Distribusi Pemberi Persetujuan Berdasarkan Katagori Terhadap Pemahaman Tentang PTM Pemahaman Tentang Surat Persetujuan

4.4.2. Distribusi Pemberi Persetujuan Berdasarkan Katagori Terhadap Pemahaman Tentang PTM

Secara keseluruhan pemahaman pemberi persetujuan tentang Persetujuan Tindakan Medik di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan pada umumnya berkategori sedang 53,3. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.13. Tabel 4.13. Distribusi Pemberi Persetujuan Tindakan Bedah Berdasarkan Katagori Terhadap Pemaham Tentang PTM di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi 2007 Frequency Percent Jelek 36 38.3 sedang 50 53.2 baik 8 8.5 Total 94 100.0

4.4.3. Pemahaman Tentang Surat Persetujuan

Dari Tabel 4.14. dapat dilihat bahwa betapa sederhananya pemahaman pemberi persetujuan terhadap lembaran surat persetujuan yang mereka tanda tangani dalam arti kata tidak mengerti makna, tujuan, dan manfaat dari lembaran surat persetuan itu sendiri, sehinggga menyatakan bahwa lembaran surat persetujuan sebagai pernyataan setuju atau izin dilakukan tindakan operasi dan bukti tidak ada tuntutan di kemudian hari 58,5. Sementara itu hanya 1,1 yang menyatakan bahwa lembaran surat persetujuan sebagai pernyataan setuju atau izin dilakukan tindakan operasi dan bukti tidak ada tuntutan di kemudian hari serta bukti telah diberi penjelasan tentang tindakan medis. 62 Tabel 4.14. Distribusi Pemberi Persetujuan Tindakan Bedah Berdasarkan Pemahaman Tentang Lembaran Surat Persetujuan di Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi 2007 Pemahaman tentang lembaran surat persetujuan n Pernyataan setujuizin dilakukan tindakan operasi atau bukti tidak ada tuntutan dikemudian hari 38 40,4 Pernyataan setuju izin dilakukan tindakan operasi dan bukti tidak ada tuntutan dikemudian hari 55 58,5 Pernyataan setuju izin dilakukan tindakan operasi, bukti tidak ada tuntutan dikemudian hari, dan bukti telah diberi penjelasan ttg tindakan medis 1 1,1 Total 94 100,0 4.5. Hasil Analisa Statistik Untuk menganalisa pengaruh karakteristik pemberi persetujuan tindakan bedah yang meliputi umur, pendidikan, suku, pekerjaan dan akses informasi yang meliputi sumber inforamasi, kelengkapan informasi, bahasa penyampaian, waktu penyampaian terhadap pemahaman tentang persetujuan tindakan medis di Badan Pelayanan Kesehatan Rumah Sakit Umum Dr. Pirngadi Medan dilakukan analisis statistik menggunakan uji regresi berganda. Dari hasil uji regresi berganda menghasilkan R square sebagai koefisien determinan sebesar 0,731. Hal ini berarti 73,1 tingkat pemahaman tentang Persetujuan Tindakan Medis dapat dijelaskan oleh variabel karakteristik pemberi persetujuan meliputi: umur, pendidikan, pekerjaan dan akses informasi meliputi: sumber informasi, kelengkapan informasi, bahasa penyampaian, serta waktu 63 penyampaian, sedangkan sisanya 100-73,1 = 26,9 dijelaskan oleh faktor- faktor lain. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.15. Tabel 4.15. Nilai Dertiminasi Karakteristik Pemberi Persetujuan Tindakan Bedah dan Akses Informasi Terhadap Pemahaman Tentang Persetujuan Tindakan Medik di RSU Dr. Pirngadi Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate 1 .855a .731 .709 .336 Dari uji ANOVA atau F test, diperoleh F hitung 33.432 dengan tingkat signifikansi 0,000. Oleh karena probabilitas 0,000 jauh lebih kecil dari 0,05, dengan demikian model regresi ini dapat dipakai untuk memperkirakan tingkat pemahaman tentang Persetujuan Tindakan Medik. Dengan lain perkataan karakteristik umur, pendidikan, dan pekerjaan dan akses informasi sumber informasi, kelengkapan informasi, bahasa penyampaian, dan waktu penyampaian secara bersama-sama berpengaruh terhadap tingkat pemahaman tentang PTM. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 4.16. Tabel 4.16. Koefisien Korelasi Berganda dan Koefisien Determinan Pemberi Persetujuan Tindakan Bedah Terhadap Pemahaman Tentang PTM Mo del Sum of Squares df Mean Square F Sig. 1 Regression Residual Total 26.365 9.689 36.053 7 86 93 3.766 .113 33.432 .000a Dari hasil uji regresi berganda, diperoleh nilai signifikan yang lebih kecil dari taraf siknifikansi g, yaitu pendidikan sebesar 0,002 dan kelengkapan informasi sebesar 0,000. Secara rinci dapat dilihat pada Tabel 4.17. 64 Tabel 4.17. Hasil Analisa Multivariat Dengan Menggunakan Regresi Linier Berganda Unstandardized Coefficients Standardized Coefficients Model B Std. Error Beta t Sig. 1 Constant -.360 .250 -1.439 .154 Umur .013 .070 .012 .184 .854 Pendidikan .259 .080 .217 3.223 .002 Pekerjaan .003 .039 .005 .070 .944 Sumber informasi .164 .084 .224 1.963 .053 Kelengkapan .606 .100 .582 6.045 .000 Bahasa penyampaian -.097 .087 -.126 -1.109 .270 Waktu penyampaian .116 .109 .153 1.060 .292 Dengan demikian terdapat lima sub variabel yang dikeluarkan dari model, yakni X1, X3, X4, X6, X7, sehingga persamaan regresi untuk model tersebut adalah : Y = -0,360 + 0,259 X2 + 0,606 X5 Y Pemahaman tentang persetujuan tindakan medis, X2 Pendidikan, X5 Kelengkapan informasi. Dengan demikian dapat disimpulkan sebagai berikut : 1. Nilai koefisien regresi X2 adalah sebesar 0,259 yang berarti apabila peningkatan 1 skor pendidikan maka pemahaman pemberian persetujuan tentang PTM akan meningkat sebesar 0,259 skor, sehingga dapat dikatakan bahwa peningkatan pendidikan akan meningkatkan pemahaman pemberian persetujuan tindakan bedah tentang PTM. 2. Nilai koefisien regresi X5 adalah sebesar 0,606 yang berarti apabila peningkatan 1 skor kelengkapan terhadap akses informasi maka pemahaman pemberian persetujuan tentang PTM akan meningkat sebesar 0,606 skor, sehingga dapat 65 dikatakan bahwa peningkatan kelengkapan akan meningkatkan pemahaman pemberian persetujuan tindakan bedah tentang PTM. 3. Dari kedua sub variabel diatas yang berpengaruh besar terhadap pemahaman tentang PTM adalah kelengkapan informasi 0,606. 66

