Rencana pengobatan TINJAUAN PUSTAKA

malabsorbsi diberikan makanan sesuai dengan penyebabnya, antara lain : malabsorbsi lemak berikan trigliserida rantai menengah, intoleransi laktosa berikan makanan rendah atau bebas laktosa, parenteral nutrisi dapat dimulai apabila ternyata dalam 5-7 hari masukan nutrisi tidak optimal. Suandi IKG, 1999 3. Medikamentosa Antibiotik dan antiparasit tidak boleh digunakan secara rutin. Obat-obat anti diare meliputi antimotilitas seperti loperamid, difenoksilat, kodein, atau opium. Sedangkan adsorben seperti Norit, kaolin, atau atapulgit. Anti muntah termasuk prometazin dan klorpromazin. Direktorat Jendral Pemberantasan Penyakit Menular dan Penyehatan Lingkungan Pemukiman, 1999

b. Rencana pengobatan

Berdasarkan derajat dehidrasi maka terapi pada penderita diare dibagi menjadi tiga, yakni rencana pengobatan A, B dan C. 1. Rencana pengobatan A Digunakan untuk mengatasi diare tanpa dehidrasi, meneruskan terapi diare di rumah, memberikan terapi awal bila anak terkena diare lagi. Cairan rumah tangga yang dianjurkan seperti oralit, makanan cair, atau air matang. Myrnawati, 2004 a. Beri cairan tambahan sebanyak anak mau  Jelaskan kepada ibu : - Pada bayi muda pemberian ASI merupakan cara pemberian cairan tambahan yang utama. - Beri ASI lebih sering dan lebih lama pada setiap kali pemberian. - Jika anak memperoleh ASI eksklusif, berikan oralit atau air matang sebagai tambahan. - Jika anak tidak memperoleh ASI eksklusif, berikan 1 atau lebih cairan berikut ini : oralit, larutan gula garam, cairan makanan kuah sayur, atau air tajin atau air matang. Anak harus diberi larutan oralit di rumah jika : - Anak telah diobati dengan rencana terapi B atau C dalam kunjungan ini. - Anak tidak dapat kembali ke klinik jika diarenya bertambah parah.  Ajari ibu cara mencampur dan memberikan oralit. Beri ibu 6 bungkus oralit 200 ml untuk digunakan di rumah.  Tunjukkan kepada ibu berapa banyak cairan termasuk oralit yang harus diberikan sebagai tambahan bagi kebutuhan cairannya sehari-hari: - Sampai umur 2 tahun 50 sampai 100 ml setiap kali buang air besar - 2 tahun atau lebih 100 sampai 200 ml setiap kali buang air besar Katakan kepada ibu : - Agar meminumkan sedikit-sedikit tapi sering dari mangkuk atau cangkir atau gelas. - Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat. - Lanjutkan pemberian cairan tambahan sampai diare berhenti. b. Berikan suplemen zink  Jelaskan kepada ibu berapa banyak zink yang diberikan - Sampai usia 6 bulan ½ tablet 10 mg per hari untuk 10-14 hari. - Satu tablet 20 mg per hari diberikan pada bayi ≥ 6 bulan  Tunjukkan kepada ibu bagaimana memberikan suplemen zink - Untuk bayi, tablet dapat dilarutkan dengan sedikit air matang, ASI, atau oralit. - Untuk anak, tablet dapat dikunyah atau dilarutkan dalam air matang atau oralit. c. Lanjutkan pemberian makan atau ASI. d. Kapan harus kembali. WHO, 2005 ; Depkes, 2006 Tabel 2.2. Kebutuhan oralit per kelompok umur Umur Jumlah oralit yang diberikan tiap BAB 12 bulan 50-100 ml 1-4 tahun 100-200 ml ≥ 5 tahun 200-300 ml Dewasa 300-400 ml Dikutip dan di modifikasi dari Myrnawati. Buku Ajar Epidemiologi. Jakarta: Bagian Ilmu Kesehatan Masyarakat FKUI. 2004. 