seseorang yang belajar dengan tujuan agar menjadi juara kelas atau lulus ujian, setelah menjadi juara kelas dan lulus ujian minat belajarnya menjadi
turun.
17
c. Berdasarkan cara mengungkapkan minat dapat dibedakan menjadi empat yaitu: ekspresed interest, manifest interest, tested interest, inventoriet interest.
1 Ekspresed Interest
Ekspresed interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara meminta kepada subyek untuk menyatakan atau menuliskan kegiatan-kegiatan baik
yang berupa tugas maupun bukan tugas yang disenangi dan paling tidak disenangi. Dari jawabannya dapat diketahui minatnya.
2 Manifest Interest
Manifest interest adalah minat yang diungkapkan dengan cara
mengobservasi atau melakukan pengamatan secara langsung terhadap aktivitas-aktivitas yang dilakukan subyek atau dengan mengetahui hobinya.
3 Testet Interest
Testet interest adalah minat yang diungkapkan cara menyimpulkan dari hasil jawaban tes obyektif yang diberikan, nilai-nilai tinggi pada suatu objek atau
masalah biasanya menunjukkan minat yang tinggi pula terhadap hal tersebut. 4
Inventariot Interest Inventariot interest adalah minat yang diungkapkan dengan menggunakan
alat-alat yang sudah distandarisasikan, dimana biasanya berisi pertanyaan- pertanyaan yang ditujukan kepada subjek apakah ia senang atau tidak senang
terhadap sejumlah aktivitas atau suatu onjek yang ditanyakan.
18
1. Fungsi Minat Dalam Belajar
Setelah memahami pengertian-pengertian yang di uaraikan diatas tentunya minat itu sendiri mempunyai fungsi tersendiri. “minat dikatakan sebagai salah satu
faktor penting yang ikut menentukan berhasil dan gagalnya belajar siswa.”
19
Minatpun dikatakan sebagai subjek kejiwaan karena ia sangatlah pribadi dan
17
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, JAkarta : Pre Nada Media, 2004, Cet 1 h. 266-267
18
Abdul Rahman Shaleh dan Muhbib Abdul Wahab, Psikologi Suatu Pengantar Dalam Perspektif Islam, JAkarta : Pre Nada Media, 2004, Cet 1 h. 267-268
19
Sumardi Suryabrata, psikologi pendidikan, Jakarta: Raja Grafindo persada, 2002, Cet. 11, h 121.
berkembang sejak masa kanak-kanak. Pada semua usia minat memainkan peranan penting dalam kehidupan seseorang, dan mempunyai dampak yang besar atau
perilaku atau sikap. Hal ini terutama selama masa kanak-kanak, karena setiap aktifitas anak ditentukan minat yang berkembang selama pertumbuhan
Minat berhubungan erat dengan sikap kebutuhan seseorang, dan mempunyai fungsi yang dikemukakan oleh Elizabeth B Hurlock, yaitu:
a. Sumber motivasi yang kuat untuk belajar Anak yang berminat terhadap sebuah kegiatan baik permainan ataupun
pekerjaan akan berusaha lebih keras untuk belajar dibandingkan anak yang kurang berminat.
b. Minat mempengaruhi bentuk intensitas aspirasi anak Ketika anak mulai berpikir tentang pekerjaan mereka dimasa mendatang,
misalnya mereka menentukan apa yang akan mereka lakukan saat mereka dewasa, semakin yakin mereka mengenai pekerjaan yang diidamkan semakin besar minat
mereka terhadap kegiatan mereka di kelas yang mendukung tercapainya aspirasi itu.
c. Menambah kegairahan pada setiap kegiatan yang ditekuni Seseorang anak berminat terhadap sesuatu pekerjaan atau kegiatan,
pengalaman mereka lebih menyenangkan dari pada bila mereka merasa bosan.
20
Kaitan minat dengan belajar, minat berfungsi sebagai pendorong siswa untuk belajar. Siswa yang berminat sikapnya senang kepada pelajaran akan
tampak terdorong untuk belajar. Berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima kepada pelajaran mereka hanya tergerak untuk belajar tetapi sulit untuk
bisa terus tekun karena tidak ada pendorongnya. Oleh karena itu peranan minat dalam belajar sangat kuat yaitu minat akan berperan sebagi “motivating force”.
21
Jadi fungsi dari minat itu adalah sebagai sumber motivasi, mempengaruhi intensitas aspirasi anak serta sebagai penumbuh dan penambah kegairahan pada
suatu kegiatan sehingga orang menjadi senang untuk melakukannya.
20
Elizabeth B Hurlock, perkembangan anak jilid II, Alih Bahasa oleh:Med. Meitasari Tjandrasa Jakarta:Erlangga, Cet. 1 h. 229
21
Drs. M. Alisuf Sabri, Psikologi Pendidikan, Jakarta : Pedoman Ilmu Jaya, 1996, Cet. I h, 85
3. Faktor-Faktor Yang Mempengaruhi Minat Belajar