Gambaran Karakteristik Responden. PEMBAHASAN

Respon stres seperti ini jika dibiarkan begitu saja tanpa ada penanganan stres akan menimbulkan dampak yang serius. Fauziah 2005 mengatakan, pada sistem fisiologis stres dapat menyebabkan kelemahan dan menurunkan kemampuan seseorang dalam melawan virus atau bakteri. Hal ini disebabkan karena pada tahap ini cadangan energi untuk penyesuaian telah terkuras. Cadangan energi telah habis dan menipis akibatnya tubuh tidak mampu lagi menghadapi stres Hans Selye, 1946 dalam Nasir dan Muhith, 2011. Pada saudara kandung khususnya remaja hal ini akan mengganggu proses perkembangan mereka seperti mengganggu kesehatan fisik mereka, menurunkan kemampuan bersaing di sekolah dan menurunkan aktivitas remaja Kristanti, 2013. 2. Respon Stres Kognitif Dilihat dari distribusi frekuensi berdasarkan respon stres kognitif diperoleh hasil dari 30 responden yang mengalami respon stres kognitif sebanyak 16 responden 53,3 dan yang tidak mengalami respon stres kognitif sebanyak 14 responden 46,7. Respon kognitif dapat terlihat melalui terganggunya proses kognitif individu, seperti sulit berkonsentrasi dengan baik, merasa tidak tenang, merasa kurang mendapat perhatian dari orang tua, sulit percaya terhadap orang lain, merasa bosan, sulit mengingat sesuatu dengan baik, dan sulit menyelesaikan tugas tepat waktu. Respon kognitif ini dapat disebabkan karena lapang persepsi menjadi terbatas dan proses berpikir menjadi terpecah-pecah sehingga berdampak pada tingkat konsentrasi yang menurun, pikiran menjadi kacau dan tidak wajar Taylor, 1991 dalam Videbeck, 2008. Akibat dari stres yang disebabkan oleh saudara kandung autisme, tentu akan berdampak pada tahap perkembangan saudara kandung dimana pada tahap perkembangan anak usia sekolah 6-12 tahun, perkembangan fisik, kognitif, dan sosial meningkat. Anak mulai mengembangkan kemampuan berkomunikasi, kecepatan dan kehalusan motorik meningkat, keterampilan lebih individual, ingin terlibat dalam segala hal, menyukai kelompok, dan mencari teman secara aktif Nasir dan Muhith, 2011. Pada remaja, konsep diri berubah sesuai dengan perkembangan biologis, lebih menyesuaikan diri dengan standar kelompok, dan timbul perasaaan takut ditolak oleh teman sebaya. Pada tahap ini hubungan anak dengan orang tua mencapai titik terendah dimana anak mulai melepaskan diri dari orang tua. Suasana hati berubah- ubah emosi labil sehingga stres meningkat terutama pada saat terjadi konflik Nasir dan Muhith, 2011. Dengan mempunyai saudara kandung autisme akan menambah stres yang dialami remaja. Dampak yang akan ditimbulkan dari respon stres kognitif ini bagi saudara kandung remaja adalah menurunnya prestasi remaja di sekolah, mengurangi minat dan aktivitas lainnya, serta sulit memanfaatkan sumber daya yang ada Fauziah, 2005.