selanjutnya dilakukan pengisian TBS kedalam lori. Setiap lori dapat memuat dengan 2,50-2,75 ton TBS lori kecil dan 4,50 ton TBS lori besar.
2.4.2 Stasiun Rebusan
Sterilizer
Lori-lori yang telah berisi TBS dikirim ke stasiun rebusan dengan cara ditarik menggunakan capstand yang digerakkan oleh motor listrik hingga memasuki
sterilizer. Sterilizer yang banyak digunakan umumnya yaitu bejana tekan horizontal yang bisa menampung 10 lori per unit 25-27 ton TBS . Dalam proses perebusan,
TBS dipanaskan dengan uap pada temperatur sekitar 135 C dan tekanan 2,0
– 2,8 kgcm
2
selama 80-90 menit.
Proses perebusan dilakukan secara bertahap dalam tiga puncak tekanan agar diperoleh hasil yang optimal. Tujuan dari proses perebusan TBS yaitu untuk
menghentikan perkembangan asam lemak bebas ALB, memudahkan pemipilan, penyempurnaan dalam pengolahan, serta penyempurnaan dalam proses pengolahan
inti sawit. Pada proses perebusan, semakin tinggi tekanannya akan semakin cepat pula waktu perebusan.
2.4.3 Stasiun pemipilan
Stripper
TBS berikut lori yang telah direbus dikirim ke bagian pemipilan dan dituangkan ke alat pemipil
Thresher
dengan bantuan
hoisting crane
. Proses pemipilan terjadi akibat tromol berputar pada sumbu mendatar yang membawa TBS ikut berputar sehingga
membanting-banting TBS tersebut dan menyebabkan brondolan lepas dari tandannya.
Universitas Sumatera Utara
Brondolan yang keluar dari bagian bawah pemilih dan ditampung oleh sebuah
screw conveyer
untuk dikirim ke bagian
digesting
dan
pressing
. Sementara, janjangan kosong yang keluar dari bagian belakang pemilih ditampung oleh
elevator
. Kemudian, hasil tersebut dikirim ke
hopper
untuk dijadikan pupuk janjang kosong dan jika masih berlebih diteruskan
incinerator
untuk dibakar dan dijadikan pupuk abu janjang.
2.4.4 Stasiun Pencacahan
Digester
dan Pengempaan
Presser
Brondolan yang telah terpipil dari stasiun pemipilan diangkut ke bagian pencacahan
digester
. Tujuan utama dari proses digesting yaitu mempersiapkan daging buah untuk pengempaan
pressing
sehingga minyak dengan mudah dapat dipisahkan dari daging buah dengan kerugian yang sekecil-kecilnya.
Brondolan yang telah mengalami pencacahan dan keluar melalui bagian bawah
digester
sudah berupa bubur. Hasil cacahan tersebut langsung masuk ke alat pengempaan yang berada persis di bawah
digester
yang disebut dengan
screw press
. Proses pemisahan minyak terjadi akibat putaran
screw
mendesak bubur buah, sedangkan dari arah yang berlawanan tertahan oleh
sliding cone
.
Screw
dan
sliding cone
ini berada di dalam sebuah selubung baja yang disebut
press cage
, dimana dindingnya berlubang-lubang diseluruh permukaannya. Dengan demikian, minyak
dari bubur buah akan keluar melalui lubang-lubang
press cage
, sedangkan ampasnya keluar melalui celah antara
sliding cone
dan
press cage.
Selama proses pengempaan berlangsung, air panas ditambahkan ke dalam
screw press
yang bertujuan untuk pengenceran sehingga massa bubur buah yang
Universitas Sumatera Utara
dikempa tidak terlalu rapat. Jumlah penambahan air berkisar 10-15 dari berat TBS yang diolah dengan temperatur air sekitar 90
C. Proses pengempaan akan menghasilkan minyak kasar dengan kadar 50 minyak, 42 air, dan 8 zat padat.
2.4.5 Stasiun Pemurnian