Tata Laksana Persetujuan Tindakan Medis Pihak yang memberi persetujuan.

1. Pasien

3. Informasi

5. Setuju Consent

6A. Tanda Tangan Menolak 6. Tanda Tangan Menyetujui 5A. Menolak Refusal

4. Keputusan Informed Decision

2. Dokter

Gambar 2. Skema informed consent menurut Guwandi 2003

2.2.4. Tata Laksana Persetujuan Tindakan Medis

- Pertama mengungkapan dan penjelasan disclosure and explanation kepada pasien atau keluarga dalam bahasa yang dapat dimengerti tentang penegakan diagnosanya, sifat dan prosedur atau tindakan medik yang diusulkan, kemungkinan timbulnya risiko, manfaatnya, alternatif jika ada. - Kedua memastikan pasien atau keluarga mengerti apa yang telah dijelaskan kepadanya harus diperhitungkan tingkat kapasitas intelektualnya, bahwa pasien 32 atau keluarga telah menerima risiko-risiko tersebut, bahwa pasien mengizinkan dilakukan prosedur tindakan medik tersebut - Ketiga proses tersebut kemudian harus didokumentasikan sebagai tanda bukti telah terjadi persetujuan setelah penjelasan.

2.2.5. Pihak yang memberi persetujuan.

Menurut Amir 1999, tentang siapa yang berhak memberikan persetujuan terhadap tindakan medik dokter telah diatur dalam pasal 8 Permenkes No.5851989, yakni : 1. Persetujuan diberikan oleh pasien dewasa yang berada dalam keadaan sadar dan sehat mental. 2. Pasien dewasa sebagaimana yang dimasud ayat 1 adalah yang telah berumur 21 tahun atau telah menikah. 3. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan dan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka yang menurut urutan hak yaitu: ayah ibu adopsi, saudara- saudara kandung atau induk semang. Selanjutnya pasal 9 Permenkes No. 5851989, menyatakan : a. Pasien sendiri, yaitu apabila pasien telah berumur 21 tahun atau lebih atau telah menikah. b. Bagi pasien dewasa yang berada dibawah pengampuan curatele persetujuan diberikan oleh wali, curator 33 c. Bagi pasien dewasa menderita gangguan mental, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh orang tua, wali, curator. d. Bagi pasien dibawah 21 tahun dan tidak mempunyai orang tuawali dan atau orang tuawali berhalangan, persetujuan diberikan oleh keluarga, induk semang. e. Dalam hal pasien tidak sadarpingsan serta tidak didampingi oleh keluarga terdekat dan secara medik berada dalam keadaan gawat dan atau darurat yang memerlukan tindakan medik segera untuk kepentingannya, tidak diperlukan persetujuan dari siapapun. Bagi pasien dewasa yang telah menikahorang tua, persetujuan dan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut uratan yaitu: suamiistri, ayahibu kandung, anak-anak kandung atau saudara-saudara kandung. Sesuai dengan SK DirJend Pelayanan Medik nomor HK. 00.06.3.5.1866 tanggal 21 April 1999 tentang “Pedoman Persetujuan Tindakan Medik”, yang berhak memberi persetujuan adalah : c. Pasien sendiri, yaitu apabila pasien telah berumur 21 tahun atau lebih atau telah menikah. d. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun, persetujuan tindakn medik atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : 1. Ayah Ibu kandung. 2. Saudara-saudara kandung 34 e. Bagi pasien dibawah umur 21 tahun dan tidak mempunyai orang tua atau orang tuanya berhalangan hadir, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh menurut urutan hak sebagai berikut : 1. Saudara-saudara kandung. 2. Induk semang. f. Bagi pasien dewasa dengan gangguan mental, persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan oleh mereka menurut urutan hak sebagai berikut : 1. Ayah Ibu kandung. 2. Wali yang syah. 3. Saudara-saudara kandung. f. Bagi pasien yang berada dibawah pengampunan persetujuan atau penolakan tindakan medik diberikan menurut urutan hal sebagai berikut : 1. Wali. 2. Curator. g. Bagi pasien dewasa yang telah menikah orang tua, persetujuan atau penolakan tindakan medis diberikan oleh mereka menurut urutan sebagai berikut : 1. Suami istri. 2. Ayah ibu kandung. 3. Anak-anak kandung. 4. Saudara-saudara kandung. 35

2.3. Akses terhadap Informasi

2.3.1. Pengertian Informasi

Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia 2005 informasi identik dengan pemberitahuan, kabar atau berita tentang sesuatu. Akses identik dengan jalan masuk. Informasi berasal dari kata informare yang sebenarnya berarti memberi bentuk. Menurut kamus Echol, to inform berarti memberitahukan dan information berarti keterangan. Jadi, informasi adalah pemberitahuan tentang sesuatu agar orang dapat membentuk pendapatnya berdasarkan sesuatu yang diketahuinya. Informasi ibarat darah yang mengalir di dalam tubuh misalnya dalam suatu organisasi Hartono,1999. Ungkapan yang patut kita terima yaitu, barang siapa yang menguasai informasi dan teknologi, maka ianya akan menguasai dunia. Badan Perencanaan Pembangunan Nasional United Nations Development Programme menjadikan akses terhadap informasi melalui Teknologi Informasi dan Komunikasi TIK dalam upaya mengurangi kemiskinan. Untuk dapat memperdayakan masyarakat miskin, maka masyarakat terlebih dahulu harus diberi akses teradap informasi yang benar. Tanpa informasi yang relevan, akurat dan tepat waktu, tidaklah mungkin bagi masyarakat untuk melakukan tindakan. Sifat informasi itu harus: 1. Akurat: informasi harus bebas dari kesalahan-kesalahn dan tidak bias atau menyesatkan. Berarti juga harus jelas mencerminkan maksudnya. 36

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Informed Consent Di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

7 72 131

Analisis Penerapan Informed Consent di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

6 100 131

Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Antara Pasien Dengan Pihak Rumah Sakit (Studi Pada RS DR. Pirngadi)

2 65 81

Sikap Pengadilan Terhadap Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 46 K/Pdt/2006)

3 51 151

Hubungan Karakteristik Pasien dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Tindakan Bedah di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Kota Medan tahun 2009

3 45 114

GAmbaran Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Pengisian Formulir Informed Consent Di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2008

0 31 63

Penerapan peraturan menteri kesehatan no.585 men.kes per ix 1989 tentang persetujuan Tindakan medik (informed consent) pada Pelayanan medis di rumah sakit islam surakarta

1 18 75

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 0 15

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 1 13

Peranan Dokter Terhadap Persetujuan Tindak Medik ( Informed Consent ) Dalam Tindakan Bedah Di RSUD Payakumbuh.

0 0 10