2. Rencana pengobatan B Digunakan untuk mengatasi diare dengan derajat dehidrasi ringan sedang, dalam 3 jam pertama, berikan 75 mlKgBB. Myrnawati, 2004 Berikan oralit di klinik sesuai yang dianjurkan selama periode 3 jam. a. Tentukan jumlah oralit yang diberikan dalam 3 jam pertama. Tabel 2.3. Kebutuhan oralit berdasarkan umur dan berat badan Umur Sampai 4 bulan 4 -12 bulan 12-24 bulan 2-5 tahun Berat badan 6 kg 6 - 10 kg 10 - 12 kg 12 – 19 kg Dalam ml 200 – 400 400 – 700 700 – 900 900 – 1400 Digunakan umur hanya bila berat badan anak tidak diketahui. Jumlah oralit yang diperlukan dalam ml dapat dihitung dengan cara berat badan dalam kg dikalikan 75. - Jika anak menginginkan oralit lebih banyak dari pedoman di atas berikan. - Untuk anak berumur kurang dari 6 bulan yang tidak menetek, berikan juga 100-200 ml air matang sampai periode ini. b. Tunjukkan kepada ibu cara memberikan larutan oralit:  Minumkan sedikit-sedikit tapi sering dari cangkir atau mangkuk atau gelas.  Jika anak muntah, tunggu 10 menit. Kemudian lanjutkan lagi dengan lebih lambat.  Lanjutkan ASI selama anak mau. c. Setelah 3 jam :  Ulangi penilaian dan klasifikasikan kembali derajat dehidrasinya.  Pilih rencana terapi yang sesuai untuk melanjutkan pengobatan.  Mulailah memberi makan jika anak berumur 6 bulan atau lebih, ketika masih di klinik.  Jika bayi berumur kurang dari 6 bulan, lanjutkan pemberian ASI selama bayi mau. d. Jika ibu memaksa pulang sebelum pengobatan selesai :  Tunjukkan cara menyiapkan cairan oralit di rumah.  Tunjukkan berapa banyak oralit yang harus diberikan di rumah untuk menyelesaikan 3 jam pengobatan.  Beri bungkus oralit yang cukup untuk rehidrasi. Juga beri 6 bungkus sesuai yang dianjurkan dalam rencana terapi A.  Jelaskan 4 aturan perawatan di rumah : - Berikan cairan tambahan - Berikan suplemen zink - Lanjutkan pemberian makan - Kapan harus kembali. WHO, 2005 ; Depkes, 2006 3. Rencana pengobatan C Ikuti tanda panah. Jika jawaban “Ya”, lanjutkan ke kanan. Jika “tidak”, lanjutkan ke bawah. WHO, 2005 ; Depkes, 2006 Dapatkah saudara segera memberikan cairan intravena Tidak Ya Apakah ada fasilitas pemberian cairan intravena yang terdekat dalam 30 menit Tidak Ya Apakah saudara telah dilatih menggunakan pipa nasogastrik untuk rehidrasi Tidak Apakah anak masih bisa minum Rujuk segera untuk pengobatan IVNGT Ya Beri cairan intravena secepatnya. Jika anak bisa minum, beri oralit melalui mulut sementara infus dipersiapkan. Beri 100 mlkg cairan ringer laktat jika tidak tersedia, gunakan NaCl yang dibagi sebagai berikut: Umur Pemberian pertama 30 mlkg selama: Pemberian berikut 70 mlkg selama : Bayi dibawah umur 12 bulan 1 jam 5 jam Anak 12 bulan – 5 tahun 30 menit 2 ½ jam ulangi sekali lagi jika denyut nadi sangat lemah atau tak teraba  Periksa kembali anak setiap 1-2 jam. Jika status hidrasi belum membaik, beri tetesan intravena lebih cepat.  Juga beri oralit kira-kira 5 mlkgjam segera setelah anak mau minum : biasanya sesudah 3-4 jam bayi atau 1-2 jam anak  Periksa kembali bayi sesudah 6 jam atau anak sesudah 3 jam. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian pilih rencana terapi yang sesuai A, B, C untuk melanjutkan pengobatan.  Rujuk segera untuk pengobatan intravena.  Jika anak bisa minum, bekali ibu larutan oralit dan tunjukkan cara meminumkan pada anaknya sedikit demi sedikit selama dalam perjalanan.  Mulailah melakukan rehidrasi dengan oralit melalui pipa nasogastrik atau mulut : beri 20 mlkgjam selama 6 jam total 120 mlkg  Periksa kembali anak setiap 1-2 jam: Jika anak muntah terus menerus atau perut makin kembung, beri cairan lebih lambat. Jika setelah 3 jam keadaan hidrasi tidak membaik, rujuk anak untuk pengobatan intravena.  Sesudah 6 jam, periksa kembali anak. Klasifikasikan dehidrasi. Kemudian tentukan rencana terapi yang sesuai A,B,atau C untuk melanjutkan pengobatan. Catatan: Jika mungkin, amati anak sekurang-kurangnya 6 jam setelah rehidrasi untuk meyakinkan bahwa ibu dapat mempertahankan hidrasi dengan pemberian larutan oralit peroral Mulai disini

2.2. Faktor Lingkungan Memperngaruhi Kejadian Diare