No. Variabel
Definisi Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
menggunakan Shapiro-Wilk dengan nilai 0,007 distribusi tidak normal.
Respon psikologis sebanyak 8 item
pertanyaan nomor 1-8,
Respon kognitif sebanyak 7 item
pertanyaan nomor 9-15,
Nilai respon stres fisiologis: 0 = tidak stres, jika skor
median 2,0 1 = stres, jika skor median
2,0 Nilai respon stres kognitif:
0 = tidak stres, jika skor median 2,0
1 = stres, jika skor median 2,0
No. Variabel
Definisi Alat Ukur
Hasil Ukur Skala
Ukur
Respon psikologis sebanyak 8 item pertanyaan nomor 16-22, nomor
30,
Respon tingkah laku sebanyak 7
item pertanyaan nomor 23-29.
Nilai respon stres psikologis: 0 = tidak stres, jika skor
median 2,0 1 = stres, jika skor median
2,0 Nilai respon stres tingkah laku:
0 = tidak stres, jika skor median 1,5
1 = stres, jika skor median
1,5
39
BAB IV METODOLOGI PENELITIAN
A. Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan pendekatan kuantitatif, dengan desain deskriptif. Penelitian deskriptifadalah metode penelitian yang dilakukan
dengan tujuan utama untuk membuat gambaran tentang suatu keadaan secara objektif. Metode ini digunakan untuk memecahkan atau menjawab
permasalahan yang sedang diteliti. Langkah-langkah yang dilakukan dalam metode ini antara lain pengumpulan data, pengolahan data, membuat
kesimpulan dan laporan. Setiadi, 2007. Pada penelitian ini akan memberikan gambaran stres pada saudara kandung dengan anak autisme.
B. Lokasi dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di beberapa sekolah yang terletak di wilayah Tangerang Selatan. Sekolah yang menjadi lokasi penelitian ini ada empat
sekolah yaitu Sekolah Khusus Al-Ikhsan, Sekolah Khusus Putra Putri
Mandiri, Sekolah Khusus Nur Asih dan Terapi Wila Kertia.
Lokasi penelitian dipilih karena belum pernah ada yang meneliti terkait stres saudara kandung pada anak autisme di sekolah-sekolah tersebut.
Penelitian mulai dilaksanakan pada bulan Juni 2014, mulai dari pengambilan data sampai penyusunan hasil.
C. Populasi dan Sampel
1. Populasi
Populasi merupakan seluruh subjek atau objek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti Hidayat, 2007. Populasi
dalam penelitian ini adalah saudara kandung dari murid penderita autisme di beberapa SLB di wilayah Tangerang Selatan yaitu Sekolah
Khusus Al-Ikhsan, Sekolah Khusus Putra Putri Mandiri, Sekolah Khusus Nur Asih dan Terapi Wila Kertia yang berjumlah 30 orang.
2. Sampel
Sampel adalah bagian-bagian dari populasi yang dipilih berdasarkan kemampuan mewakilinya Setiadi, 2007. Pengambilan
sampel menggunakan teknik nonprobability sampling dengan sampling jenuh dimana semua anggota populasi dijadikan sampel.
Sampel penelitian ini adalah populasi saudara kandung dari murid penderita autisme di beberapa SLB di wilayah Tangerang Selatan
yaitu Sekolah Khusus Al-Ikhsan, Sekolah Khusus Putra Putri Mandiri, Sekolah Khusus Nur Asih dan Terapi Wila Kertia yang berjumlah 30
orang. Kriteria inklusi dari penelitian ini adalah:
a. Saudara kandung dari murid autisme di SLB di wilayah
Tangerang Selatan yang berusia dalam rentang 8-18 tahun. b.
Bersedia menjadi responden.
c. Tidak sedang mengalami sakit pada saat pengambilan
data. d.
Saudara kandung hanya mempunyai satu saudara autisme.
