Hak Hidup Hak-Hak Asasi Manusia

Universal Hak Asasi Manusia DUHAM. Contohnya, dalam DUHAM pasal 3 dan 5, menjelaskan bahwa setiap manusia berhak atas kehidupannya, mendapatkan kemerdekaan dan keamanan pribadi. Dan tidak seorangpun bisa menyiksa atau menghukum secara keji, tidak manusiawi bahkan merendahkan martabatnya sebagai seorang manusia yang merdeka. 9 Sependapat dengan DUHAM, dalam hukum Islampun tidak mengakui pelanggaran yang dirincikan di atas jelas adalah perbuatan yang mulia. Kejahatan perang merupakan hal yang sangat tidak diinginkan terjadi. Dan ini melanggar hak- hak manusia yang dilindungi dalam Islam, yaitu:

1. Hak Hidup

Hak untuk memelihara jiwa atau hak untuk hidup merupakan suatu yang paling pokok dan mendasar bagi manusia. Hak ini harus ada dan setara bagi setiap manusia tanpa melihat perbedaan-perbedaan yang ada diantara sesama manusia. Tidak ada seorang atau sekelompok manusia yang hak hidupnya lebih diprioritaskan dari hak hidup seseorang atau sekelompok manusia yang lainnya. 10 Perlindungan hukum Islam terhadap hak hidup manusia dapat dilihat dari ketentuan-ketentuan syariah yang melindungi dan menjunjung tinggi darah dan nyawa manusia, melalui larangan membunuh, ketentuan qishash, dan larangan bunuh 9 Lihat Deklarasi Universal Hak Asasi Manusia, Pasal 3 dan 5. 10 Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam, Jakarta, Logos, 2004, h. 23. diri. Membunuh adalah dosa besar yang diancam dengan balasan neraka, sesuai firman Allah SWT dalam al-Maidah ayat 32 11 : +, Artinya: “Dan barangsiapa yang membunuh seorang mukmin dengan sengaja Maka balasannya ialah Jahannam, kekal ia di dalamnya dan Allah murka kepadanya, dan mengutukinya serta menyediakan azab yang besar baginya. ” Ayat ini mengajarkan kesamaan nilai jiwa setiap manusia. Penghilangan jiwa seseorang tanpa alasan yang dibenarkan berarti tidak menghargai nilai jiwa setiap manusia dan itu sama artinya dengan membunuh kesucian dan kehormatan jiwa seluruh manusia. Sebaliknya, pemeliharaan kepada satu jiwa manusia berarti pemeliharaan terhadap nilai, kesucian, dan kehormatan jiwa manusia secara umum sehingga dapat diartikan sebagai pemeliharaan terhadap jiwa manusia seluruhnya. Firman Allah lainnya dalam surat Al An’am ayat 151: - . - Artinya: “Dan janganlah kamu membunuh jiwa yang diharamkan Allah membunuhnya melainkan dengan sesuatu sebab yang benar .” Ayat ini mempertegas keberadaan dan ketinggian nilai hak hidup setiap manusia. Tidak dibenarkan menghilangkan nyawa orang atas dasar alasan-alasan subyektif. Menghilangkan nyawa seseorang hanya dapat dilakukan atas alasan-alasan 11 T. Muhammad Hasbi Ash Shiddieqy, Islam dan Hak Asasi Manusia, Semarang, PT. Rizki Putra, 1999, h. 40. obyektif, yaitu alasan-alasan yang dibenarkan oleh Allah swt sebagai pencipta dan pemberi hak hidup seluruh manusia. 12 Ketentuan qishash merupakan kolerasi dari larangan membunuh. Qishash adalah sanksi hukum kejahatan terhadap diri dan jiwa orang lain. Qishash ini diwajibkan oleh Allah terhadap pembunuhan yang disengaja, mewajibkan diyat dan fidyah dalam hal yang tak sengaja. Dan sebagai pencegahan, untuk memelihara kelangsungan hidup manusia yang adil, aman dan tentram. Pengaturan mengenai qishash ini dituangkan dalam surah al-Baqarah ayat 178: 1 2 3 4 4 . . 5 . + 6 7, 8 -. + 9 6 7, , - :; Artinya: “Hai orang-orang yang beriman, diwajibkan atas kamu qishaash berkenaan dengan orang-orang yang dibunuh; orang merdeka dengan orang merdeka, hamba dengan hamba, dan wanita dengan wanita. Maka barangsiapa yang mendapat suatu pemaafan dari saudaranya, hendaklah yang memaafkan mengikuti dengan cara yang baik, dan hendaklah yang diberi maaf membayar diat kepada yang memberi maaf dengan cara yang baik pula. yang demikian itu adalah suatu keringanan dari Tuhan kamu dan suatu rahmat. barangsiapa yang melampaui batas sesudah itu, Maka baginya siksa yang sangat pedih ”. Islam melarang semua bentuk pembunuhan kecuali yang dilakukan berdasarkan hukum. Selama perang dan pemberontakan, hanya pemerintah yang sah 12 Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam, h. 24. dan bijaksana, yang mengikuti syariah, yang dapat memutuskan pembenaran pencabutan nyawa. Islam mengharamkan tindakan bunuh diri untuk menjamin hidup, sebagaimana sabda Nabi saw 13 : “Barang siapa yang menerjunkan dirinya dari suatu bukit, maka dia kekal dalam neraka jahanam. dan barang siapa menegak racun lalu mati, maka racunnya tetap berada ditangannya yang akan diteguknya dalam api neraka jahanam, dia kekal didalamnya. dan barang siapa membunuh diri dengan sepotong besi, maka besi itu tetap berada ditangannya, dan akan ditusuk-tusuk perutnya dengan besi itu dalam neraka jahanam dan dia kekal didalamnya ”. Deklarasi Kairo tentang Hak Asasi Manusia dalam Islam Tahun 1990 mengatur tentang hak hidup dalam pasal 2 yang berbunyi: a Kehidupan adalah berkah Tuhan dan hak untuk hidup dijamin bagi setiap ummat manusia, dan ngara-negara untuk melindungi hak-hak ini dari setiap pelanggaran apapun dan dilarang untuk mencabut kehidupan kecuali berdasarkan syariat. b Dilarang untuk memilih jalan yang dapat mengakibatkan pemusnahan missal suatu bangsa. c Perlindungan kehidupan manusia sampai akhir masa merupakam kehendak Tuhan dan suatu kewajiban yang ditetapkan syariat. 14 13 Hasbi Ash Shiddieqy, Hak Asasi Manusia, , h. 40. 14 Ikhwan, Hak Asasi Manusia dalam Islam, h. 25.

2. Hak Kebebasan Beragama