diterimanya melalui indera yang menangkap rangsangan tersebut. Pada tahap ini orang tersebut sudah mendapat gambaran yang nyata.
Berpikir adalah aktivitas yang sifatnya idealistis yang mempergunakan abstraksi-abstraksi ideas. Dalam berpikir. Orang meletakkan hubungan antara
bagian-bagian informasi yang ada pada dirinya yang berupa pengertian-pengertian Notoatmodjo, 2003.
2.2. Persetujuan Tindakan Medis PTM
2.2.1. Pengertian
PerMenkes RI Nomor : 585Men.KesPerIX1989 Bab I Pasal 1 ayat a Persetujuan Tindakan Medis Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan
oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut.
Persetujuan tindakan medik PTM adalah terjemahan yang dipakai untuk istilah informed consent. Informed artinya telah diberitahukan, telah disampaikan,
telah diinformasikan. Consent artinya persetujuan yang diberikan kepada seseorang untuk berbuat sesuatu. Dengan demikian informed consent adalah persetujuan yang
diberikan pasien kepada dokter setelah diberi penjelasan Amir, 1999. Guwandi 1994, mengatakan Informed Consent adalah suatu izin consent
atau pernyataan setuju dari pasien yang diberikan dengan bebas dan rasional sesudah mendapat informasi dari dokter dan yang sudah dimengertinya.
26
SK DirJendYanMedik Nomor : HK.00.06.3.5.1866 tentang Pedoman Persetujuan Tindakan Medik Menjelaskan Informed Consent terdiri dari kata
informed yang berarti telah mendapat informasi dan consent berarti persetujuan ijin. Yang dimaksud dengan Informed Consent dalam profesi kedokteran adalah
pernyataan setuju consent atau ijin dari seseorang pasien yang diberikan dengan bebas, rasional, tanpa paksaan voluntary tentang tindakan kedokteran yang akan
dilakukan terhadapnya sesudah mendapatkan informasi cukup tentang tindakan kedokteran yang dimaksud.
Ada lagi defenisi menurut Sampurna dalam Proceeding seminar dan lokakarya yang dikutip oleh IDI 2005, yang mengatakan Informed Consent adalah
suatu proses yang menunjukkan komunikasi yang efektif antara dokter dengan pasien dan bertemunya pemikiran tentang apa yang akan dan apa yang tidak akan dilakukan
terhadap pasien. Dari semua defenisi yang diuraikan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa
Persetujuan Tindakan Medis ataupun Informed Consent adalah persetujuan yang diberikan oleh pasien atau keluarganya atas dasar penjelasan mengenai tindakan
medik yang akan dilakukan terhadap pasien tersebut. Menurut Sampurna dalam Proceeding seminar dan lokakarya yang dikutip
oleh IDI 2005, Informed consent memiliki 3 element , yaitu: 1.
Thresold elements, elemen ini sebenarnya tidak tepat dianggap sebagai elemen, karena sifatnya lebih kearah syarat, yaitu pemberi consent haruslah seseorang
27
yang kompeten. Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis.
2. Information elements, elemen ini terdiri dari dua bagian, yaitu disclosure
pengungkapan dan understanding pemahaman. Pengertian berdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi kepada tenaga medis untuk
memberikan informasi disclosure sedemikian rupa agar pasien dapat mencapai pemahaman yang adekuat.
3. Consent elements, elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness
kesukarelaan, kebebasan dan authorization persetujuan. Kesukarelaan mengharuskan tidak adanya tipuan, misreprensentasi ataupun paksaan. Pasien
juga harus bebas dari tekanan yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan dibiarkan apabila tidak menyetujui tawarannya.
2.2.2. Tujuan dan Fungsi Persetujuan Tindakan Medis