2.10.1 Persiapan Operasi
Persiapan untuk operasi , terutama operasi radikal , termasuk didalamnya adalah anamnesa riwayat medis dan operatif disertai hasil patologi jika ada
, pemeriksaan fisik diagnostik untuk menilai kondisi umum pasien dan toleransi operasi serta menilai penyebaran perluasan penyakit . Tujuan
persiapan operasi adalah untuk meminimalisasi resiko komplikasi intraoperatif dan post operatif.
23
Urografi intravena dapat menilai abnormalitas fungsional dan anatomis dari
traktus urinarius. Identifikasi ada tidaknya ureter ganda yang komplit atau parsial dapat membantu mencegah cedera intraoperatif dan post operatif.
Dilatasi ureter atau ginjal yang menunjukkan penyakit sudah stadium III
dapat membantu dalam perencanaan operasi. Sistoskopi dapat
menunjukkan bullous edema
atau invasi tumor ke kandung kemih. Kultur urin untuk menilai ada tidaknya infeksi pada traktus urinarius, dan bila ada
harus dihilangkan sebelum operasi. Penilaian urodinamik sebelum operasi
dapat menunjukkan abnormalitas yang sudah ada sebelumnya seperti inkontinensia dan dapat dibandingkan penilaiannya post operasi untuk
melihat pengaruh tindakan operasi terhadap dinamika traktus urinarius bagian
bawah. Kateter transuretral dipasang pada saat operasi untuk memonitor
eksresi renal dan dapat menunjukkan adanya perdarahan pada traktus urinarius jika terjadi cedera intra operatif.
23
Persiapan kolon adalah sama seperti persiapan operasi laparotomi lainnya.
Pasien puasa minimal 12 jam sebelum operasi, dan kolon dikosongkan
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
sepenuhnya jika memungkinkan. Pasien dengan tumor yang besar sebaiknya dilakukan rektoskopi.
23
Bila ada infeksi pada vagina, harus diterapi. Segera sebelum operasi, vagina dibersihkan dengan larutan povidon iodin.
23
Pasien juga harus dipersiapkan secara psikologis sebelum operasi.
Persiapannya termasuk memastikan bahwa pasien dapat menerima perlunya dilakukan tindakan operasi yang ekstensif untuk menyembuhkan penyakitnya.
Penjelasan mengenai tindakan yang akan dilakukan, diberikan kepada pasien hingga ia betul-betul mengerti. Pasien diberikan informasi mengenai
konsekuensi yang mungkin dan tak dapat dihindarkan dari tindakan operasi seperti melakukan drainase kandung kemih post operasi. Pasien harus diberi
pengertian mengenai komplikasi operasi seperti fistula yang jarang terjadi namun tidak sepenuhnya dapat dihindarkan. Juga diberikan penjelasan
mengenai gangguan miksi dan defekasi post operasi. Pengaruh operasi radikal terhadap fungsi seksual juga dijelaskan terutama bila perlu dilakukan
pengangkatan sebagian besar vagina.
23
Sebelum operasi, pasien diberikan antibiotik profilaksis.
4,23
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
2.10.2 Teknik Histerektomi Radikal Insisi : Dinding abdomen dibuka melalui insisi