• Adenokarsinoma clear cell
• Karsinoma adenoskuamosa
• Karsinoma adenoid kistik • Karsinoma
small cell •
Undifferentiated carcinoma
Sedangkan grade
histopatologi kanker serviks terdiri dari :
9,15
• Gx –
Grade tidak bisa ditentukan
• G1 – Diferensiasi baik • G2 – Diferensiasi sedang
• G3 – Diferensiasi buruk
2.6 GEJALA DAN TANDA KANKER SERVIKS
3,4,9,13,14,16,17,18
Penderita kanker serviks dapat mengeluhkan adanya keputihan, perdarahan kontak, perdarahan spontan, rasa nyeri, gangguan buang air kecil dan buang
air besar.
Gejala umum yang dapat ditemukan yaitu : 1Perdarahan kontak. 2Keputihan campur darah dan berbau, dan 3Tanda-tanda anemia.
Sedangkan gejala khusus yang dijumpai yaitu keluar cairan dari kemaluan berupa darah bercampur dengan keputihan dan berbau khas.
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Tanda – tanda klinis : Dengan semakin berlanjutnya penyakit, tanda-tanda klinis akan terlihat jelas,
berupa serviks yang membesar, iregular dan padat. Pertumbuhan serviks dapat berupa endofitik, eksofitik maupun ulseratif. Dapat melibatkan vagina,
parametrium maupun dinding panggul.
2.7 DIAGNOSIS KANKER SERVIKS
Diagnosis kanker serviks diperoleh melalui pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi. Pada dasarnya bila dijumpai lesi seperti kanker yang jelas
terlihat harus dilakukan biopsi walau hasil pemeriksaan pap smir masih dalam batas normal. Sementara itu, biopsi lesi yang tidak jelas terlihat dilakukan
dengan bantuan kolposkopi.
3
Kecurigaan adanya lesi yang tidak terlihat didasarkan dari hasil pemeriksaan sitologi serviks pap smir . Diagnosis kanker serviks hanya berdasarkan
pada hasil pemeriksaan histopatologi jaringan biopsi. Hasil pemeriksaan sitologi tidak boleh digunakan sebagai dasar penetapan diagnosis. Bila hasil
biopsi dicurigai adanya mikroinvasi, dilanjutkan dengan konisasi. Konisasi dapat dilakukan dengan pisau
cold knife atau dengan elektrokauter.
3
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
2.8 KLASIFIKASI STADIUM KANKER SERVIKS
1,9,15
Tabel 1. Kanker serviks uteri – Stadium FIGO 1994.
15
Stadium FIGO
Keterangan
Kategori TNM
Tumor primer tidak dapat dinilai
TX
Tidak terdapat bukti tumor primer T0
Karsinoma in situ pra invasif
Tis I
Kanker serviks terbatas diserviks penyebaran ke korpus uteri diabaikan
T1
IA Kanker invasif didiagnosa hanya dengan mikroskopis.
Semua lesi yang dapat terlihat dengan mikroskop – meskipun dengan invasi superfisial – adalah stadium IBT1B
T1a
IA1 Invasi stroma dengan kedalaman tidak lebih dari 3,0 mm atau
dengan penyebaran horizontal 7,0 mm atau kurang
T1a1
IA2 Invasi stroma lebih dari 3,0 mm dan tidak lebih dari 5,0 mm
dengan penyebaran horizontal 7,0 mm atau kurang
T1a2
IB
Lesi yang dapat dilihat secara klinis dikhususkan di serviks atau lesi mikroskopik lebih besar dari IA2T1A2
T1b
IB1 Lesi yang dapat dilihat secara klinis 4,0 cm atau kurang pada
dimensi yang paling besar
T1b1
IB2 Lesi yang dapat dilihat secara klinis lebih dari 4,0 cm pada
dimensi yang paling besar
T1b2
II Telah melibatkan vagina, tetapi belum sampai 13 bawah atau
infiltrasi ke parametrium belum mencapai dinding panggul
T2
IIA Tanpa invasi parametrium
T2a IIB
Dengan invasi parametrium T2a
III Tumor meluas ke dinding pelvis danatau melibatkan 13 bawah
T3
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
vagina danatau menyebabkan hidonefrosis atau afungsi ginjal
IIIA Tumor melibatkan 13 bawah vagina dan infiltrasi parametrium,
tidak terdapat perluasan ke dinding pelvis
T3a
IIIB Tumor meluas ke dinding pelvis danatau menyebabkan
hidronefrosis atau afungsi ginjal
T3b
IVA Tumor menginvasi mukosa kandung kencing atau rektum
danatau meluas ke pelvis
T4
IVB Metastasis jauh
M1
Dikutip dari : Pecorelli S.,Ngan H.Y.S, Hacker N.F, Staging Classifications and
Clinical Practice Guidelines for Gynaecological Cancers, A collaboration between FIGO and IGCS
, third edition, November 2006, hal : 37-57.
Pada pertemuan International Gynecologic Cancer Society
ke-12 di Bangkok, Thailand, 25 – 28 Oktober 2008, dibahas tentang adanya kontroversi dalam
menetapkan stadium kanker serviks. Komite Ginekologi Onkologi FIGO
merekomendasikan :
20
• Stadium - Stadium 0 ditiadakan.
• Stadium IA dan IB - Tidak
ada perubahan.
• Stadium IIA - Besar tumor mempunyai prognosis yang sama dengan
stadium IB. - Stadium IIA dibagi lagi atas :
Dwi Faradina : Histerektomi Radikal Pada Kanker Serviks Di RSUP.H.Adam Malik Medan Januari 2002 – Desember 2006, 2009
USU Repository © 2008
Ü IIA1 : besar tumor ≤ 4 cm dengan keterlibatan vagina kurang dari 23 atas.
Ü IIA2 : besar tumor 4 cm dengan keterlibatan vagina kurang dari 23 atas.
• Stadium IIB dan III - Tidak
ada perubahan.
• Stadium IV
- Tidak ada perubahan.
2.9 PENATALAKSANAAN KANKER SERVIKS STADIUM AWAL