BAB V PEMBAHASAN

5.1. Pengaruh Umur terhadap Pemahaman Tentang Persetujuan Tindakan Medis

Dokumen yang terkait

Analisis Penerapan Informed Consent Di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

7 72 131

Analisis Penerapan Informed Consent di Bagian SMF Bedah dan SMF Kandungan RSUD Deli Serdang Lubuk Pakam

6 100 131

Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Antara Pasien Dengan Pihak Rumah Sakit (Studi Pada RS DR. Pirngadi)

2 65 81

Sikap Pengadilan Terhadap Informed Consent Dalam Perjanjian Terapeutik Ditinjau Dari Perspektif Hukum Perdata (Studi Putusan Mahkamah Agung RI No. 46 K/Pdt/2006)

3 51 151

Hubungan Karakteristik Pasien dengan Pemahaman Persetujuan Tindakan Kedokteran pada Tindakan Bedah di Rumah Sakit Umum dr Pirngadi Kota Medan tahun 2009

3 45 114

GAmbaran Perilaku Petugas Kesehatan Dalam Pengisian Formulir Informed Consent Di Rumah Sakit Umum Daerah Langsa Tahun 2008

0 31 63

Penerapan peraturan menteri kesehatan no.585 men.kes per ix 1989 tentang persetujuan Tindakan medik (informed consent) pada Pelayanan medis di rumah sakit islam surakarta

1 18 75

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 0 15

PERANCANGAN DESAIN LEMBAR PERSETUJUAN TINDAKAN MEDIS (INFORMED CONSENT) DI POLI KB/KIA POLIKLINIK Perancangan Desain Lembar Persetujuan Tindakan Medis (Informed Consent) Di Poli KB/KIA Poliklinik Bhayangkara Polresta Surakarta.

0 1 13

Peranan Dokter Terhadap Persetujuan Tindak Medik ( Informed Consent ) Dalam Tindakan Bedah Di RSUD Payakumbuh.

0 0 10