Pengaruh Sumber Informasi terhadap Pemahaman Tentang Persetujuan

Demikian juga tidak sejalan dengan hasil penelitian Ateta 2005, ada hubungan yang bermakna antara faktor karakteristik pasien seperti pekerjaan terhadap pemahaman pasien dengan informasi dokter.

5.4. Pengaruh Sumber Informasi terhadap Pemahaman Tentang Persetujuan

Tindakan Medis Sumber informasi merupakan sesuatu yang harus diperhatikan, dari mana asalnya informasi yang diperoleh, karena salah satunya sifat informasi adalah keakuratan dengan kata lain suatu informasi yang diperoleh jika tidak jelas sumbernya tentu akan mengakibatkan kesesatan bagi penerima. Dari hasil penelitian sebagian besar 58,5 pemberi persetujuan mendapatkan informasi dari dokter yang melakukan tindakan bedah dan 17,0 dari dokter lain, selebihnya 24,5 disampaikan oleh paramedistidak ada sama sekali. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.7. Dari uji regresi berganda diperoleh nilai p lebih besar dari nilai g 0,05, yaitu sebesar 0,053, dengan demikian sumber informasi tidak berpengaruh terhadap tingkat pemahaman tentang Persetujuan Tindakan Medis di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan, hal ini kemungkinan disebabkan oleh sumber informasi sebagian besar dari kalangan medis dan sebagian kecil dari paramedis yang mempunyai dasar- dasar ilmu kedokteran. 71 Hasil penelitian ini sejalan dengan yang diungkapkan oleh Burch dan Grudnitski Hartono, 1999, kualitas suatu informasi quality of information tergantung dari keakuratan informasi, yaitu dari mana sumber informasi itu diperoleh. Demikian juga menurut Permenkes No. 585 tindakan bedah dan tindakan invasif lainnya harus diberikan oleh dokter yang akan melakukan tindakan bedah, kecuali pada keadaan tertentu misalnya dokter yang bertanggung jawab berhalangan hadir informasi harus diberikan oleh dokter lain dengan pengetahuan dan petunjuk yang bertanggung jawab. Guwandi 2003 menjelaskan, dokter yang akan melakukan tindakan medik mempunyai tanggung jawab utama memberikan informasi dan penjelasan yang diperlukan. Apabila berhalangan, informasi dan penjelasan yang harus diberikan dapat diwakilkan kepada dokter lain dengan sepengetahuan dokter yang bersangkutan. Informasi dan penjelasan disampaikan secara lisan, informasi dan penjelasan secara tulisan dilakukan hanya sebagai pelengkap penjelasan yang telah disampaikan secara lisan.

5.5. Pengaruh Kelengkapan Informasi terhadap Pemahaman Tentang

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Informed Consent Di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

7 72 131

Analisis Penerapan Informed Consent di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

6 100 131

Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Antara Pasien Dengan Pihak Rumah Sakit (Studi Pada RS DR. Pirngadi)

2 65 81

Sikap Pengadilan Terhadap Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 46 K/Pdt/2006)

3 51 151

Hubungan Karakteristik Pasien dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Tindakan Bedah di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Kota Medan tahun 2009

3 45 114

GAmbaran Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Pengisian Formulir Informed Consent Di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2008

0 31 63

Penerapan peraturan menteri kesehatan no.585 men.kes per ix 1989 tentang persetujuan Tindakan medik (informed consent) pada Pelayanan medis di rumah sakit islam surakarta

1 18 75

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 0 15

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 1 13

Peranan Dokter Terhadap Persetujuan Tindak Medik ( Informed Consent ) Dalam Tindakan Bedah Di RSUD Payakumbuh.

0 0 10