Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di era New Wave Marketing

57

BAB IV ANALISA STRATEGI NEW WAVE MARKETING

PADA BANK SYARIAH

A. Strategi Pengembangan Perbankan Syariah di era New Wave Marketing

Strategi pengembangan industri perbankan syariah seharusnya didukung oleh dua pihak. Regulator dan juga pelaku bisnis Syariah. Dalam hal ini bank induk yang memiliki anak Perbankan Syariah. Pertama, untuk regulator dalam hal ini BI, harus melihat dan membuat kebijakan pengembangan perbankan syariah secara efisien, memberikan syariah service excellent, dan berkontribusi bagi perekonomian nasional. Untuk menjawab tantangan-tantangan yang dihadapi hal- hal yang bisa dilakukan oleh BI antara lain bekerja sama dengan beberapa perguruan tinggi untuk melakukan penelitian dan mempersiapkan kurikulum dalam mengembangkan SDM berkualitas tinggi yang tidak hanya paham ilmu fiqh tetapi juga mendalami ilmu perbankan dan keuangan. Selain itu regulasi dan supervisi yang efektif harus dijalankan dan juga aliansi strategis yang berupa working group dengan beberapa pihak seperti Ikatan Akuntansi Indonesia dan Dewan Syariah Nasional agar dapat berjalan dengan baik sehingga inovasi dan pengembangan produk perbankan Syariah dapat berjalan dengan cepat dan efektif 1 . Selain daripada itu untuk mendorong investor asing agar tertarik menamkan modalnya di sektor keuangan Syariah Indonesia 1 Mulya E Siregar, , BI: Seminar Akhir Tahun perbankan Syariah November 2010 58 diperlukan kerja sama dengan Dirjen Perpajakan agar tidak hanya memberikan kebijakan pajak yang mendukung saja. Tetapi, juga menyiapkan instrumen- instrumen investasi syariah yang menarik serta payung hukum yang kuat agar investor asing merasa nyaman untuk berinvestasi di sektor keuangan syariah nasional. Sosialisasi kepada masyarakat tentang produk-produk syariah serta pengembangan infratruktur dan network yang merata dapat diinisiasi oleh BI melalui kebijakan dan inisiatif strategis. Agar hal ini bisa diimplementasikan kepada pelaku bisnis syariah sehingga fasilitas perbankan syariah ini bisa menjangkau masyarakat luas di seluruh Indonesia. Kedua, dukungan dari Perbankan Syariah induk yang memiliki anak Perbankan Syariah juga tidak kalah pentingnya. Dalam hal ini mengambil contoh komitmen Bank Mandiri sebagai Perbankan Syariah induk dalam mengembangkan Bank Syariah Mandiri BSM. Bank Mandiri tidak melihat BSM sebagai kompetitor tetapi melihatnya sebagai mitra dengan tumbuhnya BSM menjadi pemain besar di perbankan nasional. Ini juga akan berdampak secara positif untuk bank induknya. Bank Mandiri memang tidak setengah-setengah dalam mengembangkan anak Perbankan Syariahnya. BSM merupakan salah satu anak Perbankan Syariah Mandiri yang menyumbangkan laba terbesar yang mencapai Rp 360 miliar per oktober 2010. Selain itu suntikan modal terus diberikan untuk menjaga CAR BSM di atas 12, dan Bank Mandiri mempunyai harapan dan visi yang besar 59 kepada BSM di dalam corporate plannya, yaitu untuk bisa menduduki posisi Top Ten bank dengan total aset terbesar secara nasional di tahun 2015 nanti. 2 Industri perbankan syariah ke depannya akan lebih sukses dan akan menunjukkan pertumbuhan dan performance yang lebih signifikan. Dengan catatan regulator harus terus membuat kebijakan yang supportive dan juga beberapa Perbankan Syariah induk yang memiliki bisnis perbankan syariah untuk tetap berkomitmen secara serius dalam membuat strategi pengembangan seperti contoh kasuk Bank Mandiri sebagai benchmark.

B. Menyusun Strategi Marketing Perbankan Syariah di era New Wave