Faktor Eksternal Siswa Faktor Pendekatan Belajar

operasional yang direkayasa sedemikian rupa untuk memecahkan masalah atau mencapai tujuan belajar tertentu Lawson, 1991. 32 Dari beberapa faktor yang mempengaruhi belajar, maka penulis dapat menyimpulkan bahwa dalam belajar semua faktor-faktor belajar sangat penting baik dari faktor internal, eksternal, dan faktor pendekatan belajar. Apabila dalam kegiatan belajar baik di sekolah ataupun di rumah tidak ada salah satu faktor belajar yang mendukung atau mendorong. Maka, kegiatan belajar tidak akan berjalan dengan baik.

C. Hakikat Bahasa Indonesia

1. Pengertian Bahasa

Harimurti memberikan batasan bahasa sebagai sistem lambang arbitrer yang dipergunakan suatu masyarakat untuk bekerja sama, berinteraksi, dan mengidentifikasikan diri. Batasan ini merupakan batasan yang lazim diungkapkan, baik oleh para ilmuwan bahasa maupun para ilmuwan yang lainnya. Sementara itu, Kamus Besar Bahasa Indonesia memberikan pengertian “bahasa” ke dalam tiga batasan, yaitu: 1 sistem lambang bunyi berartikulasi yang dihasilkan alat-alat ucap yang bersifat sewenang-wenang arbitrer, pen dan konvensional yang dipakai sebagai alat komunikasi untuk melahirkan perasaan dan pikiran; 2 perkataan-perkataan yang di pakai oleh suatu bangsa suku bangsa, daerah, negara, dan sebagainya; 3 percakapan perkataan yang baik, sopan santun, dan tingkah laku yang baik. Dua ilmuwan Barat, Bloch dan Trager, mendefinisikan bahasa sebagai suatu “sistem simbol-simbol bunyi yang arbriter yang dipergunakan oleh suatu kelompok sosial sebagai alat untuk berkomunikasi Language is a system of arbitrer vocal symbol by means of which a social group cooperates. Senada dengan Bloch dan Trager, Joseph Bram mengatakan bahwa bahasa adalah suatu sistem yang berstruktur dari simbol-simbol bunyi arbitrer 32 Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Rosdakarya, 2008, h. 122. yang dipergunakan oleh para anggota suatu kelompok sosial sebagai alat bergaul satu sama lain a language is a structured system of arbritary vocal symbol by means of which member of a social group interact. Ronald Wardhaugh, seorang Linguis Barat, dalam Introduction to Linguistics memberikan definisi sebagai berikut: “bahasa adalah suatu sistem simbol-simbol bunyi yang arbitrer yang digunakan untuk komunikasi manusia a system of arbritary vocal symbol used of human communications. 33 Bahasa dibentuk oleh kaidah aturan serta pola yang tidak boleh dilanggar agar tidak menyebabkan gangguan pada komunikasi yang terjadi. Kaidah aturan, dan pola-pola yang dibentuk mencakup tata bunyi, tata bentuk dan tata kalimat. Agar komunikasi yang dilakukan berjalan lancar dengan baik, penerima dan pengirim bahasa harus harus menguasai bahasanya. Bahasa adalah suatu sistem dari lambang bunyi arbitrer yang dihasilkan oleh alat ucap manusia dan dipakai oleh masyarakat komunikasi, kerja sama, dan identifikasi diri. Bahasa lisan merupakan bahasa primer, sedangkan bahasa tulisan adalah bahasa sekunder. Arbitrer, yaitu tidak adanya hubungan antara lambang bunyi dengan bendanya. Bahasa lisan lebih ekspresif di mana mimik, intonasi, dan gerakan tubuh dapat bercampur menjadi satu untuk mendukung komunikasi yang dilakukan. Lidah setajam pisau atau silet oleh karena itu sebaiknya dalam berkata- kata sebaiknya tidak sembarangan dan menghargai serta menghormati lawan bicara atau target komunikasi. Bahasa isyarat atau gesture atau bahasa tubuh adalah salah satu cara bekomunikasi melalui gerakan-gerakan tubuh. Bahasa isyarat akan lebih digunakan permanen oleh penyandang cacat bisu tuli karena mereka memiliki bahasa sendiri. 34 Dari beberapa pengertian tentang bahasa, penulis dapat mengambil kesimpulan bahwa bahasa merupakan alat komunikasi yang dapat dipakai oleh 33 Asep Ahmad Hidayat, Filsafat Bahasa, Bandung: Rosdakarya, 2006, hal 21. 34 http:organisasi.orgdefinisi-pengertian-bahasa-ragam-dan-fungsi-bahasa-pelajaran- bahasa-indonesia