Pengertian Bahasa Hakikat Bahasa Indonesia

yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain a language is a structured system of arbritary vocal symbol by means of which member of a social group interact. Ronald Wardhaugh, seorang Linguis Barat, dalam Introduction to Linguistics memberikan definisi sebagai berikut: “bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang digunakan untuk komunikasi manusia a system of arbritary vocal symbol used of human communications. 33 Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah aturan, dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer, yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata- kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. 34 Dari beberapa pengertian tentang bahasa, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai oleh 33 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, Bandung: Rosdakarya, 2006, hal 21. 34 http:organisasi.orgdefinisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran- bahasa-indonesia sekelompok masyarakat untuk mendapatkan suatu informasi. Bahasa juga digunakan untuk mengetahui ciri bahasa yang dipakai oleh masyarakat yang ada di Indonesia. Dengan adanya bahasa, masyarakat dapat berkomunikasi sesuai dengan bahasa yang dimilkinya dan segala permaslahan dapat dipecahkan dengan adanya alat komunikasi atau bahasa. 2. Fungsi Bahasa Indonesia Secara umum, fungsi bahasa ada tiga, yaitu alat komunikasi, alat ekspresi, dan alat berpikir. Ketika seseorang menggunakan bahasa, ada sesuatu yang ingin disampaikan berupa informasi. Informasi tersebut bisa ditransformasi dua arah arah seperti pada dialog, dan ada juga disamapaikan searah seperti pada pidato. Ekspresi seseorang ketika menyatakan senang atau susah paling lengkap dinyatakan dengan bahasa, tidak dapat hanya tersenyum atau menangis. Ekspresi yang menggunakan bahasa tubuh tidaklah lengkap. Dalam fungsinya sebagai alat berpikir, bahasa selalu dipakai baik secara lisan maupun tulis. Fungsi bahasa sebagai alat berpikir adalah bahasa yang digunakan dalam penulisan hasil penelitian, bahasa dalam buku-buku ilmu pengetahuan, bahasa dalam sminar, dana lain-lain. Secara khusus, bahasa Indonesia berfungsi sebagai alat komunikasi antaranggota masyarakat Indonesia. Fungsi tersebut digunakan dalam berbagai lingkungan, tingkatan, dan kepentingan yang beraneka ragam. Hal ini, sesuai dengan prinsip sosiologis yang menyatakan bahwa manusia tidak dapat hidup seorang diri. Dalam memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia pasti memerlukan orang lain. Mereka pun berkomunikasi dalam berbagai lingkungan di tempat mereka berada, seperti antaranggota keluarga, antarmasyarakat, antarteman sejawat, antarilmuwan, dan sebagainya. 35 Bahasa menunjukkan perbedaan antara satu penutur dengan penutur lainnya, tetapi masing-masing tetap mengikat kelompok penuturnya dalam satu kesatuan sehingga bahasa memungkinkan tiap individu menyesuaikan dirinya 35 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS, 2010, hal 2 dengan adat istiadat dan kebiasaan masyarakat bahasa tersebut. Bahasa juga melambangkan pikiran atau gagasan tertentu, dan juga melambangkan perasaan, kemauan bahkan dan melambangkan tingkah laku seseorang. Kedudukan bahasa mempunyai dua kedudukan, yaitu kedudukan sebagai bahasa nasional dan kedudukan sebagai bahasa negara. Bahasa nasional mulai berlaku sejak tanggal 28 Oktober 1928 yang biasa diperingati Hari Sumpah Pemuda. Bahasa negara mulai berlaku sejak tanggal 18 Agustus 1945 dengan adanya Pancasila dan UUD 1945 pasal 36 yang isinya tentang bahasa Indonesia.

3. Tujuan dan Manfaat Kemahiran Bahasa

Melihat dari fungsi bahasa di atas, terutama fungsi bahasa sebagai alat komunikasi, maka maksud utamanya adalah berusaha untuk memberikan dasar- dasar kepada masyarakat untuk memperoleh kemahiran berbahasa, baik menggunakan bahasa secara lisan maupun tulisan agat mereka mendengar atau diajak berbicara dengan mudah memahami apa yang dimasudkan. Untuk langkah awal, bahasa yang harus dipergunakan ialah bahasa yang paling umum dipakai dan tidak menyalahi norma-norma umum yang berlaku. Jadi, seseorang yang jarang atau belum mahir bahasa akan mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pikiran dan perasaannya kepada orang lain. Begitu pula, dengan bahasa yang dipergunakan. Jika bahasa yang digunakan tidak umum berlaku, sukar memperoleh komunikasi yang lancar. Semua ini dapat menimbulkan kesalahpahaman. Latihan kemahiran berbahasa dimasudkan untuk mengembangkan potensi pribadi yang ada. Dengan latihan-latihan yang intensif, kita akan memperoleh keahlian bagaimana menggunakan daya piker yang intensif, menguasai struktur bahasa dan kosakata secara meyakinkan, menggunakan suara dan artikulasi bahasa yang tepat, menggunakan isyarat dan air muka sesuai dengan suasana dan isi pembicaraan. Dengan demikian, kemahiran bahasa akan mendatangkan keuntungan bagi masyarakat bila dipergunakan sebagai alat komunikasi yang baik terhadap sesame masyarakat. 36 Bila sudah memperoleh kemahiran berbahasa, secara tidak langsung kita memperoleh beberapa macam kemampuan lainnya. Kemampuan tersebut muncul sendirinya pada tahap seseorang betul-betul mahir berbahasa, seperti: a. Lebih mengenal diri sendiri; b. Lebih dalam memahami orang lain; c. Belajar mengamati dunia sekitar kita lebih cermat; d. Mengembangkan suatu proses berpikir yang jelas dan teratur. 37 Di samping itu, pemakai bahasa tidak hanya mencapai kemahirannya, tetapi juga hanya memiliki moral dan akhlak yang tinggi karena sejarah telah memperlihatkan bahwa seseorang yang memiliki kemahiran berbahasa yang tinggi berpotensi menghancurkan umat manusia dan kebudayaannya. Hal ini, termasuk kemahiran berbahasa.

4. Ragam Bahasa

Ragam bahasa secara garis besarnya terbagi atas ragam bahasa lisan dan ragam bahasa tulis. Keduanya mempunyai perbedaan yang sangat jelas. Ragam bahasa lisan ditandai dengan penggunaan lafal atau pengucapan, intonasi, kosakata baku dan tidak baku, dan penyusunan kalimat yang agak longgar baku dan tidak baku. Ragam bahasa lisan menghendaki orang kedua atau teman berbicara. Ragam ini sangat terikat dengan situasi, kondisi, ruang, dan waktu. Beberapa contoh ragam lisan: 1. Fotokopi ijazah harus diregalisir dulu oleh Dekan. 2. Karena hari hujan, motornya nabrak trotoar di tepi jalan. 3. Mereka sedang bikin proposal penelitian. 4. Saya sudah kasih tau tentang hal itu. 36 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS, 2010, hal 2 3 7 Ramlan A. Gani dan Mahmudah Fitriyah Z.A., Displin Berbahasa Indonesia, Jakarta: FITK PRESS, 2010, hal 2.