D. Teknik Pengambilan Sampel
Penelitian ini menggunakan total sampling sebagai teknik dalam pengambilan sampel. Total sampling adalah teknik pengambilan sampel
dimana jumlah sampel sama dengan populasi Dahlan, 2010. Jumlah sampel dalam penelitian ini adalah jumlah populasi saudara kandung dari
murid penderita autisme di beberapa SLB di wilayah Tangerang Selatan yaitu Sekolah Khusus Al-Ikhsan, Sekolah Khusus Putra Putri Mandiri,
Sekolah Khusus Nur Asih dan Terapi Wila Kertia yang berjumlah 30 orang. Jumlah sampel ada 52 orang, namun 18 orang tidak mengembalikan
kuesioner kepada peneliti dikarenakan lupa, tidak sempat mengisi, dan lembar kuesioner hilang. Sedangkan 4 orang menolak untuk menjadi
responden dikarenakan saudara kandung sedang tidak di rumah, saaudara kandung tidak tinggal serumah dengan orang tua, dan ada orang tua yang
tidak bersedia sehingga jumlah sampel yang bisa menjadi responden sebanyak 30 orang.
E. Instrumen Penelitian
Penelitian ini
menggunakan kuesioner
sebagai alat
untuk pengumpulan data. Kuesioner merupakan suatu cara pengumpulan data
yang dilakukan dengan cara mengedarkan daftar pertanyaan yang berupa
formulir Setiadi, 2007. Instrumen pengumpulan data terdiri dari 2 bagian, yaitu:
1. Data personal responden
Identitas siswa meliputi nama inisial, umur, jenis kelamin, jumlah saudara, hubungan dengan anak autis kakak atau adik dan
urutan lahir. 2.
Kuesioner stres Kuesioner stres bertujuan untuk mengidentifikasi respon stres
yang dialami oleh saudara kandung dari murid penderita autisme. Kuesioner yang digunakan dibuat sesuai dengan tujuan penelitian
yang akan dilakukan mengacu pada kerangka konsep. Kuesiner yang digunakan adalah kuesioner yang dibuat oleh
peneliti dengan mengacu pada teori yang dikemukakan oleh Taylor 1991 dalam Videbeck 2008. Teori tersebut mengatakan terdapat 4
respon stres, yaitu respon fisiologis, kognitif, psikologis dan tingkah laku.
Kuesioner terdiri dari 30 pertanyaan yang terdiri dari 4 respon stres yaitu respon fisiologis sebanyak 8 item pertanyaan nomor 1-8,
respon kognitif sebanyak 7 item pertanyaan nomor 9-15, respon psikologis sebanyak 8 item pertanyaan nomor 16-22, nomor 30, dan
respon tingkah laku sebanyak 7 item pertanyaan nomor 23-29. Kuesioner menggunakan skala Gutman, yaitu 0 = tidak dan 1 = ya.
Pada penelitian ini, nilai stres diperoleh berdasarkan jumlah dari jawaban responden terhadap kuesioner stres.
Tabel 4.1. Blue Print Skala Respon Stres No
Pertanyaa n
No item
Jumlah soal
Keterangan Favorable Unfavorable
1 Respon
stres fisiologis
1-8 8
1, 7 2, 3, 4, 5, 6, 8
2 Respon
stres kognitif
9-15 7
9, 11, 13, 14
10, 12, 15
3 Respon
stres psikologis
16-22, 30
8 16, 19, 22
17, 18, 20, 21, 30
4 Respon
stres tingkah
laku 23-29
7 23, 24, 28
25, 26, 27, 29
Jumlah 30
12 18
Peneliti melakukan uji normalitas menggunakan Uji Shapiro
Wilk. Hal ini dikarenakan sampel yang digunakan kurang dari 50 responden Dahlan, 2013. Hasil uji normalitas didapatkan hasil 0,007
data distribusi tidak normal sehingga peneliti menggunakan nilai median dari skor total untuk menentukan stres dan tidak stres.
Responden dikatakan mengalami respon stres jika nilai skor total lebih dari median 6,5 dan dikatakan tidak mengalami respon stres
apabila nilai skor total kurang dari median 6,5. Berdasarkan respon stres fisiologis, total skor didapatkan dari
jumlah skor pertanyaan nomor 1-8 dan kemudian ditentukan nilai median. Responden dikatakan mengalami respon stres fisiologis jika
nilai skor total lebih dari median 2,0 dan dikatakan tidak mengalami respon stres fisiologis apabila nilai skor total kurang dari
median 2,0.