UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
2.9.4 Metode Linoleat-Tiosianat
Dalam metode linoleat-tiosianat ini, sebagai sumber radikal adalah asam linoleat yang merupakan asam lemak tidak jenuh. Radikal merupakan senyawa
oksidator. Radikal ini akan mengoksidasi ion fero dari feroklorida menjadi ion feri yang dengan adanya ion tiosianat akan menghasilkan kompleks feri-tiosianat
yang berwarna merah dan dapat diukur intensitasnya pada panjang gelombang 490 nm Rohman dan Riyanto, 2005.
2.8.5. Metode Aktivitas Penghambat Radikal Nitrat Oksida
Oksida nitrat karena memiliki elektron yang tidak berpasangan, maka diklasifikasikan sebagai radikal bebas dan menunjukkan reaktivitas yang penting
dengan jenis tertentu dari protein dan radikal bebas lainnya. Penghambatan secara in-vitro dari radikal nitrat oksida juga diukur sebagai aktivitas antioksidan.
Metode ini didasarkan pada inhibisi dari pembentukan radikal nitrat oksida yang dihasilkan dari natrium nitropusid dalam dapar garam dan diukur dengan pereaksi
Griess. Dengan adanya penghambat, absorbansi dari kromofor diukur pada panjang gelombang 546 nm. Aktivitas ini menunjukkan sebagai reduksi dari nitrat
oksida Shivaprasad dkk, 2005.
2.9.6 Metode Aktivitas Penghambat Radikal Hidroksil
Kapasitas penghambat radikal hidroksil ekstrak secara langsung berhubungan dengan aktivitas antioksidan. Metode ini melibatkan pembentukan
secara in-vitro dari radikal menggunakan Fe
3+
askorbatEDTAH
2
O
2
dengan menggunakan reaksi Fenton. Penghambatan radikal hidroksil ini dengan adanya
antioksidan diukur. Dalam salah satu metode radikal hidroksil yang terbentuk secara oksidasi dibuat untuk bereaksi dengan DMSO dimethyl sulphoxide untuk
menghasilkan formaldehid. Formaldehid yang terbentuk menghasilkan warna kuning yang intens dengan reagen Nash ammonium asetat 2M dengan asam
asetat 0,05 M dan aseton asetil 0,02 M dalam aquadest. Intensitas warna kuning yang terbentuk diukur pada 412 nm dengan spektrofotometri terhadap blanko
negatif. Aktifitas ini dinyatakan sebagai penghambatan radikal hidroksil Shivaprasad dkk, 2005.
24
BAB 3 METODE PENELITIAN
3.1 Tempat dan waktu
Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Penelitian 1, Laboratorium Analisis Obat dan Pangan Halal, dan Laboratorium Kimia Obat Program Studi
Farmasi, Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan, Universitas Islam Negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. Waktu penelitian ini berlangsung selama 6 bulan,
yaitu pada bulan Maret 2013- Agustus 2013.
3.2 Alat dan bahan
3.2.1 Alat
Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah gelas ukur, beker gelas, corong, seperangkat alat kromatografi kolom, Jasco FTIR-6100, NMR
JEOL JNM EX-400 FTNMR, Spektrofometri UV Hitachi Type U2910, Kromatografi lapis tipis, cawan penguap, hot plate Wiggen Hauser, tanur, vial,
pipet tetes, mikro pipet, alat semprot, label, batang pengaduk, spatula, tabung reaksi, pipa kapiler, camber KLT, timbangan dan alat-alat gelas lainnya.
3.2.1 Bahan Uji
Sampel yang digunakan adalah ekstrak etil asetat herba kemangi Ocimum americanum Linn seberat 364 gram beserta wadahnya yang diperoleh dari
Laboratorium Penelitian 1 Program Studi Farmasi Fakultas Kedokteran dan Ilmu Kesehatan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3.2.3 Bahan kimia
Bahan kimia yang digunakan dalam penelitian ini antara lain, n-heksan, metanol, etanol, etil asetat, aquades, metanol grade HPLC, DPPH, kapas,
aquadest, silika gel 60 0,063-0,200 MM for CC, lempeng KLT Silica gel 60 F254 Aluminium sheets 20x20 cm.