Teknik Histerektomi Radikal Insisi : Dinding abdomen dibuka melalui insisi

2.10.2 Teknik Histerektomi Radikal Insisi : Dinding abdomen dibuka melalui insisi

lower midline yang diperluas ke sebelah kiri umbilikus atau melalui insisi low transverse Maylard atau Cherney . 4 Eksplorasi : Setelah memasuki rongga peritoneum, semua organ di palpasi secara sistematis, dan jika diduga ada penyebaran metastase dilakukan pemeriksaan potong beku frozen section . Plika vesikouterina dan peritoneum di kavum Douglas diperiksa apakah ada infiltrasi tumor.Tuba dan ovarium dinilai apakah ada abnormalitas atau tidak. Jika ditemukan pembesaran KGB pelvis atau paraaorta, maka harus diangkat dan dilakukan pemeriksaan potong beku untuk membedakannya antara proses inflamasi atau proses malignansi. 4 Histerektomi Radikal : Dengan uterus yang dilakukan traksi, kita memasuki retroperitoneum melalui ligamentum rotundum kiri dan kanan. Ureter diidentifikasi , dan rongga paravesikal dan pararektal dibuka dengan diseksi secara tumpul dan tajam. 4 Rongga paravesikal dibatasi oleh : 1. Disebelah medial oleh arteri umbilikalis yang telah mengalami obliterasi. 2. Disebelah lateral oleh muskulus obturator internus. 3. Disebelah posterior oleh ligamentum kardinale. Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009 USU Repository © 2008 4. Disebelah anterior oleh simfisis pubis. Rongga pararektal dibatasi oleh : 1. Disebelah medial oleh rektum. 2. Disebelah lateral oleh arteri hipogastrik. 3. Disebelah anterior oleh ligamentum kardinale. 4. Disebelah posterior oleh sakrum. Dasar kedua rongga tersebut dibentuk oleh muskulus levator ani. Gambar 1. Histerektomi Radikal Dikutip dari : Hacker N.F, Cervical Cancer , dalam : Practical Gynecologic Oncology, fourth edition, Berek S.J, 2005, hal : 337-86. Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 2. Rongga paravesikal dan pararektal Dikutip dari : Hacker N.F, Cervical Cancer , dalam : Practical Gynecologic Oncology, fourth edition, Berek S.J, 2005, hal : 337-86. Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009 USU Repository © 2008 Gambar 3. Ligamentum di pelvis Dikutip dari : Hacker N.F, Cervical Cancer , dalam : Practical Gynecologic Oncology, fourth edition, Berek S.J, 2005, hal : 337-86. Pemisahan Kandung Kemih : Plika vesikouterina dibuka dan dibebaskan dari serviks anterior dan bagian atas vagina . Prosedur ini harus dilakukan sebelum ligasi aliran darah, oleh karena tumor dapat menginfiltrasi hingga ke dasar kandung kemih, sehingga histerektomi tak mungkin dilakukan. Daripada melakukan reseksi kandung kemih tersebut, dinding abdomen biasanya ditutup dan pasien diberi terapi radiasi. 4 Ligasi arteri uterina : Arteri uterina diligasi pada pangkal percabangan dengan arteri hipogastrika. 4 Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009 USU Repository © 2008 Diseksi Ureter : Masing-masing ureter dibebaskan dari perlengketan dengan peritoneum. Dan juga dibebaskan dari sisi uterus sampai ke tempat muara ureter dengan kandung kemih. 4 Diseksi Posterior : Peritoneum yang melewati kavum Douglas di insisi dan rongga rektovaginal diidentifikasi dengan melakukan traksi pada rektum. Dengan menggunakan diseksi tajam dan tumpul, rektum dipisahkan dari vagina posterior dan ligamentum uterosakral, dan ligamentum tersebut di potong pada pertengahannya. 4 Diseksi Lateral : Setelah ligamentum uterosakral terbagi, ligamentum kardinale di klem sedekat mungkin ke dinding pelvis. Jika ovarium hendak diangkat, ligamentum infundibulopelvikum diklem dan dipotong.Jika ovarium hendak dipertahankan, ovarium dibebaskan dari fundus melalui transeksi ligamentum ovarium dan tuba falopi. 4 Reseksi Vagina : Seberapa panjang vagina yang hendak diangkat tergantung dari lesi primer dan temuan kolposkopi di vagina. Jika lesi primer terbatas di serviks dan tidak ada VAIN, maka hanya 1,5-2 cm bagian atas vagina yang perlu di reseksi. 4 Limfadenektomi Pelvis : Jika uterus telah diangkat, dinding pelvis akan jelas terlihat. Bila ada pembesaran KGB pelvis atau paraaorta yang dikonfirmasi dengan frozen section , maka yang diangkat atau dibuang hanya kelenjar getah bening yang membesar dan untuk menghilangkan mikrometastase Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009 USU Repository © 2008 dapat dilakukan radiasi eksternal. Jika tidak ada KGB yang dicurigai, maka dilakukan limfadenektomi pelvis seluruhnya. Dengan diseksi tajam menggunakan gunting Metzenbaum , seluruh jaringan lemak dibebaskan dari pembuluh darah mulai dari arteri iliaka komunis sampai ke sirkumferensia vena iliaka sebelah distal. Selanjutnya dengan melakukan retraksi arteri iliaka eksterna dan vena kearah medial kita memasuki fosa obturatorius. Semua jaringan lemak dan kelenjar getah bening pada fosa obturatorius dideseksi. 4 Post ekstirpasi : Rongga peritoneum di irigasi menggunakan air hangat atau saline . Peritoneum pelvis tidak ditutup, dan tidak dipasang drain kecuali ada kekhawatiran hemostasis. Ketika rongga retroperitoneum dibiarkan terbuka dan telah diberikan antibiotik profilaksis, pemasangan drain dapat meningkatkan morbiditas febris, selulitis pelvis,dan ileus post operasi yang memanjang. Kateter supra pubik dipasang di kandung kemih, dan dinding abdomen ditutup . 4

2.10.3 Komplikasi Histerektomi Radikal Komplikasi intraoperatif