Karakteristik Televisi Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Aora TV, First Media, dan Telkomvision. Bahkan sampai tahun 2008, paling tidak terdapat 13 stasiun televise berlangganan yang beroperasi di Indonesia Usman, 2009: 1. Terkait dengan perkembangan teknologi, diperkirakan pada tahun 2018, televisi di Indonesia akan memasuki era televisi digital. Teknologi digital akan meningkatkan kualitas gambar televisi. Masih terkait dengan perkembangan teknologi, kini terjadi konvergensi media, misalnya antara media televisi dengan media online. Konvergensi ini tentu memperluas jangkauan siaran televisi Usman, 2009: 2.

II.2.3. Karakteristik Televisi

Adapun karakteristik televisi adalah sebagai berikut: Usman, 2009: 23 1. Media Pandang dengar audio-visual Televisi adalah media pandang sekaligus media dengar. Televisi berbeda dengan media cetak, yang lebih merupakan media pandang. Televisi juga berbeda dengan media radio, yang merupakan media dengar. Orang memandang gambar yang ditayangkan televisi, sekaligus mendengar atau mencerna narasi atau naskah dari gambar tersebut. 2. Mengutamakan Gambar Kekuatan televisi terletak lebih pada gambar. Gambar-gambar dalam hal ini adalah gambar hidup- membuat televisi lebih menarik dibanding media cetak. Narasi atau naskah bersifat mendukung gambar. Universitas Sumatera Utara 3. Mengutamakan Kecepatan Jika deadline media cetak 1 x 24 jam, deadline atau tenggat televisi bisa disebut setiap detik. Televisi mengutamakan kecepatan. Kecepatan bahkan menjadi salah satu unsur yang menjadikan berita televisi bernilai. 4. Bersifat Sekilas Jika media cetak mengutamakan dimensi ruang, televisi mengutamakn dimensi wakut atau durasi. 5. Bersifat Satu Arah Televisi bersifat satu arah, dalam arti pemirsa tidak bisa pada saat itu juga memberi respons balik terhadap siaran televisi yang ditayangkan. 6. Daya Jangkau Luas Televisi memiliki daya jangkau luas. Ini berarti televisi menjangkau segala lapisan masyarakat, dengan berbagai latar belakang sosial ekonomi. Siaran atau berita televisi harus dapat menjangkau rata-rata status sosial ekonomi khalayak, masuk ke berbagai strata sosial.

II.2.4. Faktor-faktor yang perlu diperhatikan

Pesan yang akan disampaikan melalui media televisi memerlukan pertimbangan-pertimbangan lain agar pesan tersebut dapat diterima oleh khalayak sasaran. Universitas Sumatera Utara Faktor-faktor yang perlu diperhatikan adalah: 1. Pemirsa Sesungguhnya dalam setiap bentuk komunikasi dengan menggunakan media apapun, komunikator akan menyesuaikan pesan dengan latar belakang komunikannya. Namun untuk komunikasi melalui media elektronik, khususnya televisi, faktor pemirsa perlu mendapat perhatian lebih. Dalam hal ini komunikator harus memahami kebiasaan dan minat pemirsa baik yang termasuk kategori anak-anak, remaja, dewasa, maupun orang-orang. Hal ini perlu karena berkaitan dengan materi pesan dan jam penayangan. 2. Waktu Setelah komunikator mengetahui minat dan kebiasaan tiap kategori pemirsa, langkah selanjutnya adalah menyesuaikan waktu penayangan dengan minat dan kebiasaan pemirsa. Faktor waktu menjadi pertimbangan, agar setiap acara ditayangkan secara proporsional dan dapat diterima oleh khalayak sasaran atau khalayak yang dituju. 3. Durasi Durasi berkaitan denga waktu, yakni jumlah menit dalam setiap penayangan acara. Durasi masing-masing acra disesuaikan dengan jenis acara dan tuntutan skrip atau naskah, yang paling penting bahwa dengan durasi tertentu, tujuan acara tercapai. Suatu acara tidak akan mencapai sasaran karena durasi terlalu singkat atau terlalu lama. Universitas Sumatera Utara 4. Metode Penyajian Fungsi utama televisi menurut khalayak pada umumnya adalah untuk menghibur, selanjutnya adalah informasi. Tetapi tidak berarti fungsi mendidik dan membujuk dapat diabaikan. Fungsi nonhiburan dan noninformasi harus tetap ada karena sama pentingnya bagi keperluan komunikator dan komunikan. Agar fungsi mendidik dan membujuk tetap ada, namun tetap diminati pemirsa, caranya adalah dengan mengemas pesan sedemikian rupa, yakni menggunakan metode penyajian tertentu dimana pesan nonhiburan dapat mengadung unsur hiburan.

II.3 Teori S-O-R

Dokumen yang terkait

PERSEPSI ANGGOTA POLWIL TENTANG PROGRAM ACARA DATING SHOW ”TAKE ME OUT INDONESIA“ DI INDOSIAR(Studi pada Anggota Samapta Polwil Malang Angkatan 2007)

0 4 2

TANGGAPAN PEMIRSA TENTANG PROGRAM ACARA REALITY SHOW TAKE ME OUT DI INDOSIAR (Studi Pada Warga Perumahan Graha Kota Asri Malang)

0 23 14

Faktor-faktor Penyebab Zapping Pada Audiens Televisi (Studi pada audiens tayangan televisi Take Me Out Indosiar Di keluarahan Kampung Baru Bandar Lampung)

0 7 4

Faktor-faktor Penyebab Zapping Pada Audiens Televisi (Studi pada audiens tayangan televisi Take Me Out Indosiar Di keluarahan Kampung Baru Bandar Lampung)

0 10 4

REALISASI PRINSIP KERJA SAMA GRICE DALAM TUTURAN PRESENTER DAN PESERTA REALITY SHOW TAKE ME OUT INDONESIA.

1 5 23

PERSEPSI REMAJA SURABAYA TERHADAP TAYANGAN KOREAN WAVE DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Kualitatif Tentang Persepsi Remaja Surabaya Terhadap Tayangan Korean Wave Sebagai Budaya Populer di Indosiar).

1 3 129

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESERTA PEREMPUAN DI DALAM TAYANGAN ACARA TAKE HIM OUT INDONESIA DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Perempuan Surabaya Terhadap Peserta Perempuan Dalam Tayangan Acara Take Him Out Indonesia Di Indosiar).

0 0 85

DESAIN “TAKE ME OUT INDONESIA” DAN ENTITAS BUDAYA MASYARAKAT URBAN

0 0 10

PERSEPSI MASYARAKAT TERHADAP PESERTA PEREMPUAN DI DALAM TAYANGAN ACARA TAKE HIM OUT INDONESIA DI INDOSIAR (Studi Deskriptif Tentang Persepsi Perempuan Surabaya Terhadap Peserta Perempuan Dalam Tayangan Acara Take Him Out Indonesia Di Indosiar)

0 0 20

PERAN PRODUCTION ASSISTANT DALAM PROGRAM TAKE ME OUT INDONESIA DI FREMANTLEMEDIA INDONESIA - UNS Institutional Repository

0 1 13