Tujuan dan Fungsi Persetujuan Tindakan Medis

yang kompeten. Kompeten disini diartikan sebagai kapasitas untuk membuat keputusan medis. 2. Information elements, elemen ini terdiri dari dua bagian, yaitu disclosure pengungkapan dan understanding pemahaman. Pengertian berdasarkan pemahaman yang adekuat membawa konsekuensi kepada tenaga medis untuk memberikan informasi disclosure sedemikian rupa agar pasien dapat mencapai pemahaman yang adekuat. 3. Consent elements, elemen ini terdiri dari dua bagian yaitu, voluntariness kesukarelaan, kebebasan dan authorization persetujuan. Kesukarelaan mengharuskan tidak adanya tipuan, misreprensentasi ataupun paksaan. Pasien juga harus bebas dari tekanan yang dilakukan tenaga medis yang bersikap seolah-olah akan dibiarkan apabila tidak menyetujui tawarannya.

2.2.2. Tujuan dan Fungsi Persetujuan Tindakan Medis

Menurut Guwandi 2003, fungsi dari PTM antara lain ; 1 promosi dari hak otonomi perorangan, 2 proteksi dari pasien dan subjek, 3 mencegah terjadinya penipuan atau paksaan, 4 menimbulkan rangsangan kepada profesi medik untuk mengadakan introspeksi terhadap diri sendiri self-secrunity, 5 promosi dari keputusan-keputusan yang rasional, 6 keterlibatan masyarakat dalam memajukan prinsip otonomi sebagai suatu nilai sosial dan mengadakan pengawasan dalam penyelidikan bio-medik. 28 Dasar hukum PTM adalah hubungan dokter dengan pasien yang atas dasar kepercayaan, tujuannya adalah memberikan perlindungan pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dimana secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasien dan memberikan perlindungan hukum kepada dokter terhadap suatu kegagalan dan bersifat negatif, karena setiap prosedur medik melekat suatu risiko Affandi dkk, 2005. Tujuan dan manfaat Persetujuan Tindakan Medis adalah : 1. PTM dimaksudkan sebagai alat untuk memungkinkan penentuan nasib sendiri dan berfungsi sebagai jaminan untuk terpenuhinya hak dan informasi dalam suatu hubungan medik kesehatan. 2. PTM ini juga dimaksudkan untuk melindungi hak individual pasien dari tindakan tidak sah oleh dokter dan juga dapat melindungi dokter dari tuntutan pelanggaran hak atas integritas pribadi pasien tersebut. 3. PTM dapat menjadi doktrin hukum apabila adanya kewajiban dokter untuk memberi informasi dan kewajiban untuk mendapatkan persetujuan mempunyai dasar hukum tertentu. 4. PTM dapat diartikan sebagai perwujudan prinsip mengutamakan pasien, tanpa mengabaikan kepentingan dokter, maka PTM secara tertulis dari pasien dapat dijadikan alat bukti untuk membebaskan dokter dari tuntutan risiko yang mungkin timbul dari tindakan medik yang dilakukan. Karena itu, PTM bertujuan 29 supaya dokter dapat menghindarkan risiko sekecil apapun demi kepentingan pasien. Tujuan doktrin Persetujuan Tindakan Medis : a. Memberikan perlindungan pasien terhadap tindakan dokter yang sebenarnya tidak diperlukan dan secara medik tidak ada dasar pembenarannya yang dilakukan tanpa sepengetahuan pasiennya. b. Memberi perlindungan hukum kepada dokter terhadap sesuatu kegagalan dan bersifat negatif, karena prosedur medik modern tidak tanpa resiko dan pada setiap tindakan medik ada melekat suatu risiko inherent risk Guwandi, 1994

2.2.3 Bentuk Persetujuan Tindakan Medis

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Informed Consent Di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

7 72 131

Analisis Penerapan Informed Consent di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

6 100 131

Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Antara Pasien Dengan Pihak Rumah Sakit (Studi Pada RS DR. Pirngadi)

2 65 81

Sikap Pengadilan Terhadap Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 46 K/Pdt/2006)

3 51 151

Hubungan Karakteristik Pasien dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Tindakan Bedah di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Kota Medan tahun 2009

3 45 114

GAmbaran Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Pengisian Formulir Informed Consent Di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2008

0 31 63

Penerapan peraturan menteri kesehatan no.585 men.kes per ix 1989 tentang persetujuan Tindakan medik (informed consent) pada Pelayanan medis di rumah sakit islam surakarta

1 18 75

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 0 15

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 1 13

Peranan Dokter Terhadap Persetujuan Tindak Medik ( Informed Consent ) Dalam Tindakan Bedah Di RSUD Payakumbuh.

0 0 10