Kendala Yang Dihadapi Dalam Memasarkan Produk Simpanan Idul Fitri pada BMT Al-Fath

promosi yang dilakukan. Sehingga menjadi salah satu kendala pula dalam memasarkan produk Simpanan Idul Fitri 4. Kurangnya SDM sumber daya manusia yang melaksanakan kegiatan pemasaran. Dalam hal ini terkendala pada jumlah tenaga di lapangan dalam mempromosikan produk. Dan hal ini merupakan kendala intern dalam BMT Al-Fath. 5. Kurangnya jaringan dalam memasarkan produk. Hal ini dipengaruhi oleh dominasi bank konvensional maupun bank syariah yang beroperasi disekitar BMT Al-Fath. Hal ini mempengaruhi minat masyarakat dalam pemasaran produk dan jasa yang notabene masyarakat lebih cenderung ke bank daripada ke BMT. 6

C. Perkembangan Produk Simpanan Idul Fitri pada BMT Al-Fath.

Perkembangan produk simpanan idul fitri, penulis mengambil perkembangan dari tahun 2007 sampai 2009. Dengan data ini cukup menggambarkan perkembangan hingga analisis kesimpulannya. Adapun data dari tahun 2007 sampai 2009 adalah sebagai berikut : 6 Saim in, Wawancara di BM T Al-Fat h Pam ulang t anggal 26 Agust us 2010 Laporan Perkembangan Penghimpunan Dana Simpanan Idul Fitr i. Jenis Produk Tahun Jumlah Dana Simpanan Idul Fitri 2007 Rp. 7.900.000,- 2008 Rp. 24.100.000,- 2009 Rp. 62.600.000,- Sumber : laporan tahun 2010 BMT Al-Fath Dari tabel di atas menggambarkan bahwa perkembangan produk Simpanan Idul Fitri mengalami kenaikan yang cukup signifikan. Pada tahun 2007 Simpanan berjumlah sebesar Rp. 7.900.000.- , kemudian pada tahun 2008 mengalami kenaikan 210 yang berjumlah Rp. 24.100.000.- , dan pada akhir tahun 2009 produk simpanan idul fitri membukukan jumlah penghimpunan dana sebesar Rp. 62.600.000.-. Disadari perkembangan yang cukup signifikan di atas, terjadi secara tidak kebetulan saja, melainkan dengan sistim pemasaran yang dijalankan pada produk simpanan ini. Mulai dari langkah promosi hingga segmentasi produk ini dilakukan secara terukur sehingga dapat menaikkan jumlah penghimpunan dana. Walaupun penghimpunan dana produk ini tidak sebesar produk lain, seperti pembiayaan murabahah dan ijaroh, namun untuk skala mikro pada lembaga keuangan mikro seperti BMT Al-Fath sudah termasuk cukup besar.