Posisi dan peran media televisi dalam operasionalisasinya di masyarakat, tidak berbeda dengan media cetak dan radio. Robert K. Avery dalam bukunya
“Communication and The Media” dan Stanford B. Weinberg dalam “Message A Reader in Human Communication” Random House, New York 1980,
mengungkapkan 3 tiga fungsi media, yaitu: a.
The surveillance of the environment yaitu mengamati lingkungan. b.
The correlation of the part of society in responding to the environment yaitu mengadakan korelasi antara informasi data yang diperoleh dengan
kebutuhan khalayak sasaran, karena komunikator lebih menekankan pada seleksi evaluasi dan interpretasi.
c. The transmission of the social heritage from one generation to the next,
maksudnya ialah menyalurkan nilai-nilai budaya dari satu generasi ke generasi berikutnya Kusandi, 1996: 25.
II.2.2 Perkembangan Televisi
Kehadiran televisi di dunia merupakan perkembangan teknologi khususnya teknologi elektronika sejak abad 19 dan akan terus menerus berlanjut
pada abad-abad berikutnya, sehingga televisi siaran juga akan ditentukan oleh perkembangan elektronika itu sendiri.
Kehadiran televisi menjadi bagian yang sangat penting sebagai sarana untuk berinteraksi satu dengan yang lainnya dalam berbagai hal yang menyangkut
perbedaan dan persepsi tentang suatu isu yang terjadi di belahan dunia. Daya tarik televisi sedemikian besar, sehingga pola-pola kehidupan rutinitas sebelum muncul
Universitas Sumatera Utara
televisi berubah total sama sekali. Media televisi menjadi panutan baru new religius bagi kehidupan manusia. Tidak menonton televisi, sama saja dengan
makhluk buta yang hidup dalam tempurung Kuswandi, 1996: 23. Kekuatan media televisi adalah menguasai jarak dan ruang karena teknologi televisi telah
menggunakan elektromagnetik, kabel dan fiber yang dipancarkan transmisi melalui satelit.
Dunia perkembangan pertelevisian di Indonesia juga mengalami perkembangan yang cukup pesat. Awalnya, Indonesia hanya memiliki satu stasiun
televise, itupun dimiliki oleh pemerintah, yaitu Televisi Republik Indonesia TVRI. Kemudian pada tahun 1989, lahirlah stasiun televisi Rajawali Citra
Televisi Indonesia RCTI. Stasiun tersebut merupakan stasiun televisi swasta pertama di Indonesia. Kemunculan stsiun RCTI memberikan sesuatu yang baru
bagi pertelevisian di Indonesia. Hal ini dapat dilihat dengan banyaknya stasiun- stasiun televisi swasta, seperti Suya Citra Televisi SCTV, Televisi Pendidikan
Indonesia TPI, Indosiar, dan Andalas Televisi Antv. Sejak era reformasi bergulir, stasiun televisi swasta semakin ramai bermunculan, seperti Metro TV,
Transformasi Televisi Trans TV, TV 7 yang kini menjadi Trans 7, Lativi yang berubah menjadi Lativi, serta Global TV.
Stasiun televisi lokalpun tidak mau ketinggalan. Sekitar tahun 2000 an banyak bermunculan stasiun televisi lokal, seperti Bali TV di Bali, JakTv di
Jakarta, JTV di Surabaya, cahaya TV di Banten. Televisi berlangganan atau televisi berbayar pay per view juga turut mewarnai perkembangan pertelevisian
Indonesia. Yang relative dikenal oleh masyarakat Indonesia seperti Indovision,
Universitas Sumatera Utara
Aora TV, First Media, dan Telkomvision. Bahkan sampai tahun 2008, paling tidak terdapat 13 stasiun televise berlangganan yang beroperasi di Indonesia
Usman, 2009: 1. Terkait dengan perkembangan teknologi, diperkirakan pada tahun 2018,
televisi di Indonesia akan memasuki era televisi digital. Teknologi digital akan meningkatkan kualitas gambar televisi. Masih terkait dengan perkembangan
teknologi, kini terjadi konvergensi media, misalnya antara media televisi dengan media online. Konvergensi ini tentu memperluas jangkauan siaran televisi
Usman, 2009: 2.
II.2.3. Karakteristik Televisi