dapat dilakukan radiasi eksternal. Jika tidak ada KGB yang dicurigai, maka dilakukan limfadenektomi pelvis seluruhnya. Dengan diseksi tajam
menggunakan gunting Metzenbaum
, seluruh jaringan lemak dibebaskan dari pembuluh darah mulai dari arteri iliaka komunis sampai ke sirkumferensia
vena iliaka sebelah distal. Selanjutnya dengan melakukan retraksi arteri iliaka eksterna dan vena kearah medial kita memasuki fosa obturatorius. Semua
jaringan lemak dan kelenjar getah bening pada fosa obturatorius dideseksi.
4
Post ekstirpasi : Rongga peritoneum di irigasi menggunakan air hangat atau
saline . Peritoneum pelvis tidak ditutup, dan tidak dipasang drain kecuali ada
kekhawatiran hemostasis. Ketika rongga retroperitoneum dibiarkan terbuka dan telah diberikan antibiotik profilaksis, pemasangan drain dapat
meningkatkan morbiditas febris, selulitis pelvis,dan ileus post operasi yang memanjang. Kateter supra pubik dipasang di kandung kemih, dan dinding
abdomen ditutup .
4
2.10.3 Komplikasi Histerektomi Radikal Komplikasi intraoperatif
Komplikasi intraoperatif termasuk cedera pada kandung kemih, usus, ureter, pembuluh darah pelvis, dan saraf. Bila terjadi cedera tersebut harus dapat
segera diketahui dan diperbaiki. Dapat pula terjadi banyak kehilangan darah yang kadang membutuhkan transfusi darah.
4,11
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Komplikasi post operatif
Komplikasi post operatif dapat dilihat pada tabel dibawah ini.
Tabel 2. Komplikasi Dini Histerektomi Radikal Post Operatif
4
Komplikasi Powell dkk.1981
103N=135 Samlal dkk.1996
102N=271
Sivanesaratnam dkk.
1993 104N=397
Total
Infeksi traktus
urinarius
10 7,4 NS
369,1 46532 8,6
Trombosis vena 64,4
62,2 9 2,3
21803 2,6
Emboli paru 43,0 10,4 20,5 7803
0,9
Fistula uterovaginal 00,0 51,8 10,3 6803
0,8
Fistula vesikovaginal 21,5 20,7 20,5 6803
0,8
Demam 1611,9 103,7
20,5 28803
3,4
Ileus 32,2 93,3
NS 12406
1,5
Burst abdomen 00,0 10,4 10,2 2803
0,3
Obstruksi ureter 21,5 10,4 00,0 3803
0,4
NS : not stated
Dikutip dari : Hacker N.F, Cervical Cancer
, dalam : Practical Gynecologic Oncology, fourth edition, Berek S.J, 2005, hal : 337-86.
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Tabel 3. Komplikasi Lanjut Histerektomi Radikal Post Operatif
4
Komplikasi
Powell
dkk.1981 103N=135
Samlal
dkk.1996 102N=271
Sivanesaratnam
dkk. 1993 104N=397
Total
Disfungsi kandung kemih
yang
memanjang
4 3,0 14 5,2
3 0,8 21803 2,6
Limfedema
Disfungsi
seksual
NS NS
20 7,4 6 2,2
4 1,0 NS
24668 3,6 6271 2,2
Dikutip dari : Hacker N.F, Cervical Cancer
, dalam : Practical Gynecologic Oncology, fourth edition, Berek S.J, 2005, hal : 337-86.
Disfungsi Kandung Kemih
Jika dilakukan sistometri untuk mengevaluasi disfungsi kandung kemih, akan dijumpai dua bentuk kelainan yaitu kandung kemih hipertonik yang lebih
sering terjadi dan kandung kemih hipotonik yang lebih jarang . Pasien dengan kandung kemih hipertonik memiliki sensasi pengisian kandung kemih
yang normal dan perasaan penuh pada kandung kemihnya, yang akan menghilang dengan sendirinya dalam 3 minggu setelah operasi. Prognosa
akan lebih buruk pada pasien dengan kandung kemih hipotonik, yang biasanya memerlukan katerisasi jangka panjang.
4
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Bergmark dkk. dalam suatu penelitian di Swedia 1996-1997 , terhadap
pasien kanker serviks stadium IB-IIA yang telah menjalani histerektomi radikal pada tahun 1991-1992 melaporkan terdapat 9 kali lipat lebih banyak
keluhan kesulitan mengosongkan kandung kemih dibandingkan dengan populasi kontrol.
21
Disfungsi Seksual
Suatu penelitian di Swedia pada penderita kanker serviks , melaporkan terjadi disfungsi seksual pada 55 pasien yang telah menjalani histerektomi radikal
saja tanpa radiasi. Berbeda halnya dengan yang dilaporkan oleh Grumann
dkk . dimana mereka menyatakan bahwa histerektomi radikal tidak
berhubungan dengan sekuele seksual. Perbedaan ini mungkin disebabkan oleh adanya perbedaan dalam ke-radikalan teknik operasi.
4
Limfedema
Dalam suatu penelitian terhadap 233 pasien yang menjalani limfadenektomi pelvis, 47 pasien 20,2 mengalami limfedema. Onset terjadinya
pembengkakan adalah 53 dalam 3 bulan, 71 dalam 6 bulan, dan 84 dalam 12 bulan.
4
Bergmark dkk. dalam suatu penelitian di Swedia 1996-1997 , terhadap
pasien kanker serviks stadium IB-IIA yang telah menjalani histerektomi radikal pada tahun 1991-1992 melaporkan terdapat 8 kali lipat lebih banyak
keluhan terjadinya limfedema dibandingkan dengan populasi kontrol.
21
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Behtash dkk . melalui suatu penelitian prospektif kasus-kontrol
membandingkan komplikasi cedera traktus urinarius pada 50 pasien kanker serviks yang menjalani histerektomi radikal dengan 50 pasien tumor jinak
ginekologi yang menjalani simple
histerektomi , melaporkan bahwa tidak ada perbedaan komplikasi intraoperatif dan post operatif pada traktus urinarius
diantara histerektomi radikal dan simple
histerektomi.
25
2.10.4 Angka Ketahanan Hidup