangi (Ocimum americanum L.) terhadap Kualitas Sperma Dan Densitas Sel Spermatogenik Tikus Sprague-Dawley Jantan secara In Vivo

1 12 100

Pengaruh Konsentrasi Tween 80 terhadap Stabilitas Fisik Obat Kumur Minyak Atsiri Herba Kemangi (Ocimum americanum L.)

10 81 76

Uji Efek Antiinflamasi Ekstrak Etanol Herba Kemangi (Ocimum americanum Linn.) Terhadap Udem Pada Telapak Kaki Tikus Putih Jantan yang Diinduksi Karagenan

7 64 91